12/02/2025
MANURUNG, Sebuah Montase
+ bertanda tangan penulis
Karya: Goenawan Mohamad
Cetakan pertama, Januari 2025
Jaket buku Old Mill 190 gram,
book paper 72 gram, cetak isi dua warna,
200 halaman, 13,5 cm X 20 cm
Rp. 125.000,-
Info pemesanan
+62813 2683 7220 (Vivi)
____
Jam 23: 15 ia lelap. Ia bermimpi lagi tentang rel yang membentang di belakang rumah masa kecilnya.
Di atas rel itu ia dan Yosef mendorong sebuah gerbong — dan hampir di ujung ia lelah, terduduk, tapi Yosef tak berhenti. Terdengar suara ibunya, entah dari mana, “Di mana lokonya,Yosef, di mana?”
“Ibu mau ke mana?”
“Mencari hutan,” sahut suara itu.
____
BERLIN, 1970
Di bawah bayang-bayang Perang Dingin dan Tembok yang membelah Ibukota Jerman, Karel Manurung, hidup dan bekerja. Arsitek kelahiran Semarang dan lulusan Weimar ini seorang asisten riset di Baueakademie, lembaga yang. merancang merancang pembangunan kembali Jerman Timur yang hancur oleh Perang Dunia II.
Ia juga diam-diam jadi informan Stasi, dinas rahasia Jerman Timur -- sementara Yosef, adiknya -- seorang mahasiswa jurusan teknik di Brno, Czecho (slowakia) --- terlibat dalam aksi menentang pemerintah komunis di Praha. Yosef jadi buron dan hilang.
Novel Goenawan Mohamad ini berbentuk "mozaik", tersusun dari potongan-potongan cerita, yang ditulis Supiyati Manurung dari pelbagai tempat di sekitar Semarang, Jawa Tengah.
Keseluruhannya sebuah alegori tentang Perang Dingin, perang yang "menguasai hidup kita sampai ke tulang punggung" -- dan mengguncang Indonesia dalam beberapa ledakan kekerasan. Terutama 1965.
#1965