28/05/2025
28 MEI
Dosa Melawan Roh Kudus.
"... tetapi siapa saja yang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni" (Lukas 12:10).
Masih ada sebagian orang yang setelah mendengar bahwa ada dosa menghujat Roh Kudus, dan bahwa itu tidak dapat diampuni, menjadi takut bahwa mereka telah melakukan dosa itu.
Semua dosa melawan pengetahuan dan hati nurani bukanlah [jenis] dosa ini (1 Raja-raja 15:5; 2 Samuel 11:4,6,10,15,25). Juga bukan semua dosa yang disengaja. Itu bukanlah satu dosa terhadap hukum atau pelanggaran langsung terhadap seluruh hukum Taurat, atau setiap penentangan jahat terhadap Injil jika itu karena ketidaktahuan; juga bukan penghujatan, penganiayaan terhadap Injil atau jatuh ke dalam dosa-dosa besar yang beragam, meskipun dilakukan melawan pengetahuan dan hati nurani. Dosa melawan Roh Kudus mencakup lebih banyak [dosa] lagi yaitu dosa melawan Injil, dan tawaran kasih karunia dan keselamatan cuma-cuma oleh Kristus, melalui Roh.
Dosa itu disebut dosa menghujat Roh Kudus, dan menjadi tidak dapat diampuni, karena dosa itu melawan peran Roh Kudus, dan melawan pekerjaan Roh Kudus yang penuh kasih karunia, dan di dalamnya melawan seluruh Trinitas yang terberkati, yang semua pekerjaan-Nya dilengkapi dalam pekerjaan Roh Kudus. Selain itu, ketahuilah bahwa dosa itu tidak dapat diampuni, bukan berkenaan dengan kuasa Allah, tetapi dalam hal kehendak-Nya.
Namun untuk menjernihkan semua keraguan.... Saya ingin bertanya kepada Anda yang merasa telah melakukan dosa melawan Roh Kudus, pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah Anda bersedih karena telah melakukan hal itu?
• Bukankah Anda berharap Anda tidak melakukannya?
• Apakah Anda merasa terganggu/gelisah karena tidak dapat mengarahkan hati Anda untuk menginginkan pengampunan dan kasih karunia?
Jika Anda menjawab ya, maka meskipun dosa atau dosa-dosa yang mengganggu Anda mungkin merupakan dosa yang menakutkan, yang mendesak Anda harus segera bertobat, namun yang pasti itu bukanlah dosa menghujat Roh Kudus.
Henry Scudder (1562-1653), The Christian’s Daily Walk (Kehidupan Sehari-hari Orang Kristen), hlm. 238-41