Viaduct Press

Viaduct Press Viaduct | Organisasi Pers Mahasiswa Fakultas Hukum UNIKA Atma Jaya. Sejak 1996 menjadi "Jembatan A Berdiri sejak 7 Juni 1996.

Viaduct, Organisasi Pers Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta. Berkedudukan di BKS 008, Gedung BKS, Kampus UNIKA Atma Jaya, Jl. Jenderal Sudirman Kav.51, Jakarta Selatan.

Selamat malam, selamat beristirahat.   kali ini ditemani oleh puisi karya Francisca Angelia yang berjudul “Maha Kuasa Pe...
12/11/2025

Selamat malam, selamat beristirahat. kali ini ditemani oleh puisi karya Francisca Angelia yang berjudul “Maha Kuasa Pemegang Makna”. Selamat membaca!

SOEHARTO RESMI DIBERIKAN GELAR PAHLAWAN NASIONALOleh: Francisca AngeliaTepat pada peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 ...
10/11/2025

SOEHARTO RESMI DIBERIKAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL
Oleh: Francisca Angelia

Tepat pada peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh sejarah Indonesia melalui pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Di antara sepuluh tokoh tersebut terdapat nama Presiden RI ke-2, Soeharto. Namun, penetapan ini menimbulkan polemik di masyarakat mengingat masa kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun dinilai sarat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Kontroversi tersebut memunculkan perdebatan mengenai kelayakan mantan presiden itu untuk menerima gelar Pahlawan Nasional.

📷: Tribunnews

Tepat pada peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pa...
10/11/2025

Tepat pada peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh sejarah Indonesia melalui pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Di antara sepuluh tokoh tersebut terdapat nama Presiden RI ke-2, Soeharto. Namun, penetapan ini menimbulkan polemik di masyarakat mengingat masa kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun dinilai sarat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Kontroversi tersebut memunculkan perdebatan mengenai kelayakan mantan presiden itu untuk menerima gelar Pahlawan Nasional.

📷: tribunnews

Mereka berangkat dengan seirama, menyusuri malam di antara kota dan cahaya lampu bukit. Setiap kata disambut setuju, set...
05/11/2025

Mereka berangkat dengan seirama, menyusuri malam di antara kota dan cahaya lampu bukit. Setiap kata disambut setuju, setiap genggaman terasa erat. Namun di ujung baik percakapan, sunyi menjawab dengan kita yang tidak akan terwujud, dan cinta pun retak dalam paradoks: setuju untuk tidak setuju. Selamat malam, selamat beristirahat. kali ini ditemani oleh puisi karya Fuch Fach () yang berjudul “Setuju untuk Tidak Setuju”. Selamat membaca!

Selamat malam, selamat beristirahat.   kali ini ditemani oleh puisi karya Vania Tioma yang berjudul “Kemana itu Semua”. ...
29/10/2025

Selamat malam, selamat beristirahat. kali ini ditemani oleh puisi karya Vania Tioma yang berjudul “Kemana itu Semua”. Selamat membaca!

Daniel Vicli Pardamean Tambunan, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya angkatan 2015 ...
26/10/2025

Daniel Vicli Pardamean Tambunan, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya angkatan 2015 berumur 18 tahun yang tewas dini hari (26/10/2015) di Rumah Sakit Jakarta selepas mengikuti kegiatan Pra-Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa (Menwa) di kampusnya.
Penyebab meninggalnya Daniel berdasarkan informasi yang diterima Mawardi Sinaga selaku paman Daniel di rumah duka di Tambun, Kabupaten Bekasi, Senin (26/10/2015). Hasil diagnosis klinis dokter menerangkan Daniel mengalami dehidrasi berat yang menyebabkan ginjalnya tidak berfungsi dengan baik yang mengakibatkan Daniel tidak sadarkan diri.
Satu Dekade sudah Daniel meninggalkan kita (26 Oktober 2015-2025). Namanya akan selalu hidup dalam setiap sanubari mahasiswa Atma Jaya, khususnya mahasiswa hukum. Namanya akan selalu dikenang, seperti halnya mendiang Bernadinus Realino Norma Irawan atau lebih dikenal dengan sapaan Wawan yang juga merupakan mahasiswa Atma Jaya Jakarta yang tewas pada 13 November 1998 saat Tragedi Semanggi I. Walaupun Daniel dan Wawan telah tiada, namun pelajaran dan kisahnya akan tetap abadi untuk Atma Jaya.

[Selengkapnya klik link di bio kami]

Selamat malam dan selamat beristirahat.   kali ini ditemani oleh puisi karya Ananda Sultan berjudul “Reflection of Pain....
22/10/2025

Selamat malam dan selamat beristirahat. kali ini ditemani oleh puisi karya Ananda Sultan berjudul “Reflection of Pain.” Selamat membaca!

Selamat sore,   kali ini ditemani oleh puisi karya Kombes Pol (Purn) I Ketut Sudarma yang berjudul “Bersyukur”. Selamat ...
15/10/2025

Selamat sore, kali ini ditemani oleh puisi karya Kombes Pol (Purn) I Ketut Sudarma yang berjudul “Bersyukur”. Selamat membaca!

Selamat sore,   kali ini ditemani oleh puisi karya Gabriella Agnesya yang berjudul “Teruntuk Sang Kekasih”. Selamat memb...
08/10/2025

Selamat sore, kali ini ditemani oleh puisi karya Gabriella Agnesya yang berjudul “Teruntuk Sang Kekasih”. Selamat membaca!

Pada tanggal 23 September 2025, dilakukan diskusi media dengan bertajuk “Mendesak Peran DPR atas Ketimpangan Nationally ...
03/10/2025

Pada tanggal 23 September 2025, dilakukan diskusi media dengan bertajuk “Mendesak Peran DPR atas Ketimpangan Nationally Determined Contribution di Pusat dan Daerah”. Acara ini berlokasi di Aula Yustinus lantai 14, Unika Atma Jaya. Dalam diskusi ini, menghadirkan beberapa narasumber yaitu Dr. Yanti Fristikawati, S.H., M.Hum (Akademisi Fakultas Hukum Unika Atma Jaya), Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H (Wakil Ketua MPR RI, Anggota Komisi XII DPR RI, Fraksi PAN), Dr. Surya Tjandra, S.H., LL.M (Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Badan Pertahanan Nasional Tahun 2019-2022) hingga Arif Adiputro. M.Sos (Peneliti Indonesian Parliamentary Center).

Diskusi ini digelar sebagai respon dari keberangkatan Presiden Prabowo Subianto ke New York untuk menghadiri sidang PBB. Kehadiran ini bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi menjadi panggung penting untuk menegaskan posisi Indonesia dalam isu global perubahan iklim. Namun, hingga diskusi media berlangsung, belum ada tanda-tanda pemerintah untuk memberikan draf Second Nationally Determined Contribution kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Hal ini menjadi paradoks mengingat presiden sendiri berkali-kali mengungkapkan ambisinya untuk di berbagai forum mengenai komitmennya mengatasi krisis iklim, termasuk menyebutkan komitmen transisi menuju 100% energi terbarukan dalam 10 tahun ke depan di dalam pidato kenegaraannya. Di sisi lain, komitmen iklim negara memang patut dipertanyakan, tak hanya dari sisi ambisi dan kebijakan yang digaungkan eksekutif, namun juga peran legislatif dalam merumuskan kebijakan dan mengawasi kinerja eksekutif dalam mengatasi problem krisis iklim yang kian berdampak nyata.

[Selengkapnya klink link di bio kami]

📝: Gabriella Agnesya Eldaanora Sihotang & Valennindia Dectra Cahyadi

📸: Dokumentasi Pribadi

Address

Jalan Jenderal Sudirman Kav . 51
Jakarta
10270

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Viaduct Press posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category