27/06/2025
Pengalaman Pertama Mencari Kerja
Perusahaan yg pertama sy lamar adalah Nestle, raksasa industri multinasional makanan, minuman dan susu yg berkantor pusat di Swiss. Ijasah belum keluar sih wkt itu, tp krn kiriman dr ortu udah ga jelas, sekabur bayanganmu saat itu (dihh, apaan sihh wkwkwk), terpaksa nekat ikut.
Alkisah, dari 6000an pelamar (Ini yg bilang HR Managernya ya sobs), diundanglah 310 orang terpilih. Ajaibnya, sy yg blm berijazah masuk di dlmnya. Kita dijamu dengan produk2 nestle gratis saat itu, kopi dan camilan2 produk nestle. Boleh ambil gratis yang siap minum dari mesin2 kopi yang disediakan dan p**angnya kita juga diberi bingkisan produk2nya.
Kita mendengarkan presentasi Profil Perusahaan dan apa saja yang bakal kita jalani jika ketrima kerja di sana.
Posisi apa yg dilamar ribuan orang ini? Management Trainee.
Diiiiiihhhhh. Trainee doang?? Hu uh. Wkwkwkwk.
Cuma jadi trainee sih, tp ya digaji. He he. Di sesi tanya jawab, stl berkali-kali berkelit dr todongan berapa gaji yg diberikan, akhirnya, HR Manager saat itu menjawab.
Berapa coba tawarannya sobs? 9X UMR Bogor jmn itu!!!!
Nilai ini Klo dikonversi ke uang pribadi sy saat itu senilai 14 kali uang bulanan kiriman ortu sy. Artinya, satu bulan gajian, bisa untuk hidup ala mahasiswa selama 1 tahun lebih.
Satu ruangan berseru kaget. Tawaran gajinya sungguh tdk main2. Belum termasuk iming2 kesejahteraan yang lain. Kita yg biasa tiap hari makan indomie tanpa nasi tanpa telor tanpa sayur dan tanpa dimasak, lgsg berdecak.
“Woww, itu duit semuaaa??? Apa campur daun???”.
Tiba2, wajah2 ramah tim HR berubah menjadi sadis muram dan galak bgt saat kmdn mengumumkan bhw tahap seleksi berikutnya adl PIDATO BAHASA INGGRIS. Ada sekitar 30an tema dari mulai ekonomi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya, teknologi, pendidikan dll yg ditulis dikertas yg digulung mirip kocokan arisan.
Aturan mainnya sederhana: Dalam hitungan ketiga harus langsung ngomong. Lewat hitungan ketiga ga ngomong-ngomong, lgsg out.
Semua org langsung panik. Lah, dalam undangan, tidak diberi tahu bhw di hari seleksi tahap kedua itu akan lgsg masuk seleksi tahap brikutnya, yaitu pidato bahasa inggris. Coba klo diberitahu, setidaknya kita bisa siap2 yak. Ternyata, enggak!! huaaaaaaa
Semua lantas disuruh keluar ruangan, dan menunggu nomernya dipanggil scr acak. ACAK. A-C-A-K.
Deg2anya sungguh ampun gila. Antara ingin kabur, tp terbayang-bayang gaji 9X UMR. Tekanan mentalnya sungguh aduhai berat. Wajah2 lesu satu persatu keluar dari ruangan “hukuman mati”. Saat mereka ditanya, mereka menjawab 1000 derajat lebih pilu, yang membuat kita-kita yang blm dipanggil, ingin secepatnya hengkang dan p**ang. Tidak ada jeda sholat duhur. Apalagi makan siang!!
Calon trainee yg ijin mau makan dulu akan dijawab: JIKA NOMOR DIPANGGIL DAN TIDAK MASUK, MAKA DIANGGAP GUGUR. Deziiiiggghhh
Saat ditanya apa tim HR tidak lapar, jubir HR menjawab: kita akan makan setelah pekerjaan beres, yang dijadwalkan kelar pukul 17 hari itu atau jika molor, pukul 18.00. Ampun dahhh!!
FYI, Mrk datang pagi2 ke Gedung AMN di Bogor dari Jkt. Yg sy pastikan, gak bakal sempet sarapan (entah klo di mobil sempet nyomot lemper sebiji). Gila. Seharian kerja tanpa makanan. Ckckckck. Setangguh itu mereka ya. Pantang makan sebelum kerjaan kelar!!
Ddduuaaarrrr
kaki sy gemetar. Tangan sy tremor parah. Keringat dingin brcucuran. Tp yg paling gila adalah DEGUP JANTUNG SY YANG AMBURADUL GAK KARUAN.
Para peserta saling bertitip pesan, utk yg ingin mkn atau sholat di gedung.
Stl mengamati pola2 panggilan acak, sy memprediksi bhw sepertinya mungkin sy akan mendapat giliran di pukul 14. Akhirnya sy menyelinap ke ruang wakil rektor yg kedap suara, relaksasi walau tak bs relaks dan numpang sholat di sana. Btw, knp sy bs sesantai ini masuk ke ruang wakil rektor?? ini adl krn wakil rektor nya adl pembimbing sy. Jd, Sy sudah biasa berjam2 duduk di sofa sana shg seluruh staf-staf beliau, sudah mengenal sy. Sungguh, aura sound system yg memanggil peserta dgn desibel yg menggila itu dahsyat bgt memberi efek degup jantungnya. Belum lagi jeritan2 kepanikannya. Dan kump**an ratusan org yg mendadak belajar berpidato keras2 bersama-sama, menghapal secepat yg mrk bisa, yg gabungan kebisingannya benar2 memberikan efek tekanan mental yg luar biasa. (Kelak di seleksi tahap berikutnya, tim HR memberi ucapan selamat pada org2 yg lolos uji tekanan mental ini. Aihh tnyt, tekanan mental ini memang sengaja di-design.)
Calon yg baru saja keluar lantas ditanya, dan menjawab bhw dia tak berhasil bicara sepatah kata pun karena bahasannya adl ttg PAJAK. Gubrak. Seumur2 kita jg blm prnh byr pajak ye kan, sobs?? lantas ingin membual literasi macam mana p**a pada bidang yg asing bgt ini?
Yg lain lagi ttg kekerasan dalam rumah tangga. Lah, apa p**a ini. Tak ada satu pun dr kita yg pernah membina rumah tangga (Klo harapan utk berumah tangga yg penuh bunga2 sih, aiiiihhh sudah biasaaaa. Ihhh apaan siiiihhh). Aaaahhhh, intinya, hampir tak ada satu pun yg berhasil ditanya dan menjawab mendapat tema yg sama. Itu artinya, jumlah tema yg tersedia, sungguh seluas samuderaaaaa.
Produk-produk nestle yg disediakan gratis untuk kita, sudah tak lagi memikat mata (nescafe, milo, dancow, kitkat dll awawaaaa).
Banyak orang yang pd akhirnya memutuskan kabur. Hingga hari ini, tensi yg dihadirkan nestle saat itu, belum terpecahkan oleh rekor tensi2 seleksi mana pun yg prnh sy jalani. Hehe.
Dan maka, Tibalah giliran saya. Ternyata saya diuji lgsg oleh HR Managernya. Aiiihh sialan. Kumisnya tebal, wajahnya jutek, dan tanpa sepatah katapun!!!! Horor nya jaaaaannn naudzubillahi mindzalik. Jd dia hny memberi isyarat jari saat meminta sy memilih lintingan kertas.
Dan tebak. Tema apa yg sy dapat: MISS UNIVERSE.
Setdaaaaah. Dari puluhan pembocor tema, tak ada satu pun td yg mengatakan bakal ada tema miss universe. watdeziiigghhh. Artinya, jika sy nanti keluar dr ruangan “hukuman mati”, dan ditodong pertanyaan dapat tema apa, maka, sy akan mjd yg pertamakali utk mengatakan: Miss Universe, Baby.
Aiihhh
Sy menjatuhkan kertas2 dan bolpen milik pak HR saking groginya. Dan terpaksa memungutinya sendirian tanpa dibantu sblm pidato. Tak ada satupun senyum. Tak ada sorot mata yg ramah. 100% Bahasa tubuhnya, saaaaaaangat mengintimidasi!! kumis tebalnya meningkatkan aura kekejamannya menjadi 1000 kali lipat. Ish TOBAT!!!
satu2ny kata yg tuan kumis tebal keluarkan hny lah: “silakan”. Aiiihh Jahannam!! Bahasa yg scr bawah sadar sy terjemahkn: “hey kisanak, buruaaaaannn!!!!!”
Dan begitulah kisahnya.
Dari ribuan pelamar, ratusan peserta, puluhan tema yg bikin otak terbakar, dan satu kumis tebal… sy berhasil lolos test tahap dua itu hnya bermodalkan pidato tentang… Miss Universe. YES, you heard it right. Bukan tentang ekonomi global, bukan tentang perang dunia, bukan tentang pajak dan kesejahteraan sosial—tapi tentang mahkota ratu sejagad, yang bodinya harus 36-24-36 (Glekkk).
Di tahap ini, dari 310 org, hanya 9 orang yg dinyatakan lolos dan diundang utk mengikuti seleksi tahap berikutnya.
Sy TDK tahu apakah HR Manager Nestlé itu sungguh2 terkesima dgn pidato sy, atau sebenarnya dia cuma lelah dan ingin cepat-cepat p**ang. Atau sebenarnya salah ceklist kolom recommended dan not recommended saking dehidrasinya mengaudisi bnyk orang. Tapi sumpah, sy tak sempat menggodanya baik dgn senyum manis peruntuh sukma atau kerling mata pancasona pemikat jiwa. he he.
So dunia tak akan pernah benar2 membuatmu siap, frens. tapi, bagaimana kau harus menghadapinya mungkin adl kunci utamanya.
Salam manis DRK
Korban Seleksi kerja Hitungan Ketiga