Suduik Minang

Suduik Minang Suduik Minang adalah media MINANG yang KRISTIS DAN EDUKATIF

Tempat berbagi informasi dan tempat saling bersilahturahmi sesama perantau

04/03/2025

RAYO SAMAKIN DAKEK RANAH MINANG MAKIN TARINGEK..

SEMOGA KITO SADONYO BISA BARAYO DIKAMPUANG TACINTO.....



VC: NATGEO INDONESIA

BAA KABA SANAKLAI DAK PAYAH MANCARI GASSEMOGA GAS NORMAL KEMBALIBIA KITO URANG NAN DAK BAPUNYO KO DAK MARASI TARUIHOK GA...
03/02/2025

BAA KABA SANAK
LAI DAK PAYAH MANCARI GAS

SEMOGA GAS NORMAL KEMBALI
BIA KITO URANG NAN DAK BAPUNYO KO DAK MARASI TARUIH

OK GAS ๐Ÿ‘Š๐Ÿผ๐Ÿ˜†

Sabanta Lai puasoDak lamo lai rayo sanak...Makin Tabayang bayang Ranah Minang ๐ŸฅฐwOii... urang rantau Kumpuanlah pitih unt...
08/01/2025

Sabanta Lai puaso
Dak lamo lai rayo sanak...

Makin Tabayang bayang Ranah Minang ๐Ÿฅฐ

wOii... urang rantau Kumpuanlah pitih untuak p**ang kampuang ๐Ÿ˜

08/01/2025

CERAMAH MINANG BUYA RISTAWARDI

HIMBAUAN DARI KETUA MUI SUMBARBUYA GUSRIZAL GAZAHARSEMOGA URANG MINANG MAIIKUTI BAIAK DI RANAH MINANG DAN DI PARANTAUAN
31/12/2024

HIMBAUAN DARI KETUA MUI SUMBAR
BUYA GUSRIZAL GAZAHAR

SEMOGA URANG MINANG MAIIKUTI BAIAK DI RANAH MINANG DAN DI PARANTAUAN

Jaan amuah takicuah jo buayo gadang yo sanak takusus sanak padusi awak...๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ˜
31/12/2024

Jaan amuah takicuah jo buayo gadang yo sanak takusus sanak padusi awak...

๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ˜

Hidup adalah sebuah proses pendewasaanSeperti Buya Hamka..beliau berproses menapaki jejak kehidupan nya, memaknai keMaha...
20/12/2024

Hidup adalah sebuah proses pendewasaan

Seperti Buya Hamka..beliau berproses menapaki jejak kehidupan nya, memaknai keMaha Besaran Allah..menyadarkan diri dan membuka kelapangan hati melihat betapa Kasih dan sayang nya Allah..

Terpatri dalam relung hatinya rasa Syukur yang tidak berkesudahan atas karunia Allah yang telah menganugrahkan hidup..menjalaninya untuk mencari rahmad Allah sebagai bekal kehidupan setelah mati.

Allah selalu menghendaki segala yang baik baik, dan menjauhkan yang buruk..
apapun yang terjadi dalam hidup pastilah ada maksud Allah..bagi yang tulus ikhlas menjalaninya pastilah tahu akan apa maksud Allah itu..

Janganlah berputus asa, janganlah lepas dari tali Allah, semua akan menjadi indah bagi yang menggantungkan segalanya pada Allah..


โ€œBukan Hanya Yang Bicara Tapi Juga Yang Tertawaโ€Tertawa apalagi mendukung suatu prilaku โ€œsuโ€™ul adabโ€ menjadikan semuanya...
05/12/2024

โ€œBukan Hanya Yang Bicara Tapi Juga Yang Tertawaโ€

Tertawa apalagi mendukung suatu prilaku โ€œsuโ€™ul adabโ€ menjadikan semuanya berada dalam satu gerbong tak berkahlaq.
Mari bercermin dengan kasus Abu Bakar ra dengan Misthah Ibn Utsatsah ra.

Walaupun sumpah Abu Bakar ra. diperingatkan oleh Allah swt dalam firman-Nya;
{ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฌู’ุนูŽู„ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุนูุฑู’ุถูŽุฉู‹ ู„ู‘ูุฃูŽูŠู’ู…ูŽุงู†ููƒูู…ู’ ุฃูŽู† ุชูŽุจูŽุฑู‘ููˆุง ูˆูŽุชูŽุชู‘ูŽู‚ููˆุง ูˆูŽุชูุตู’ู„ูุญููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุณูŽู…ููŠุนูŒ ุนูŽู„ููŠู…ูŒ (224) }
โ€œDan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahuiโ€. (QS. al-Baqarah 2:224)

Namun ketersinggungan Abu Bakar ra atas perbuatan Misthah Ibn Utsatsah ra (kerabat Abu Bakar ra) karena ikut tertawa dalam majelis yang menyebarkan fitnah terhadap Ummul Mukminin โ€˜Aisyah ra adalah suatu yang tidak keliru.

Imam al-Qurtubiy menukilkan pernyataan Abi Bakar ra atas ketersinggungannya dengan sikap Misthah itu.
Walaupun Misthah mengatakan tidak ikut bicara tapi Abu Bakar ra tetap tidak bisa menerima sebagaimana berikut ini:
ู„ู‚ุฏ ุถุญูƒุช ูˆุดุงุฑูƒุช ููŠู…ุง ู‚ูŠู„
โ€œEngkau benar-benar tertawa dan terlibat dalam apa yang dikatakan orang (dalam majelis itu)โ€.

Karena itu, berhati-hatilah dalam berujar dan terlibat dalam suatu ujaran apalagi mengadung โ€œpenghinaanโ€ walaupun berkelit dengan candaan karena kata yang โ€œsharihโ€ (lugas dan tegas) tidak tergantung kepada maksud atau niat, untuk memahaminya.

Wallahu aโ€™lam

Padang, 02/05/1446 H bertepatan dengan 04/12/2024 M
(Buya Gusrizal Gazahar)

https://minangkabaunews.com/menjaga-ucapan-dan-tertawa-nasihat-penting-dari-ketum-mui-sumbar-buya-dr-gusrizal-gazahar/

Humor terbaik adalah menertawakan diri sendiri, dan humor terburuk adalah menertawakan mereka yang daif, yang lemah dan ...
05/12/2024

Humor terbaik adalah menertawakan diri sendiri, dan humor terburuk adalah menertawakan mereka yang daif, yang lemah dan yang tak kuasa

(BUYA HAMKA )

Padang - Solok Mobil Putus Total, Tidak bisa bergerakBagi Mau Ke Solok atau Pun ke Padang Sebaiknya cari Alternatif Jala...
04/12/2024

Padang - Solok Mobil Putus Total, Tidak bisa bergerak

Bagi Mau Ke Solok atau Pun ke Padang Sebaiknya cari Alternatif Jalan Lain

KOK KAYO JAAN MANGHINO...Intropeksi diriSeorang bapak berbadan kurus dan kecil tampak berdiri di sudut keramaian di teng...
04/12/2024

KOK KAYO JAAN MANGHINO...

Intropeksi diri

Seorang bapak berbadan kurus dan kecil tampak berdiri di sudut keramaian di tengah "pengajian" saat itu. Tas selempang bergantung pada pundaknya yang tentu berharap agar nantinya bisa terisi walau sekedar recehan.

Di kepalanya terletak sebuah nampan panjang berisi air mineral, beberapa cup plastik berisi es teh, dan juga sedotan. Sepertinya ia tampak keberatan, namun ditungguinya dengan sabar berharap ada yang membeli dagangannya bakal buat bawa p**ang rezeki untuk anak istri di rumah.

Tetiba para jamaah berteriak pada si Gus yang tengah berceramah:
"Borongen, borongen!" (Maksudnya dia suruh borong dagangan bapak itu yang terlihat masih cukup banyak).

Si Gus rada mencerna perkataan jamaah, dan dia baru ngeh setelah dibisiki orang di sampingnya.

"Oh.. Borongen? Maksudnya suruh borong?" tanya dia.

"Iya...." Koor jamaah.

Dengan sangat meyakinkan, Gus bertanya pada bapak tersebut,
"Jualan apa itu? Es teh mu masih banyak?"

Bapak itu tampak semringah, pastilah di hatinya timbul harapan bahwa dagangannya akan dibeli, minimal mendapat perhatian.

Dengan segera ia mengangguk, bibirnya pelan menjawab, mengiyakan bahwa es teh nya masih banyak.

Tak disangka, Gus melanjutkan, "Kalo masih banyak ya dijuallah, Gobl*kkk!!"

Seketika senyum si Bapak padam. Ia tak pernah menyangka akan dikatain sedemikian kasar oleh orang yang sangat ia hormati itu. Mukanya merah padam dan sangat terlihat kekecewaan tergurat di wajah lugunya.

Tak berhenti di situ, si Gus masih melanjutkan perkataannya. Sebagian penonton, termasuk aku, berharap kata-katanya ini pelipur untuk bercandaannya yang terlalu tadi. Tapi ternyata salah,

Dia berkata, "Nanti kalo masih tidak laku juga, ya... Sudah takdir! Ahahahaaa!"

Disambut riuh tertawa puas orang-orang di sampingnya sampai terbahak-bahak.

Gak terbayang perasaan bapak penjual es teh tersebut. Jangankan dibeli, diapresiasi, disemangati, malah yang didapat harapannya dihancurkan, hatinya patah berkeping-keping. Terlihat badannya sedikit gemetar menahan rasa entah apa. Pastinya nyesek. Pastinya malu.

Gak terbayang kalo itu terjadi sama orangtua kita.
Dari rumah udah semangat nyiapin dagangan, bahkan mungkin istrinya pun ikut membantu dan menitip harapan, berdoa sepenuh jiwa, semoga dagangannya kali ini akan laris manis.

Lalu bapak itu pun menjalani ikhtiar dengan sabar, menanti pembeli meski kaki harus pegal berdiri di sudut kerumunan, berharap dagangannya terlihat lalu dibeli.

Semula mungkin ia berangkat dengan harapan besar: Mendapat ilmu sekaligus juga mengais rezeki, dan mungkin saja niat baik dalam hatinya mendapat pahala sebab menyediakan pelepas dahaga.
Namun ternyata yang terjadi, justru dia mendapat hinaan, dipermalukan, dipatahkan harapannya walau mungkin dengan dalih bercanda,
Sebuah perlakuan tak elok, tak layak, tak pantas dari orang yang disebut sebagai Ustadz, Kiyai, Gus, yang sangat dihormatinya.

Kita yang melihatnya saja sangat teriris hati, apatah lagi beliau yang mengalami, yang menjadi perhatian lautan manusia yang ada di sana. Dihina sekaligus ditertawakan seperti badut. Padahal bisa jadi kedudukannya di depan Allah Ta'ala lebih baik dari semua jamaah yang hadir termasuk si Gus dan beberapa orang di sampingnya. Sebab manusia di hadapan Allah tidak dinilai dari kedudukan, penampilan, atau hartanya, melainkan dari hatinya, ketakwaannya.

Sebagai orang berilmu, apa si Gus itu nggak tau, salah satu hadits ketika ditanyakan tentang seorang wanita yang rajin ibadah, rajin sholat malam, rajin sedekah, namun lisannya kerap menyakiti tetangga, dan Rosulullah Shalallahu alaihi wasallam berkata: Dia di neraka!

Mari berhenti menormalisasi becandaan yang gak beradab seperti itu. Sungguh untuk lingkup agama, hal itu sangat sangat tidak pantas.
Dan sebelum ini juga viral p**a perbuatannya yang menoyor kepala istrinya. Belum lagi ketika dia memparodikan seorang Ustadz dengan wayangnya.

Dari semua itu terlihat betapa kasar dan busuk mulutnya, seorang yang s**a menghina dan mengumpat, yang tak layak dari mulut yang sama kemudian kita ambil ilmunya.

Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita dari dai-dai semacam itu.
Ingat, adab dulu baru ilmu.
Kalo adabnya udah buruk, layakkah diambil ilmunya?

Finally, alhamdulillah entah doa apa yang udah bapak yang telah didzalimi itu panjatkan, video tersebut viral dan menuai banyak kecamatan kepada sang dai.
Sekaligus juga menuai simpati kepada bapak tersebut hingga banyak yang mencari, dan alhamdulillah kabarnya mendapat hadiah umroh dari muhsinin. MasyaAllah.

Buah dari kesabaran. Semoga beliau senantiasa dijaga Allah Ta'ala, dinaungi hidayah dan mendapat banyak pahala atas kesabarannya, dilancarkan dan diberkahi rezekinya. Aamiin..
Sungguh banyak cara Allah utk mengangkat derajat hambaNya.

SERANGAN PAGI BUTO / FAJAR SIAPO NAN LAH DAPEK SANAK ?JAAN SAMPAI TAKICUAH YO SANAKJO JANJI MANIH APAK TU ,๐Ÿ˜‚
26/11/2024

SERANGAN PAGI BUTO / FAJAR
SIAPO NAN LAH DAPEK SANAK ?

JAAN SAMPAI TAKICUAH YO SANAK
JO JANJI MANIH APAK TU ,๐Ÿ˜‚

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Suduik Minang posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Suduik Minang:

Share