31/01/2024
Kisah cinta sepasang sejoli yang masih remaja..
Belum waktunya mereka untuk melangkah kejenjang yang lebih serius. Namun besarnya rasa cinta soraya dan hasim, membuat mereka bertekat menjalaninya dengan keseriusan.Soraya tidak peduli dengan larangan dan aturan yang diberikan orang tuanya.Yang menuntut soraya untuk lebih fokus pada pendidikan dan berkarir dulu. Dan membuat mereka menjalin hubungan secara diam-diam hingga saat ini.
Hasim lelaki yang dicintai soraya adalah kakak kelas nya waktu mereka sama-sama duduk dibangku sekolah menengah atas.
Soraya yang saat ini masih kuliah disebuah perguruan tinggi swasta dikotanya. Dan sudah mendekati wisuda. Sedangkan Hasim yang sudah duluan menyelesaikan kuliahnya harus kembali kekotanya. Ditambah lagi orang tuanya yang sudah renta berharap hasim selalu ada di dekat mereka dan mengurus perkebunan milik mereka yang notabene pencarian penduduk di kotanya adalah berkebun. Termasuk orang tua hasim.
Namun jarak tidak memisahkan mereka, hanya fisik mereka yang berjauhan namun hati mereka selalu bersama. Setiap ada waktu sepasang kekasih ini selalu berkomunikasi lewat handphone dan selalu vidio call untuk melepas rasa rindu mereka. Terkadang juga hasim pergi kekota soraya untuk nenemuinya. Walaui jarak kota mereka lumayan jauh, menempuh perjalanan empat jam. Namun terasa dekat demi sebuah kata rindu yang tersirat rasa rindu akan sang kekasihnya.
Sebenarnya soraya berharap hasim mencari pekerjaan dikota A kotanya soraya agar tdak ada jarak diantara mereka. Namun soraya juga merasa kasihan dengan kedua orang tua hasim yang tidak ada membantu mereka jika hasim berada jauh. Sedangkan tumpuan mereka hanyalah hasim anak laki:-laki sat-satu nya. Adik hasim hanya seorang perempuan dan masih duduk dibangku SMA.
Wisuda soraya hanya tinggal beberapa bulan lagi. Inilah kesempatan soraya untuk memperkenalkan hasim kepada kedua orang tuanya.
"Mas, bagaimana jika saat wisuda ku nanti aku perkenalkan kamu pada orang tua ku. Dan sudah saatnya mereka tahu hubungan kita." ujar soraya disela percakapan mereka siang ini lewat HP.
" Ya terserah kamu dik, jika kamu sudah siap mas juga sudah siap kapan saja kamu mau. " jawab hasim.
"Baiklah mas, aku cari dulu waktu yang tepat untuk menjelaskan pada mereka. Sebenarnya aku merasa takut mas jika mereka menolak kamu. " ucap soraya merasa khawatir jika hubungan mereka nanti tidak mendapat restu.
"Iya dik, semoga nanti kita mendapat restu mereka." jawab hasim meyakinkan raya dan dirinya sendiri.
Hasim juga sebenarnya merasa takut jika ada yang tidak merestui diantara keluarga mereka. Namun jika dari orang tua hasim dia tidak merasa khawatir lagi. Karena siapapun calon istri hasim nanti orang tuanya ikut merestui. Asal hasim bahagia mereka ikut bahagia dan senang.
Hasim seorang lelaki pekerja keras, tampan, berwibawa penuh kharisma dan jadi idaman para kaum hawa. Di tunjang dengan postur tubuh nya yang tinggi 185cm. Dengan berat badan yang ideal,perut yang rata walaupun tidak seperti roti sobek. Tapi tubuhnya cukup atletis dengan kulit yang kuning langsat, rambut lurus pendek, hidung yang mancung dan bangir,alis hitam lebat dan membuat tatapan matanya semakin tajam bak bagaikan mata elang dengan bulu mata yang juga lebat. Rahang yang tegas dan kokoh,bibir yang tipis dan senyum yang begitu mempesona. Wanita mana yang tidak akan jatuh hati padanya.
Tapi hasim bukanlah tipe lalaki pemuja banyak wanita. Jika hatinya sudah terpaut akan cinta satu wanita maka dia akan mencintainya selamanya. Hatinya tidak akan berpaling. Meskipun banyak wanita yang mengejarnya dan mengidolakannya. Apalagi dia yang memiliki otak yang cerdas sangat banyak digandrungi kaum hawa. Tap hatinya sudah terpaut akan cinta soraya.
Seorang gadis cantik yang juga banyak di minati kaum adam. Tubuh yang tinggi semampai 160cm dengan berat badan ideal. Bodi bak gitar spanyol dan dada yang sedikit membusung tinggi. Berkulit putih bersih,rambut panjang bergelombang. Hidung yang lancip, bibir tipis yang selalu merona. Alis tebal dan rapi bak semut beriring. Bulu mata yang lentik dan tatapan mata yang teduh bagaikan magnet para kelaki untuk mendekat. Ditambah juga dengan otak yang encer. Menambah nilai plus seorang soraya dimata pria.
Tapi sayangnya hatinya sudah dimiliki hasim.Dan tidak bisa untuk berpaing lagi. Meskipun banyak lelaki mengejarnya.
Dia anak tertua dari dua adik perempuannya, yang kini masih duduk di bangku SMA kelas 1 dan 3. Orang tua mereka memiliki aturan yang ketat dalam mendidik mereka dilarang punya hubungan khusus dengan lelaki sampai mereka selesai kuliah.Agar pikiran mereka tidak terbagi dan menjadi fokus pada pendidikan.
Namun perasaan cinta itu datangnya dari hati,tentu atas kehendak yang maha kuasa. Tidak ada yang bisa menolak akan kehadiran cinta dan rasa itu. Meskipun terkadang kita berusaha untuk menghindarinya. Begitulah yang di alami soraya.
©©©©©©©©©©©©
Wisuda soraya tinggal satu minggu lagi, semua persiapan sudah dilakukan. Kini saatnya raya untuk meminta restu akan cintanya.
"Papa, mama." ujar raya saat ini mereka lagi duduk diruang keluarga, raya sengaja meminta waktu kedua orang tuanya malam ini. Untuk pengakuan hubungannya dengan hasim.
"Iya raya, apa yang igin kau bicarakan,." tanya mama nya. Raya yang duduk berhadapan dengan papa mama nya merasa sedikit gugup. Dan dia berusaha menepis kegugupannya. Berusaha berpikir positif saja..
Raya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Menenangkan degupan kencang jantungnya yang mulai berdetak tidak beraturan. Dia memejamkan mata sejenak dengan tarikan nafas.
" Pa, ma,, tujuan raya bicara sama kalian karena raya ingin memberitahu bahwa raya sudah punya calon suami sendiri. Dan di hari wisuda nanti raya ingin dia hadir dimomen penting raya ini." jelas raya dengan wajah tertunduk sambil memainkan jari-jarinya yang lentik untuk menetralkan rasa gugup. Dia tidak berani menatap wajah orang tuanya.
"Benarkah raya.? Jadi kau sudah punya calon sendiri. Siapa nama lelaki itu, berasal dari mana dia dan siapa orang tuanya. Apa pekerjaannya dan pendidikannya." tanya papa nya secara beruntun..
Raya menjadi semakin gugup dengan begitu banyak pertanyaan yang papa nya lontarkan.
"Nama nya Hasim pa, dia berasal dari kota B pekerjaan orang tuanya berkebun mengurus kebun milik mereka sendiri. Dan mas hasim sekarang yang mengambil alih pekerjaan ayahnya mengurus kebunnya. Dia juga lulusan di perguruan tinggi tempat raya sekarang. Dan sudah lulus satu tahun yang lalu." jawab raya dengan jelas dan sedikit cemas.
"Berarti dia tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, hanya membantu mengurus kebun milik orang tuanya.?" tanya papa nya dengan penuh penekanan.
"Iya pa, tapi kan dia juga mendapatkan hasil pa". Bela raya
"Dikota ini apa ada keluarganya? "
"Ada pa, mas hasim tinggal dengan paman dan bibi nya. Adik dari ayahnya.." jelas raya.
"Baiklah raya, papa sama mama belum bisa memutuskan nya sekarang. Apa masih ada yang lain yang ingin kau bicarakan. Jika tidak kita sudahi obrolan ini. Papa mau istirahat dulu."
"Iya pa, tidak ada."
Kedua orang tuanya pun berlalu dari hadapan raya. Raya pun bangkit dari duduknya dan segera masuk ke peraduannya. Merebahkan tubuhnya yang terasa lesu dengan hati yang resah. Bermacam pikiran yang berkecamuk di otaknya. Hingga sang malam menghantarkan nya pada mimpi yang indah..
Bersambung...