15/09/2024
Asal usul kebiasaan menghias bunga telur di Banyuwangi setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki kaitan erat dengan tradisi masyarakat Jawa, khususnya di Banyuwangi, yang sarat akan nilai-nilai budaya dan religius. Tradisi ini merupakan wujud syukur dan penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW sekaligus bagian dari upaya mempererat tali silaturahmi antarwarga melalui perayaan yang khidmat dan penuh makna.
**Sejarah dan Asal Usul Tradisi**
Kebiasaan menghias bunga telur di Banyuwangi diyakini sudah ada sejak masa penyebaran Islam di Jawa. Saat itu, para wali, khususnya Wali Songo, menggunakan pendekatan budaya dalam menyebarkan ajaran Islam. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memadukan ajaran Islam dengan tradisi lokal yang sudah ada, termasuk tradisi menghias bunga dan telur sebagai lambang kesuburan, keberkahan, dan keberuntungan.
Telur, dalam konteks ini, dianggap sebagai simbol kehidupan baru dan harapan yang baik, sedangkan bunga melambangkan keindahan dan kebahagiaan. Dalam perayaan Maulid Nabi, menghias bunga telur menjadi simbol rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa "kehidupan baru" bagi umat Islam melalui ajarannya.
**Makna dalam Perayaan Maulid Nabi**
Pada saat perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi, menghias bunga telur biasanya dilakukan secara gotong royong oleh warga desa. Bunga telur ini dibuat dengan menancapkan telur rebus pada batang bambu atau lidi, kemudian dihiasi dengan kertas warna-warni atau pita yang menyerupai kelopak bunga. Setelah dihias, bunga telur tersebut dibagikan kepada warga atau tamu yang hadir sebagai bentuk sedekah dan ungkapan syukur.
Dalam pandangan masyarakat Banyuwangi, telur yang dihias tersebut juga mengandung doa dan harapan agar penerima diberikan keberkahan dan kemakmuran. Bunga telur ini sering dibagikan dalam acara selamatan atau pengajian yang digelar saat Maulid Nabi. Tradisi ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial antarwarga.
**Perkembangan Tradisi**
Meski zaman telah berubah, tradisi menghias bunga telur di Banyuwangi tetap lestari, terutama di wilayah pedesaan. Kebiasaan ini dianggap sebagai bagian dari identitas budaya dan religius masyarakat setempat. Selain sebagai simbol keagamaan, tradisi ini juga menjadi sarana untuk melestarikan kearifan lokal dan memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
Jadi, asal usul menghias bunga telur pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi merupakan hasil dari perpaduan antara tradisi lokal dan ajaran Islam yang dibawa oleh para wali. Tradisi ini tetap bertahan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas kehadiran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan umat Islam.
@sorotan Na Jee Ha