12/07/2025
Si Pemilik Restoran Yang Sombong - Ilustrasi Khotbah🌾
Seorang pemilik restoran terkenal di pusat kota sering membanggakan kesuksesannya. Tiap kali ditanya rahasia keberhasilan, ia menjawab dengan nada tinggi, "Karena aku paling tahu cara memasak yang benar. Tak ada koki sehebat aku."
Suatu malam, seorang pria sederhana datang bersama keluarganya. Mereka memesan beberapa hidangan. Ketika makanan datang, pria itu mencicipi sedikit, lalu berkata pelan, "Maaf, rasanya kurang pas. Mungkin bumbunya kurang seimbang."
Pemilik restoran berdiri di meja mereka dengan nada sinis. "Pak, restoran ini sudah memenangkan banyak penghargaan. Lidah Anda saja yang tidak terlatih."
Pria itu hanya mengangguk. Ia membayar penuh dan pergi tanpa berkata apa-apa.
Esoknya, seorang wartawan kuliner ternama datang ke restoran itu. Pemilik restoran berseri-seri menyambutnya. Wartawan itu lalu berkata, "Saya datang karena rekomendasi seorang konsultan rasa terkenal. Katanya, Anda perlu belajar lagi tentang keseimbangan bumbu."
Pemilik restoran itu langsung terkejut dan wajahnya menjadi pucat. Ia baru sadar: pria sederhana semalam bukan pelanggan biasa, melainkan ahli yang dihormati di dunia kuliner.
Hari itu, banyak pelanggan membatalkan reservasi setelah membaca ulasan jujur dari wartawan itu. Restoran yang dulu penuh mendadak lengang.
Pemilik restoran berdiri di dapur kosong, menatap panci-panci yang tak lagi berguna. Ia akhirnya belajar dengan cara yang memalukan: kesombongan menutup telinga dari nasihat baik dan akhirnya menjatuhkan diri sendiri.
Sering kali, saat kita merasa berhasil, kita mulai percaya bahwa kita lebih pandai dari siapa pun. Sedikit demi sedikit, hati menjadi sombong, telinga tertutup pada masukan, dan kita menganggap kritik hanya gangguan.
Namun Tuhan mengingatkan, kesombongan tak pernah membuat kita semakin bijak. Justru kerendahan hati yang akan membuka jalan bagi pertumbuhan, pengertian, dan relasi yang sehat.
Pemilik restoran itu merasa sudah sempurna, padahal tak seorang pun manusia bebas dari kesalahan. Karena itu, Alkitab menasihati kita untuk bersikap rendah hati, siap mendengar, dan mau menerima teguran.
Mari periksa hati kita: apakah kita masih mau belajar? Masih mau dikoreksi? Sebab di sanalah pintu hikmat terbuka, dan Tuhan sendiri akan meninggikan orang yang rendah hati.
"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." (Amsal 16:18)
Perkaya Bahan Renungan dengan Cerita Ilustrasi Khotbah yang membangun..
Link Pembelian : ⬇️
https://lynk.id/danielinspirationvlog