
17/09/2025
๐ฅ๐ฎ๐๐ถ๐๐บ๐ฒ ๐๐ฒ๐บ๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ ๐ ๐ฒ๐บ๐ฎ๐ป๐ฎ๐ ๐ฑ๐ถ ๐ฌ๐ฎ๐น๐ถ๐บ๐ผ, ๐ฃ๐ฎ๐ฝ๐๐ฎ
Yalimo โ Rasis kembali menggema di Negeri Matahari Terbit, Yalimo. Pada Selasa pagi, 16 September 2025, situasi di Elelim memanas setelah terjadi insiden bernuansa rasis di SMU Negeri 1 Elelim.
Seorang siswa kakak kelas yang merupakan pendatang dari luar Papua, melontarkan kata โmonyetโ kepada adik kelasnya yang merupakan anak asli Yalimo. Ucapan itu memicu kemarahan para siswa Papua. Amarah yang tak terbendung berujung pada aksi pembakaran rumah milik siswa pendatang yang melontarkan kata-kata tersebut.
Peristiwa ini menimbulkan seruan keras kepada para pendatang agar menghargai masyarakat asli Papua. โDi negeri orang, hargai orang lain. Hargai tanah tempat kamu berdiri. Jangan seenaknya melempar kata-kata yang merendahkan martabat orang lain,โ demikian suara kekecewaan yang disampaikan warga.
Warga menegaskan bahwa Papua bukan tempat untuk meremehkan anak negeri. Kata-kata rasis dinilai tidak hanya melukai satu individu, tetapi juga seluruh hati rakyat Papua.
Papua dikenal sebagai tanah yang penuh harga diri, dijaga dengan darah dan air mata. Karena itu, para pendatang diimbau untuk menjaga sikap, ucapan, dan hidup dengan hormat saat berada di Papua.
Masyarakat pun menyuarakan kelelahan mereka terhadap praktik rasisme. โKami lelah dengan rasisme. Dunia sudah tahu, rasisme adalah musuh kemanusiaan. Jangan lagi ada kata-kata yang merendahkan manusia hanya karena warna kulit atau suku. Mari belajar menghargai perbedaan,โ tegas warga.