Ceramah Bijak Terkni

Ceramah Bijak Terkni Yang Penting Ceramah ❌
Ceramah Yang Penting ✅

Sedikit demi sedikit
12/08/2025

Sedikit demi sedikit

Segitu besarnya rahmat Allah SWT
07/08/2025

Segitu besarnya rahmat Allah SWT

Kisah Takut Allah, Batu Pun Menangis….Allah Swt menyampaikan wahyu kepada Nabi Musa, “Wahai Musa, tiada keindahan di sis...
04/08/2025

Kisah Takut Allah, Batu Pun Menangis….

Allah Swt menyampaikan wahyu kepada Nabi Musa, “Wahai Musa, tiada keindahan di sisi-Ku sebagaimana zuhud dalam kehidupan dunia. Tiada sarana untuk mendekatkan diri kepada-Ku sebagaimana berhati-hati (dalam) menjalankan agama (wara) lantaran takut kepada-Ku. Dan tiada ibadah sebagaimana menangis karena takut kepada-Ku.”

Nabi Musa bertanya, “Pahala apa yang akan Kau berikan kepada mereka atas perbuatan-perbuatan ini?”

Allah Swt berfirman, “Aku menganugrahkan surga bagi orang-orang yang hidup zuhud di dunia. Aku akan memberikan surga kepada ahli wara (berhati-hati dalam menjalankan agama) yang tiada menyaingi mereka. Dan orang-orang yang menangis karena takut pada-Ku tidak akan mendapatkan pahala seperti orang lain, karena perbuatan ini (menangis) membuat-Ku senang.”

Rasulullah saw bersabda, “Wahai Ali, berusahalah menangis semampumu lantaran takut kepada Allah, karena balasan bagi setiap tetes air mata (adalah) para malaikat akan membangunkan sebuah rumah untukmu di surga.”

Imam Ali as berkata, “Apabila tangisan menguasai suatu kaum, niscaya Allah akan menurunkan rahmat kepada umat tersebut lantaran tangisannya.”

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa salah seorang nabi, ketika melewati jalan, melihat sebongkah batu kecil yang mengeluarkan banyak air. Ia pun heran dan memohon kepada Allah Swt untuk berbicara dengan batu tersebut.

Nabi itu bertanya, “Dengan ukuranmu yang kecil ini, bagaimana mungkin keluar air yang melimpah darimu?”

Batu itu menjawab, “(Aliran air yang melimpah ini) disebabkan pengaruh rasa takutku kepada Allah. Sebab, aku mendengar Allah berfirman: Api neraka yang bahan bakarnya manusia-manusia dan batu-batu. (QS. at-Tahrim: 5). Karena itulah aku takut termasuk di antara batu-batu (neraka) tersebut.”

Kemudian, nabi tersebut memohon kepada Allah Swt agar tidak menjadikan batu kecil itu sebagai bahan bakar neraka. Allah Swt mengabulkan permintaan nabi itu dan memberikan pahala kepada batu itu. Nabi ltu lalu pergi. Setelah beberapa masa, dalam perjalanan pulang, nabi tersebut melihat batu kecil itu menangis lagi. Nabi itu bertanya, “Mengapa engkau menangis, padahal Allah telah memberikan rasa aman kepadamu?”

Batu kecil itu menjawab, “Tangisan sebelumnya adalah tangis karena takut kepada Allah. Adapun ini, tangis kerinduan.”

Jasad Raja Penyembah Api Utuh Tidak Termakan Ulat dan Memakai Cincin Permata MerahIni kisah raja penyembah api dalam per...
04/08/2025

Jasad Raja Penyembah Api Utuh Tidak Termakan Ulat dan Memakai Cincin Permata Merah

Ini kisah raja penyembah api dalam periode khalifah Al-Ma’mun di masa periode Abbasiyah, kisah yang sungguh ajaib dan mungkin tidak pernah kita dengar.

Khalifah Al-Ma’mun pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah menerima berita bahwa raja Kisra adalah raja yang sangat adil dan bijaksana. Di samping itu, ia pernah mendengar keterangan bahwa ketika wafat jasadnya tidak akan hancur di dalam tanah. Dirundung rasa penasaran, Khalifah Al-Ma’mun berkata dalam hati: “Aku akan membuktikan sendiri keterangan tersebut pada jasad raja Kisra”. Ia pergi menuju tempat persemayaman raja Kisra dengan disertai ajudan pribadinya, tanpa dikawal banyak prajurit. Setelah sampai di negara Kisra, ia bersama pembantu pribadinya menggali kuburan raja tersebut hingga menumkan sebuah jenazah. Ia membuka wajah raja Kisra dan tersentak heran. Jasad raja Kisra masih utuh, wajahnya masih jelas terlihat segar dan tampan.

Pakaian yang digunakan tetap dalam keadaan bagus dan tidak berubah warna sama sekali. Pada jarinya terdapat sebuah cincin terbuat dari permata merah yang ia belum pernah melihat sebelumnya. Cincin itu terdapat guratan-guratan seperti tulisan bahasa Persia. Khalifah Al-Ma’mun amat takjub melihat kejadian tersebut sambil berkata: “Raja ini adalah laki-laki Majusi penyembah api. Akan tetapi Allah SWT memuliakannya sebab keadilan yang ia lakukan di tengah-tengah rakyatnya. Lantas bagaimana pembalasan Allah SWT seandainya raja itu muslim? Sungguh sangat sulit dibayangkan.

Pasca melihat keajaiban itu, Khalifah Al-Ma’mun menyuruh pembantu pribadinya agar menutup kembali jenazah raja Kisra dengan sutra tebal bertuliskan tinta emas lantas mengembalikannya ke dalam kubur seperti semula. Saat Khalifah Al-Ma’mun lengah, pembantu pribadinya mengambil cincin tersebut dari raja Kisra. Ketika sudah mengetahui kelakuan pembantunya tersebut, maka ia memukul dan mengasingkannya ke negara lain. Kemudian cincin itu dikembalikan ke jari jenazah raja Kisra seperti semula. Khalifah Al-Ma’mun berkata: “Pembantu pribadiku ini adalah orang yang akan membuat malu kepada raja-raja muslim diantara raja-raja asing. Sehingga mereka berkata Khalifah Al-Ma’mun adalah seorang penggali kubur dan mengambil barang-barang berharga di dalamnya. Kemudian Khalifah Al-Ma’mun memerintahkan agar makam raja Kisra dicor dengan beton dan dilapisi timah supaya tidak digali siapapun setelah ini. Kisah ini terdapat dalam buku 101 Cerita Penegak Iman Peluhur Budi karya KH. Moch. Djamaluddin Ahmad (Pengasuh pondok pesantren Tambakberas) Jombang, Jawa timur terbitan Pustaka Al-Muhibbin.

Sumber : Islami.co

Mukjizat Saat Batu Besar Menghujam Kepala RasulullahThariq As-Shaidani datang dan bicara tiba-tiba ketika gerombolan ora...
03/08/2025

Mukjizat Saat Batu Besar Menghujam Kepala Rasulullah

Thariq As-Shaidani datang dan bicara tiba-tiba ketika gerombolan orang musyrik berkumpul di rumah Abu Jahal. “Betapa gampang membunuh Muhammad seandainya kalian sepakat dengan omonganku.” Sorot mata orang-orang tertuju pada Thariq. Penasaran dengan gagasan muslihat pemuda satu ini. “Muhammad tengah bersandar di dinding Ka’bah. Kalau saja salah seorang dari kita pergi membawa batu besar lalu melemparkannya dari atas Ka’bah, Muhammad pasti tewas seketika,” papar Thariq.

Syihab, salah satu peserta dalam persekongkolan jahat itu pun berdiri dan berucap, “Jika kalian mengizinkan, pasti aku akan membinasakan Muhammad.” Syihab beraksi. Ia naik ke atas Ka’bah sambil membawa batu yang sangat besar yang lantas ia hempaskan ke bawah tepat ke arah tubuh dan kepala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Blek!” Dalam kitab Al-Aqthâf ad-Daniyyah fî Mawâ’idlil Ushfûriyyah dijelaskan, batu tersebut tak langsung terjun ke tanah. Tiba-tiba saja benda berat itu menjauh dari dinding Ka’bah dan tertahan di udara. Baru setelah Rasulullah bangkit dari lokasi sandarnya, batu itu patuh pada hukum gravitasi bumi, jatuh lalu menggelinding ke tempat asalnya. Syihab yang menyaksikan peristiwa ajaib itu hanya bisa melongo. Nyaris tak percaya dengan kejadian di depan matanya. Seketika ia turun dari atas Ka’bah lalu menghampiri manusia suci itu.

Rasulullah tidak marah, bahkan menyambut hangat Syihab yang menyatakan diri masuk Islam. Thariq As-Shaidani, inisiator percobaan pembunuhan Nabi pun turut jadi muallaf, berikut kawan-kawannya yang lain. Para anggota geng musyrikin Quraisy tersebut beruntung, kala hati mereka membatu dan dipenuhi kebencian terhadap Islam yang menawarkan peradaban luhur, ada mukjizat yang mampu melunakkan hati keras mereka. Persekongkolan jahat menjadi tak berkutik di depan fenomena menakjubkan di luar hukum alam dan batas kemampuan manusia. Yang jauh lebih beruntung—dan tentu berat—sesungguhnya adalah mereka yang hidup di zaman modern tetapi mau beriman dan menempuh jalan Islam meski tanpa pernah bertatap muka dengan Nabi atau menyaksikan peristiwa adikodrati

Sumber : islami.co

Apakah kalian percaya bahwa sedekah bisa memperpanjang umur ??? Ini nyata dan dialami oleh sahabat Nabi Dawud AS !!! Sim...
03/08/2025

Apakah kalian percaya bahwa sedekah bisa memperpanjang umur ??? Ini nyata dan dialami oleh sahabat Nabi Dawud AS !!! Simak kisahnya

Di antara rahasia yang setiap orang tentu saja tidak akan mampu mengetahuinya adalah usia. Bahkan seseorang yang telah divonis berumur pendek, bisa saja justru usianya lebih panjang dari mereka yang diperkirakan berumur panjang. Dan ada hal yang membuat manusia memiliki usia panjang, salah satunya adalah dengan bersedekah.

Dikisahkan bahwa dahulu Nabi Dawud memiliki seorang sahabat. Layaknya seorang sahabat, ia begitu dekat dengan sang nabi. Hubungannya dan terjalin begitu erat. Bahkan bisa dikatakan, ia juga merupakan pengikut setia dakwah Nabi Dawud. Sungguh, ia merupakan sahabat yang dicintai oleh Nabi Dawud. Namun sayang, tiba-tiba saja Malaikat Jibril turun ke bumi dan berkata: “Wahai Nabi Dawud, berilah kabar kepada sahabatmu itu, bahwa ajalnya akan segera tiba. 50 hari lagi ia akan meninggal dunia.” Seketika Nabi Dawud pun tercengang. Bagaimana tidak, sahabat yang ia kasihi ternyata ditakdirkan oleh Allah untuk sebentar lagi akan undur diri meninggalkan dunia yang fana ini.

Akhirnya dengan berat hati, Nabi Dawud mengatakan perihal kabar yang telah ia terima dari Malaikat Jibril. “Wahai sahabatku, sesungguhnya aku tak sampai hati untuk menyampaikan hal ini kepadamu. Namun Jibril memerintahkanku untuk mengatakan kepadamu bahwa ajalmu telah dekat. 50 hari lagi, engkau akan meninggalkan dunia ini,” kata Nabi Dawud dengan lirih kepada sahabatnya itu. Mendengar penuturan Nabi Dawud, ia begitu bersedih. Betapa cepat waktu berlalu. Hingga tak terasa, sebentar lagi ia akan meninggalkan dunia dan berpisah dengan seseorang yang begitu ia cintai. Tak lain tak bukan adalah Dawud, sang nabi yang selalu ia dampingi.

Namun ia tak mau terlarut dalam kesedihan terlalu lama. Di sisa waktunya yang tinggal 50 hari lagi, ia bergegas untuk bersiap-siap menjemput ajal dengan penuh kerelaan. Mulai hari itu, ia gunakan hari-harinya untuk lebih semangat dalam beribadah. Hari demi hari silih berganti. Hingga tibalah hari ke-50, waktu ajalnya untuk menghampiri. Ia lantas menyiapkan makanan. Bukan untuk ia makan, melainkan rencananya akan ia haturkan kepada sang nabi sebagai simbol penghormatan perpisahan.

Di tengah perjalanannya menemui Nabi Dawud, ia berpapasan dengan seorang fakir yang kelaparan. Hatinya pun bimbang. Di satu sisi, ia begitu iba dengan si fakir tersebut. Namun di sisi lain, makanan itu adalah hidangan perpisahan yang ia siapkan khusus untuk Nabi Dawud. Ia lantas menghalau kebimbangannya dengan segera. Sembari mengulurkan makanan yang dibawa, dalam hati berkata: “Ah, mengapa aku mengedepankan egoku untuk memberi Nabi Dawud. Padahal jelas-jelas si fakir ini lebih membutuhkannya.” Si fakir lantas menyambut uluran tangan berisi makanan dengan penuh gembira. Sungguh dari raut mukanya terpancar kebahagiaan tak terkira. Bak seorang nelayan yang tak sengaja menemukan harta karun emas permata. Segera saja, si fakir menyantap makanan hingga tak tersisa.

Setelah kejadian tersebut, Malaikat Jibril lantas diperintahkan oleh Allah Ta’ala untuk memberi kabar kepada Nabi Dawud. Kabar itu mengatakan bahwa berkah sedekah makanan sahabatnya itu, Allah menunda ajalnya. Ia diberikan anugerah tambahan umur 50 tahun lamanya.

Setelah ia sampai menghadap kepada Nabi Dawud. Maka Nabi Dawud pun mengabarkan hal tersebut. Ia terkaget, tak menyana, bercampur rasa gembira penuh s**a cita. Ia lantas bersyukur pada Allah Ta’ala. Subhanallah, betapa luas karunia dan rahmat Allah ta’ala. Hanya dengan sedekah makanan yang tak seberapa, sahabat Nabi Dawud mendapatkan nikmat luar biasa. Ia diberikan tambahan umur panjang selama 50 tahun.

Sumber : NU Online

Naudzubillah
11/06/2025

Naudzubillah

24/03/2024

Perjalanan Masih Panjang
Gaes

23/03/2024

Halo Semuanya Semangat dengan Konten Baru

Address

Jalan Seruji
Jember
68111

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ceramah Bijak Terkni posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share