Klik Fakta

Klik Fakta Dibalik Fakta, Ada Rahasia! Kami adalah media berbasis online yang memberitakan peristiwa terkini.

Situs pemberitaan terbaru yang diperbaharui setiap waktu untuk kepentingan publik.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mengeklaim belum menemukan beras oplosan di wilayahnya. Namun u...
17/07/2025

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mengeklaim belum menemukan beras oplosan di wilayahnya. Namun untuk mencegah potensi pelanggaran beras oplosan, pengawasan di pasar bakal ditingkatkan.

“Kita sudah cek tidak ditemukan beras oplosan,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Sonhaji, Rabu, 16 Juli 2025. Dilansir dari MetroTV.

Sonhaji meminta masyarakat segera melapor jika menemukan dugaan beras oplosan.

Dengan begitu tim Satgas Pangan dari Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, dan kepolisian segera melakukan penindakan.

Senada, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Sucahyo juga belum menemukan beras oplosan di wilayah Jawa Tengah.

Meskipun, kata dia, Kementerian Pertanian telah mendapati 212 merek beras oplosan yang beredar.

“Hasil pantauan belum ada beras oplosan, munculnya beras oplosan itu ketika harga beras di setiap kabupaten kota harga tinggi, kami sudah menurunkan petugas ke lapangan menjaga kenyamanan konsumen,” ujar Sucahyo.

Namun demikian, pihaknya akan memperkuat pengawasan terhadap peredaran beras di pasar. Dia meminta warga untuk tidak panik dengan temuan beras oplosan.

“Kami terus melakukan pengawasan dan pemantauan di seluruh pasar tradisional di berbagai daerah di Jawa Tengah ini,” ungkap dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman memaparkan temuan beras curah oplosan di pasaran.

Temuan itu berangkat dari adanya kejanggalan data dalam dua bulan terakhir. Yang mana harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan sementara....

Selengkapnya baca di:
https://klikfakta.com/2025/07/dinas-klaim-belum-temukan-beras-oplosan-di-jateng/

Pekan ini, mantan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta (ESP) dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Edy dipa...
17/07/2025

Pekan ini, mantan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta (ESP) dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Edy dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi dalam pencairan kredit usaha fiktif di PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Jepara Artha (Perseroda) tahun 2022-2024.

“Pemeriksaan bertempat di Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, atas nama ESP, mantan Pj. Bupati Jepara,” ujar Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

KPK juga memanggil saksi lain untuk penyidikan kasus tersebut. Yakni Direktur Bisnis dan Operasional BPR Bank Jepara Artha berinisial IWN, notaris berinisial SM, dan Asisten Bidang Administrasi Umum Setdakab Jepara berinisial RNJ.

Kemudian, mantan Sekretaris Daerah Jepara yang saat ini menjabat Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jepara berinisial ESJ serta Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Jepara tahun 2022 berinisial DS.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para saksi tersebut adalah Iwan Nursusetyo (IWN), Ronji (RNJ), Edy Sujatmiko (ESJ), dan Diar Susanto (DS).

KPK pada Senin (14/7) lalu telah memanggil Direktur Utama BPR Bank Jepara Artha Jhendik Handoko sebagai saksi kasus tersebut.

Di hari yang sama, lembaga antirasuah ini juga menyita uang tunai sebesar Rp411 juta dan dua bidang tanah senilai Rp700 juta di Kabupaten Jepara untuk pemulihan kerugian negara akibat korupsi ini.

17/07/2025

Penemuan praktik pengoplosan beras curah membuat geger masyarakat. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman mengatakan, terbonhkarnya praktik culas ini berawal dari adanya kejanggalan harga di pasaran.

Dari data harga, katanya, harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan.

Namun anehnya, harga beras di pasaran malah melonjak.

“Ada anomali di mana dua bulan lalu, satu bulan lalu, itu terjadi penurunan harga (gabah) di tingkat petani atau penggilingan. Kami ulangi, penurunan harga terjadi di penggilingan atau petani, tetapi terjadi kenaikan di tingkat konsumen,” ujar Amran dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (16/7). Dilansir dari CNNIndonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, produksi beras nasional mengalami peningkatan sebesar 14 persen atau sekitar 3 juta ton lebih.

Kenaikan ini membuat pasokan berada di atas kebutuhan nasional.

Namun bukannya stabil, harga di konsumen malah....

Selengkapnya baca di:
https://klikfakta.com/2025/07/kronologi-penemuan-beras-oplosan-harga-di-petani-rendah-di-konsumen-meroket/

JEPARA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai sebesar Rp411 juta dan dua bidang tanah senilai Rp700 jut...
17/07/2025

JEPARA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai sebesar Rp411 juta dan dua bidang tanah senilai Rp700 juta di Kabupaten Jepara.

Penyitaan ini dilakukan sebagai bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jepara Artha.

Juru Bicara KPK, Budi prasetyo menyampaikan informasi tersebut kepada awak media melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 15 Juli 2025.

“Bahwa pada Senin 14 juli telah dilakukan penyitaan uang sebanyak Rp411 juta dan dua bidang tanah di Kabupaten Jepara senilai Rp700 juta,” ujar Budi.

KPK menjelaskan bahwa aset yang disita diduga kuat terkait dengan hasil kejahatan korupsi yang sedang diselidiki oleh tim penyidik. Penyitaan ini merupakan bagian dari upaya pemulihan kerugian keuangan negara yang timbul dari kasus kredit bermasalah di BPR Jepara Artha.

Kasus ini melibatkan sejumlah pihak yang diduga menyalahgunakan kewenangan dalam pengelolaan dana kredit bank milik Pemerintah Kabupaten Jepara tersebut. KPK menegaskan proses penyidikan masih terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan adanya penetapan tersangka baru maupun penyitaan aset tambahan.

Lembaga antirasuah itu juga menegaskan komitmennya untuk menelusuri seluruh aliran dana dan aset hasil kejahatan demi memastikan penegakan hukum yang transparan dan akuntabel.

Kasus BPR Jepara Artha mendapat sorotan luas karena menyangkut kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan daerah dan integritas pengelolaan keuangan pemerintah.

JEPARA – Duka masih menyelimuti keluarga pelajar yang menjadi korban tenggelam di Pantai Bondo, Kabupaten Jepara.Ikut me...
14/07/2025

JEPARA – Duka masih menyelimuti keluarga pelajar yang menjadi korban tenggelam di Pantai Bondo, Kabupaten Jepara.

Ikut menyampaikan bela sungkawa, Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna menyempatkan diri melayat ke kediaman korban di Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri, Senin (14/7/2025).

Agus datang didampingi perwakilan dari Dinsospermasdes Jepara dengan membawa sejumlah bantuan moral dan material.

“Duka ini bukan hanya milik keluarga, tapi juga duka kita bersama. Kami hadir untuk menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam,” ucap Agus Sutisna dalam pernyataannya.

Musibah ini terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025, pukul 17.20 WIB. Lokasi kejadian berada di kawasan Pantai Ombak Mati, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

Menurut laporan resmi yang ditujukan kepada Bupati Jepara, Wakil Bupati, Sekda, hingga Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, insiden bermula ketika rombongan dari Pondok Pesantren Miftakhul Ma’rifat, sebanyak 10 orang, tengah berwisata dan berenang di pantai.

Ketika dua di antaranya terseret arus dan berteriak meminta tolong, satu rekan mereka yang mencoba menolong justru ikut tenggelam.

Selengkapnya baca di:
https://klikfakta.com/2025/07/tragedi-pantai-bondo-ketua-dprd-jepara-tinjau-langsung-beri-dukungan-untuk-keluarga-korban/

KlikFakta.com, JEPARA - Duka masih menyelimuti keluarga pelajar yang menjadi korban tenggelam di Pantai Bondo, Kabupaten Jepara.

JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan bisa mengcover 10 ribu warganya ke dalam program kartu sarjana selama 5...
14/07/2025

JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan bisa mengcover 10 ribu warganya ke dalam program kartu sarjana selama 5 tahun bupati menjabat.

mencanangkan program kartu sarjana bagi warganya mencapai 10 ribu selama lima tahun ke depan. Kartu Sarjana Jepara ini diperuntukkan bagi warga Jepara yang berprestasi dan kurang mampu.

“Kita target selama lima tahun nanti mencapai 10 ribu orang,” kata Bupati Jepara Witiarso Utomo di sela-sela acara Piala Menpora Aquabike Championship, Sabtu (13/7/2025), sebagaimana dilansir dari detikjateng.

Wiwit, sapaan akrabnya, bersama wakilnya Muhammad Ibnu Hajar menginisiasi program ini lantaran resah karena angka lama sekolah di Jepara lebih rendah dari wilayah lainnya di Jawa Tengah.

“Kita lihat itu angka sekolah kita ini lamanya (lulusan pendidikan sarjana) di bawah dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa Tengah. Kita ini untuk meningkatkan dalam lama sekolah ini kita berikan beasiswa untuk anak-anak berprestasi dan tidak mampu untuk bisa sekolah ke perguruan tinggi,” jelasnya.

Syarat agar bisa mengakses beasiswa ini, kata Wiwit, yang pertama adalah warga Kabupaten Jepara. Kemudian berasal dari keluarga tidak mampu.

“Ketiga berprestasi dan keempat adalah menunjukkan fakta integritas kepada kita bahwa hasil daripada ilmunya didedikasikan kepada Jepara,” ujarnya.

Program ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan warga yang ada di kepulauan seperti Karimunjawa, Nyamuk, dan Parang.

“Kita dorong kalau ada yang mau untuk berkuliah sesuai dengan prodi yang diinginkan di Karimunjawa,” ungkap dia.

Wiwit menyebut Pemkab Jepara telah bekerjasama dengan 23 perguruan tinggi dan menganggarkan Rp500 juta untuk program ini.

“Tahun depan sekitar Rp 5 miliar,” sebutnya.

Menurutnya, kartu sarjana mendapat respon positif dari pusat.

Teranyar datang dari staf Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang berkunjung ke Jepara.

Wiwit berharap program ini bisa meratakan akses pendidikan perguruan tinggi di Jepara.

JEPARA – Lagi dan lagi segerombolan pemuda ketahuan pesta miras di Pantai Kartini Jepara pada Minggu (13/7/2025) dini ha...
13/07/2025

JEPARA – Lagi dan lagi segerombolan pemuda ketahuan pesta miras di Pantai Kartini Jepara pada Minggu (13/7/2025) dini hari.

Tim Patroli Siraju Polres Jepara yang melakukan operasi langsung memeriksa dan mengamankan mereka.

Kasi Humas Polres Jepara AKP Dwi Prayitna mengatakan, penangkapan itu bermula dari informasi masyarakat yang masuk ke Polisi.

Informasi itu diteruskan ke Tim Patroli Siraju yang langsung meluncur ke lokasi.

”Benar saja, di lokasi itu (Pantai Kartini) didapati sekelompok anak muda yang sedang pesta miras,” ungkap AKP Dwi. Dilansir dari Murianews.

Mereka yang ditangkap kemudian didata dan mendapat pembinaan.

”Karena tidak jarang terjadinya tindak kejahatan dan perbuatan pidana karena dipicu usai mengkonsumsi miras,” jelas Dwi.

Setelah itu, Tim Patroli Siraju juga menyisir kawasan SPBU Kalitekuk, Kecamatan Tahunan hingga jalan raya Rengging-Pecangaan untuk mengantisipasi balap liar yang rawan terjadi di sana.

”Beruntung, tadi malam tidak ada aksi balap liar. Akan tetapi, kami tetap menjaga situasi di kawasan itu agar tak ada lagi balapan liar,” tegas Dwi.

Atas penangakapam dan operasi ini,AKP Dwi mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak yang keluar rumah lebih dari pukul 21.00 WIB.

”Semua itu mengantisipasi maraknya kenakalan remaja termasuk tawuran, pergaulan bebas, pesta miras, penyalahgunaan narkoba hingga balap liar yang neresahkan,” tandas Dwi.

12/07/2025

JEPARA – Kejadian tidak mengenakkan dialami rombongan wisatawan yang tengah menikmati renang sore di Pantai Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara pada Jumat (11/7/2025).

Suasana ceria berubah jadi kepanikan saat tiga orang di antara rombongan itu tenggelam.

Warga yang menyaksikan kejadian itu langsung berupaya menolong. Namun nahas, satu korban tidak terselamatkan.

Ketiga korban yakni, Maulana Yoga Saputra (17), warga RT 1 RW 1 Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri; Muhammad Abid Mutholibin (17) warga RT 12 RW 3 Desa Papasan, Kecamatan Bangsri; dan Muhammad Ibnu Rafi (17) warga Bandung, Jawa Barat.

Dilansir dari MuriaNews.com, Petinggi Desa Bondo, Purwanto menjelaskan, insiden berawal saat ketiganya berenang bersama tujuh teman lainnya di Pantai Bondo.

Sekitar pukul 17.20 WIB, Purwanto melanjutkan, korban Abid dan Maulana tenggelam saat berenang. Mereka sempat meminta pertolongan kepada temannya.

Korban Raffi yang berusaha menolong malah ikut tenggelam di tempat yang sama.

“Ketiga korban yang tenggelam itu berhasil dievakuasi warga sekitar dan dibantu teman-teman korban yang lain,” ungkap Purwanto.

Nyawa dua korban berhasil selamat. Namun tidak dengan korban Maulana.

Para korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Bangsri.

Video penyelamatan korban pun beredar di media sosial.

Para warga bergegas membopong seorang korban yang tak berdaya.

Setibanya di bibir pantai, mereka beramai-ramai menjungkirkan korban dan menghentakkan badannya hingga keluar banyak air.

Namun sayangnya upaya penyelamatan yang dilakukan warga tidak membuahkan hasil. Korban tidak menunjukkan reaksi apapun.

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Bangsri, dr Ruly CS, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.

Sumber: MuriaNews.com

SEMARANG – Enam anggota geng pelaku pengeroyokan dan pembacokan terhadap seorang remaja laki-laki, CRI (17) di Kota Sema...
11/07/2025

SEMARANG – Enam anggota geng pelaku pengeroyokan dan pembacokan terhadap seorang remaja laki-laki, CRI (17) di Kota Semarang telah diamankan kepolisian.

Pengeroyokan itu terjadi di depan Klinik Pratama Cita Sehat, Jalan Sompok Lama No. 70, Kelurahan Lamper Lor, Kota Semarang, pada Selasa, (7/7/2025) sekira pukul 03.00 WIB.

Sementara enam orang yang diamankan tergabung dalam geng Halte Tim Senyap (HTS). Dua di antaranya berusia dewasa, sedangkan empat lainnya masih di bawah umur.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menegaskan pihaknya akan tetap memproses hukum para pelaku anak.

“Semua pelaku, baik dewasa maupun yang masih di bawah umur, tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tutur Andika, Jumat (11/7/2025). Dilansir dari Kompas.com.

Dia mengungkap insiden bermula ketika kelompok remaja bernama Halte Tim Senyap (HTS) menerima tantangan tawuran dari kelompok remaja lain dari wilayah Pedurungan.

Tawuran disepakati akan berlangsung di depan Klinik Pratama Cita Sehat.

Sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa (7/7/2025), mereka siap melakukan tawuran.

CRI yang tidak sengaja....

Baca selengkapnya di:

https://klikfakta.com/2025/07/enam-pelaku-pengeroyokan-remaja-di-semarang-diamankan-empat-masih-anak-anak/

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor atau bea masuk negara AS sebesar 32 persen untuk Indonesia....
11/07/2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor atau bea masuk negara AS sebesar 32 persen untuk Indonesia. Tarif ini direncanakan bakal berlaku mulai 1 Agustus 2025.

Sebagai daerah yang cukup banyak mengandalkan pasar ekspor ke AS, Jawa Tengah mengalami potensi tekanan yang besar.

Bukan tanpa alasan, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat nilai ekspor Jateng periode Maret 2025 sebesar 1.010,70 juta dolar AS.

Kebijakan Trump berpotensi mengguncang ekonomi Jawa Tengah bila tidak disikapi dengan cekatan.

Diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memiliki tiga langkah antisipasi, sebagaimana dilansir dari detikJateng.

Langkah pertama yakni berkomunikasi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jateng dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng untuk membuat rumah kurasi.

Rumah Kurasi ini akan mewadahi produk lokal asli Jawa Tengah untuk dibawa ke pasar baru.

“Lewat Rumah Kurasi ini, produk-produk Jateng dibawa ke pasar baru di regional maupun internasional,” kata Ahmad Luthfi, Kamis (10/7/2025).

Langkah kedua adalah bekerjasama dengan tiga wilayah yang menjadi sister province Jateng. Yakni Fujian (China), Melaka (Malaysia) dan Singapura.

“(Produk ukir) Jepara misalnya, produk dari sana tak hanya tergantung satu negara saja. Singapura kita tawari, Fujian, Melaka juga. Jadi tumbuhkan perekonomian baru,” ucapnya.

Menurutnya, langkah ini bisa jadi sangat strategis karena berpotensi menambah pasar baru. Dengan begitu akan semakin membuka peluang bagi tujuan ekspor barang-barang produksi Jawa Tengah lainnya.

Langkah ketiga adalah membuka pasar baru di tingkat regional.

Dalam hal ini, Gubernur Jateng berkoordinasi dengan gubernur di sejumlah wilayah perbatasan seperti Kepulauan Riau, Maluku Utara, dan Lampung.

JEPARA – Pengusutan kasus korupsi pencairan kredit fiktif pada PT Bank Jepara Artha terus berlanjut.Teranyar, penyidik K...
10/07/2025

JEPARA – Pengusutan kasus korupsi pencairan kredit fiktif pada PT Bank Jepara Artha terus berlanjut.

Teranyar, penyidik KPK menyita beberapa aset milik tersangka, mulai dari tanah hingga bangunan di atasnya.

“KPK melakukan penyitaan aset dari tersangka untuk perkara BPR Jepara Artha,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (10/7/2025), sebagaimana dilansir dari detiknews.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penyitaan ini merupakan bagian dari pemulihan kerugian negara.

Adapun perkiraan kerugian negara akibat perbuatan para tersangka digadang mencapau Rp250 miliar.

“Penyitaan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk pemulihan kerugian negara yang ditimbulkan akibat perbuatan tersangka pada perkara tersebut,” ucapnya.

Berikut rincian sejumlah aset yang disita KPK:

Selengkapnya baca di :
https://klikfakta.com/2025/07/kpk-sita-tanah-hingga-pabrik-milik-tersangka-korupsi-bank-jepara-artha/

Teranyar, penyidik KPK menyita beberapa aset milik tersangka, mulai dari tanah hingga bangunan di atasnya.

KUDUS – Soal pejabatnya yang adu jotos usai karaoke saat masih jam kerja di Pati, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengaku...
10/07/2025

KUDUS – Soal pejabatnya yang adu jotos usai karaoke saat masih jam kerja di Pati, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengaku belum dapat informasi.

Hal itu ia ungkap saat ditemui awak media usai penyerahan HKGS di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (10/7/2025).

“Saya belum mendapat laporan. Biar nanti inspektorat yang menyikapi. Kalau ada pelanggaran, Inspektorat yang menindaklanjuti,” kata Sam’ani, sebagaimana dilansir dari SuaraBaru.id.

Terlepas dari itu, ia berpesan kepada para pimpinan OPD serta seluruh ASN di Kabupaten Kudus untuk menjaga marwah ASN.

“Jaga etika, sopan santun dan budaya kita. Lebih baik konsentrasi, terhadap tugas pokok fungsi yang belum terselesaikan,” pesannya.

Sam’ani juga menyampaikan permintaan maaf atas ulah ASN itu. Ia menyatakan akan menindak tegas mereka yang terbukti terlibat.

“Kami akan menindak tegas apabila ada ASN yang melanggar norma, etika dan ketentuan yang ada,”pungkas Sam’ani.

Diketahui tengah beredar di media sodial mengenai dua oknum pejabar dinas Kudus terlibat baku hantam di sebuah keraoke di Kabupaten Pati.

Informasi yang ada, kekerasan tersebut terjadi di sebuah tempat karaoke di kecamatan Margorejo Pati pada hari Selasa (8/7/25) sekitar jam 3 sore.

Sementara itu, masih dilansir dari SuaraBaru.id, Inspektorat Kabupaten Kudus mulai menyelidiki pemberitaan itu.

Inspektur Daerah Kudus, Eko Djumartono, menyatakan akan segera memanggil kedua oknum pejabat tersebut untuk dimintai klarifikasi.

“Kami perlu memastikan apakah peristiwa tersebut benar terjadi atau hanya rumor belaka. Saat ini belum ada laporan resmi yang masuk, namun kami tetap akan melakukan klarifikasi,” ujar Eko pada Kamis (10/7/2025).

Eko tidak merinci identitas dua ASN yang terlibat adu jotos. Namun ia mengonfirmasi jika mereka dari dinas yang sama.

Jika setelah klarifikasi keduanya terbukti melanggar, maka mereka berpotensi dijerat sanksi sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), terlebih jika insiden tersebut terjadi saat jam kerja.

Address

Jepara

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Klik Fakta posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share