Jepara United

Jepara United Berbagi Informasi, Koalisi Oposisi, dari Hati untuk Ibu Pertiwi, Bagimu Negeri Kami Mengabdi

Tiada pengecualian yang mengecilkan yang sehingga meng alah kan perjuangan, karena hanya saja belum adanya pertemuan den...
01/02/2025

Tiada pengecualian yang mengecilkan yang sehingga meng alah kan perjuangan, karena hanya saja belum adanya pertemuan dengan Mahatma sang juru mudi.

Teristimewa dengan ketetapan hati untuk rapat diri akan ikhwal bekal yg dimaksud bukanlah meminta pelepasan bakul nasi yang dapat mendatangkan mati.

Tidak adalah halangan dalam geraknya, pun tak kuranglah jalan, asal mahu sahaja.

Coming soon
31/01/2025

Coming soon

20/10/2024

PRESIDEN BARU

20/10/2024

Presiden Baru Indonesia

15/10/2024

Spread the love Jakarta, Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil puluhan calon menteri/calon wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10) […]

🤓
19/08/2024

🤓

JADUG MERAPAT KE DIAN KRISTIANDI

Kejutan lanjut Pilkada Jepara terjadi Senin malam (19 Agustus 2024). Incumbent Dian Kristiandi bakal berpasangan dengan Jadug Trimulyo sebagai pengantin Cabup dan Cawabup Kabupaten Jepara 2024. Dian diusung partainya, PDI-P. Jadug diusung partai lain. Keduanya adalah pasangan yang disetujui.

Artinya, Andi-Jadug siap berkompetisi dengan pasangan Wiwit-Hajar dan Nuruddin-Iqbal. Ini bukan halusinasi, tapi realisme prediksi yang insyaAllah akan jadi kenyataan. Tidak ada kotak kosong di Pilkada Jepara, sebagaimana dihalusinasikan oleh beberapa pihak, beberapa waktu lalu.

Jadug yang memiliki irisan partai hijau sepertinya bisa mencairkan ceruk suara Hajar, Nurudin maupun Iqbal di kelompok ormas hijau. Apalagi dia adalah mantan caleg PPP. Iqbal yang dikenal sebagai orang dekat salah seorang Watimpres pun, bakal berjibaku dengan Wiwit, yang juga dikenal sebagai orang dekat salah seorang Watimpres. Ketiga pasangan memiliki irisan dengan partai maupun ormas hijau.

Irisan merah sangat menguntungkan di pihak pasangan Andi-Jadug di Jepara. Inilah yang harus digarap Andi. Bila Jadug diusung oleh PKS, mesin politik tentu akan lebih energis walaupun keduanya beda madzhab ideologi. Dalam skala nasional, kader PDI-P dan PKS dikenal militan. Bila dua madzhab kedua partai berhasil "dikawinkan", Jadug bakal jadug tenan bersama Dian Kristiandi.

Berikutnya, Andi dan PDI-P harus mampu menggarap massa mengambang dari generasi Gen-Z dan Gen-Milenial seusia Jadug. Menurut mimin, Gen-Z kayaknya siap membantu merebut ceruk pendukung relawan Wiwit. Kita tunggu saja catur isu yang bakal dimainkan setelah Andi-Jadug resmi registrasi ulang ke KPU Jepara.

Seninya politik disini ada 😁
13/06/2024

Seninya politik disini ada 😁

Tujuh partai politik (parpol) bersepakat menjalin kerja sama politik untuk menyongsong Pilkada Jepara 2024, Minggu (9/6/2024). Namun, kerja sama itu arahnya masih abu-abu atau samar.

Ngeniki lho sing marai kudu Pak Dian Kristiandi Sumber : istimewa
13/06/2024

Ngeniki lho sing marai kudu Pak Dian Kristiandi

Sumber : istimewa

Dinantikan untuk Jepara
22/04/2024

Dinantikan untuk Jepara

ANDI DAN WIWIT CALON RASIONAL BACABUP JEPARA

Dinamika Pilkada Jepara masih terlihat adem ayem di mata masyarakat. Tapi, di kalangan elite Jepara, nama-nama yang bakal diusung sepertinya sudah mengerucut ke dua sosok: Dian Kristiandi (Andi, petahana kader PDIP) dan Witiarso Utomo (Wiwit).

Ada puluhan nama selain kedua nama di atas. Namun, secara rasional, hampir bisa dipastikan mereka hanya menjajal dan ikut rewo-rewo kompetisi. Rumus menang mungkin tidak ada dalam kamus kalkulasi politik mereka.

Pilkada tidak seperti Pileg. Cukup punya uang, siapapun bisa nyaleg. Tapi, untuk Pilkada, uang saja tidak cukup. Harus ada rekomendasi partai. Dan ini tidak mudah didapatkan.

Untuk mengusung bakal calon bupati, pihak partai butuh survei tingkat elektabilitas. Jadi, rekom maju sebagai calon tetap didasari argumen rasional keterpilihan. Unsur inilah yang sedang ditunggu oleh para partai pengusung.

Boleh jadi, Wiwit sudah clear di kalangan elit partai di Jepara, baik partai kuning, biru, mercy dan mungkin beberapa partai besar lain di Jepara. Namun, untuk mendapatkan rekom dari DPP masing-masing, elektabilitas Wiwit harus diuji.

Atas alasan itulah, dia ingin menggandeng partai hijau dan trah keluarga mantan Bupati Jepara untuk menjadi calon bakal wakil bupatinya, yang belum tentu bisa mendongkrak elektabilitas. Apalagi di sana ada Ketua DPRD Jepara sekarang yang dianggap cukup populer. Trah keluarga mantan penguasa partai hijau Jepara bisa dijadikan rebutan.

Kini, tinggal partai hijau globe yang menunggu momentum. Apakah rekomnya akan dikantongkan ke Wiwit atau Andi. Pasalnya, partai hijau globe belum clear ke kedua nama itu mengingat ada kader internal berjejaring pusat yang sangat berpeluang menjadi cawabup untuk kedua nama itu. Ada dua nama yang mungkin bisa disandingkan, baik ke Wiwit ataupun Andi.

Partai garuda pun posisinya sama dengan partai hijau globe di Jepara. Masih menunggu survei. Kalau banteng, tentu lebih memilih kader internal ideologis untuk diusung. Maklum, kandang banteng pada musim Pilpres kemarin lumayan kejeglong-jeglong dan ketaton. Ada indikasi bahwa banteng hanya menginginkan dua kubu saja. Biar nyeruduknya gampang.

Andi menjadi satu-satunya kader banteng yang di kandang banteng Jepara mendapatkan dukungan luas. Setidaknya ada 14 suara kecamatan yang mendukung Andi maju lagi. Namun, dengan siapa dia akan didampingi? Inilah yang perlu dipikirkan. Barangkali, peluang pendamping Andi hanya ada dua, rekom dari garuda, atau hijau globe. Tapi, bukankah Wiwit juga menginginkan keduanya?

Karena itulah, dua nama itu, antara Wiwit dan Andi, harus lebih intens mendekati para elite partai besar di Jepara. Andi tentu lebih giat lagi untuk mempersiapkan diri, mengingat sumber dananya juga masih banyak yang perlu diupayakan lagi dan lagi. Untuk saat ini, rekom banteng sepertinya hanya mengarah ke Andi.

Adapun calon-calon lain, admin LBJ tidak melihat adanya rasionalitas dan elektabilitas politik menuju calon Bacabup Jepara 2024. Mungkin mereka-mereka yang namanya terpampang di baliho itu sedang pamer wajah untuk cari-cari peluang, agar dilamar.

Dalam politik, menunggu pinangan itu konyol. Bagaimana tidak, yang berebut saja bisa gagal, lha kok ada yang pede menunggu dipinang, tanpa modal, tanpa hitungan rekom sisan.

Hari ini, di Jepara tidak ada kekuatan tunggal yang bisa bermain di pusat seperti era Subroto. Semuanya masih dinamis.

Hanya mendukung Wiwit karena bakal menang sebab didukung banyak partai, itu logika terpaku di Pilkada masa lampau. Apalagi mendukungnya supaya aman karena bakal ditandem dengan Cawagub Jateng, itu pilihan yang terlalu dini.

Sekali lagi, Pilkada tidak seperti Pilpres dan Pileg. Di Pilpres, banteng banyak ketaton. Tapi, di Pilkada, banteng ingin menjahit luka. Banteng sepertinya ingin nyeruduk siapapun yang melawan. Ini yang bakal dihadapi Wiwit. Apakah Andi yang direkom banteng? Wallahu a'lam. []

Keterangan:
Tulisan ini adalah opini editorial page Lintas Berita Jepara. Ditulis sebagai tajuk publik. Boleh dicopas siapapun.

Address

Jepara
59453

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jepara United posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share