Radio Citra Wanodya Angkasa

Radio Citra Wanodya Angkasa You're Everyday Music and News Family Station

Afrika retak: awal terbentuknya samudra baru di tengah benuaJauh di bawah wilayah Tanduk Afrika, kekuatan tektonik beker...
26/07/2025

Afrika retak: awal terbentuknya samudra baru di tengah benua

Jauh di bawah wilayah Tanduk Afrika, kekuatan tektonik bekerja secara perlahan namun pasti. Di Cekungan Afar—pertemuan antara Ethiopia, Djibouti, dan Eritrea—tiga lempeng tektonik besar (Nubia, Somalia, dan Arab) terus bergerak saling menjauh dengan kecepatan sekitar 0,7 cm per tahun. Pergerakan ini menyebabkan tanah terbelah dan menciptakan retakan besar, yang secara ilmiah menandai awal dari proses pembentukan samudra baru di benua Afrika.

Proses ini dipicu oleh naiknya magma dari mantel Bumi yang mendorong kerak bumi ke atas dan ke samping, sehingga menciptakan tonjolan serta celah besar di permukaan. Perubahan ini tidak terjadi dalam semalam—dibutuhkan jutaan tahun. Namun, secara geologis, peristiwa ini terbilang cepat. Jika terus berlanjut, bagian timur Afrika akan sepenuhnya terpisah dan menjadi daratan baru yang terisolasi, layaknya pulau besar seperti Semenanjung Arab.

Para ilmuwan memanfaatkan citra satelit dan pemetaan GPS untuk memantau retakan ini secara real time. Dengan teknologi tersebut, mereka bisa melihat dan mengukur langsung bagaimana kerak Bumi terbelah dari waktu ke waktu. Fenomena semacam ini sangat jarang terlihat di daratan terbuka. Biasanya, proses pembentukan samudra terjadi jauh di dasar laut dan tidak terlihat langsung oleh manusia.

Cekungan Afar, yang dekat dengan Laut Merah dan Teluk Aden, saat ini dianggap sebagai tahap akhir sebelum dasar samudra baru benar-benar terbentuk. Ketika air dari Samudra Hindia masuk ke celah besar ini, bentuk permukaan Bumi akan berubah drastis. Dunia mungkin akan menyaksikan terbentuknya samudra baru—sebuah perubahan besar yang menjadi bukti bahwa planet kita terus bergerak dan berevolusi.

\ \_isamazing
Source: geo.rof

"Daisugi: Seni Menanam Pohon di Atas Pohon dari Jepang"Daisugi adalah teknik menakjubkan dari era Muromachi di Jepang, d...
26/07/2025

"Daisugi: Seni Menanam Pohon di Atas Pohon dari Jepang"

Daisugi adalah teknik menakjubkan dari era Muromachi di Jepang, di mana pohon cedar ditanam dan dipangkas dengan presisi tinggi sehingga tunas-tunas lurus tumbuh ke atas seperti batang-batang baru, layaknya menanam pohon di atas pohon. Teknik ini dikembangkan oleh para tukang kayu Kyoto untuk menghasilkan kayu berkualitas tanpa harus menebang pohon induk, mencerminkan harmoni antara manusia dan alam. Hasilnya bukan hanya estetika yang memukau, tetapi juga filosofi keberlanjutan dan kesabaran yang tertanam dalam tradisi Jepang selama berabad-abad.

Mal dan pusat perbelanjaan kini kerap terlihat padat di akhir pekan. Namun di balik keramaian itu, muncul fenomena yang ...
26/07/2025

Mal dan pusat perbelanjaan kini kerap terlihat padat di akhir pekan. Namun di balik keramaian itu, muncul fenomena yang makin marak dikenal masyarakat: Rojali alias “rombongan jalan-jalan lihat-lihat”. Banyak pengunjung datang hanya untuk sekadar jalan-jalan, cuci mata, ngadem, atau sekadar mencari konten media sosial—tanpa ada niatan belanja.

Fenomena ini mencerminkan perubahan perilaku konsumsi masyarakat di tengah tekanan ekonomi. Meski traffic pengunjung tinggi, namun nilai transaksi di tenant mal belum tentu ikut melonjak. Tren Rojali ini pun menimbulkan tantangan baru bagi pelaku ritel yang harus berinovasi agar tidak sekadar jadi etalase jalan-jalan, melainkan tetap mendorong belanja nyata.

Naskah dan Desain : Asep Suherman

Read more: https://mystery.autodailyz.com/442/Unearthing the Giants: Proof of a Forgotten Civilization?This discovery ha...
26/07/2025

Read more: https://mystery.autodailyz.com/442/
Unearthing the Giants: Proof of a Forgotten Civilization?

This discovery has left archaeologists speechless and social media ablaze. A massive skull, impossibly large for any known human species, found beside ancient inscriptions that hint at a race wiped from history. Some insist it's irrefutable evidence of giants once roaming the Earth—beings preserved in myth, now uncovered in stone. Others dismiss it as artistic exaggeration or ancient ritual symbolism. But can centuries of folklore be rooted in buried fact? The silence from mainstream academia only fuels the fire.

Ay4h yang paling b1ad4b. Sangat sedih nasib anak g4dis 14 tahun ini,ayah yg seharusnya menjadi pelindung buat anak perem...
26/07/2025

Ay4h yang paling b1ad4b.
Sangat sedih nasib anak g4dis 14 tahun ini,ayah yg seharusnya menjadi pelindung buat anak perempuan nya, tapi x ini tidak b3nar, bagaimana mungkin seorang ayah merusak k3horm4tan anak perempuan nya sendiri.

Yang parahnya lagi ayah nya ini bahkan mengajak 14 teman nya untuk ikut mengg4uli anak perempuan nya sendiri 😭😭.

26/07/2025
🔘The Tomb of Cyrus the Great🔘•Located in Pasargadae, which was once the capital of the Achaemenid Empire, in Fars Provin...
26/07/2025

🔘The Tomb of Cyrus the Great🔘

•Located in Pasargadae, which was once the capital of the Achaemenid Empire, in Fars Province, Iran.

•The Tomb of Cyrus the Great dates back to the 6th century BC.

•Standing approximately 11 meters (36 feet) high, the structure is composed of two main parts: a six-step stone platform and a room with a gabled roof situated atop the sixth step.

•It is widely believed to have once held the body of Cyrus the Great (Cyrus II), the founder of the ancient Achaemenid Empire.

•Here's a description of the tomb, based on a lost account by Aristobulus, who accompanied Alexander the Great during his conquest of the Achaemenid Empire in the late 4th century BC:

•"In the building lay a golden coffin, in which the body of Cyrus had been buried, and by the side of the coffin was a couch, the feet of which were of gold wrought with the hammer.
•A carpet of Babylonian tapestry with purple rugs formed the bedding; upon it were also a Median coat with sleeves and other tunics of Babylonian manufacture.
•Median trousers and robes dyed the color of hyacinth were also lying upon it, as well as others of purple and various other colors; moreover there were collars, sabers, and earrings of gold and precious stones soldered together, and near them stood a table."

•However, it is now entirely empty!

😎Hit follow to catch all our latest posts! Ancient Scientist 👈🏼

📸Photo licence: public domain

👉Read full: https://mystery.freshnews96.com/1037/Giant Found Beneath the Fields—Was History Planted Over the Truth?In th...
26/07/2025

👉Read full: https://mystery.freshnews96.com/1037/
Giant Found Beneath the Fields—Was History Planted Over the Truth?

In the quiet of a rice field, beneath ancient stone slabs, lies a giant skeleton that no history book dares mention. Perfectly preserved and unmistakably massive, this discovery calls into question what we've been told about humanity’s past. Who built this tomb? Who was buried in it? And why has no global institution come forward to investigate? When something this extraordinary is met with silence, it’s not just a mystery—it’s a message. Maybe the truth has always been beneath our feet.

𝗞𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗗𝘂𝗹𝘂 𝗝𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻𝘆𝘂𝗺 𝗱𝗶 𝗙𝗼𝘁𝗼 ? Ini Alasannya yang Mengejutkan!Pernahkah kamu memperhatikan foto-foto...
26/07/2025

𝗞𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗗𝘂𝗹𝘂 𝗝𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻𝘆𝘂𝗺 𝗱𝗶 𝗙𝗼𝘁𝗼 ? Ini Alasannya yang Mengejutkan!

Pernahkah kamu memperhatikan foto-foto orang zaman dulu, terutama era abad ke-19 dan awal abad ke-20? Hampir semuanya tampak serius, tegang, bahkan suram. Jarang sekali kita melihat senyum lebar seperti di foto zaman sekarang. Tapi kenapa?

Menurut sejumlah 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝘄𝗮𝗻 dan sumber kredibel seperti Smithsonian Magazine dan Time, ada beberapa alasan logis dan budaya di balik fenomena ini.

🔹 1. Waktu Pemotretan yang Lama
Di masa awal fotografi, proses mengambil gambar bisa memakan waktu antara 15 hingga 30 menit. Orang harus diam tak bergerak selama itu agar hasilnya tidak blur. Senyum lebar dalam waktu lama akan terasa melelahkan dan tak nyaman, sehingga pose wajah datar dianggap lebih praktis.

🔹 2. Standar Estetika & Budaya Kesopanan
Pada masa Victoria, senyum dianggap sebagai ekspresi yang tidak sopan, terlalu santai, bahkan dianggap bodoh untuk ditampilkan di potret resmi. Menunjukkan keseriusan adalah tanda kehormatan dan martabat, terutama di kalangan kelas atas. Jadi, wajah datar dianggap sebagai bentuk penghormatan dan keanggunan.

🔹 3. Pengaruh Lukisan Potret
Sebelum foto ada, lukisan potret menjadi cara utama mendokumentasikan diri. Dalam tradisi lukisan Eropa, hampir tidak pernah ada senyum lebar karena dianggap tidak estetis. Gaya serius itu kemudian terbawa ke dunia fotografi.

🔹 4. Masalah Kesehatan Gigi
Percaya atau tidak, senyum lebar juga dihindari karena banyak orang mengalami masalah gigi—dan perawatan gigi saat itu belum secanggih sekarang. Mereka cenderung menutup mulut saat berpose agar tidak memperlihatkan gigi mereka.

📸 Jadi, bukan karena mereka tidak bahagia. Tapi karena teknis, budaya, dan estetika zaman itu memang belum ‘ramah’ pada senyum. Kini, di era selfie dan kamera canggih, senyum jadi standar ekspresi. Tapi foto serius orang dulu justru memberi kita jendela yang unik ke dalam cara berpikir dan merasa manusia masa lalu.




Lima wanita Indonesia yang baru tiba di Suriname antara tahun 1930-1940an
26/07/2025

Lima wanita Indonesia yang baru tiba di Suriname antara tahun 1930-1940an

====Jokowi Ikut Reuni Fakultas Kehutanan UGM====Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung isu tudingan ijazah palsu yang dit...
26/07/2025

====Jokowi Ikut Reuni Fakultas Kehutanan UGM====

Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung isu tudingan ijazah palsu yang ditujukan kepadanya.

“Pak Arif (ketua panitia reuni) tadi menyampaikan nostalgia, saya lihat semua senang. Eh, jangan senang dulu, lho. Karena ijazah saya masih diragukan," ucap Jokowi mengawali sambutannya, yang disambut tawa para peserta reuni.

Address

Jombang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Radio Citra Wanodya Angkasa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Radio Citra Wanodya Angkasa:

Share