
26/07/2025
Afrika retak: awal terbentuknya samudra baru di tengah benua
Jauh di bawah wilayah Tanduk Afrika, kekuatan tektonik bekerja secara perlahan namun pasti. Di Cekungan Afar—pertemuan antara Ethiopia, Djibouti, dan Eritrea—tiga lempeng tektonik besar (Nubia, Somalia, dan Arab) terus bergerak saling menjauh dengan kecepatan sekitar 0,7 cm per tahun. Pergerakan ini menyebabkan tanah terbelah dan menciptakan retakan besar, yang secara ilmiah menandai awal dari proses pembentukan samudra baru di benua Afrika.
Proses ini dipicu oleh naiknya magma dari mantel Bumi yang mendorong kerak bumi ke atas dan ke samping, sehingga menciptakan tonjolan serta celah besar di permukaan. Perubahan ini tidak terjadi dalam semalam—dibutuhkan jutaan tahun. Namun, secara geologis, peristiwa ini terbilang cepat. Jika terus berlanjut, bagian timur Afrika akan sepenuhnya terpisah dan menjadi daratan baru yang terisolasi, layaknya pulau besar seperti Semenanjung Arab.
Para ilmuwan memanfaatkan citra satelit dan pemetaan GPS untuk memantau retakan ini secara real time. Dengan teknologi tersebut, mereka bisa melihat dan mengukur langsung bagaimana kerak Bumi terbelah dari waktu ke waktu. Fenomena semacam ini sangat jarang terlihat di daratan terbuka. Biasanya, proses pembentukan samudra terjadi jauh di dasar laut dan tidak terlihat langsung oleh manusia.
Cekungan Afar, yang dekat dengan Laut Merah dan Teluk Aden, saat ini dianggap sebagai tahap akhir sebelum dasar samudra baru benar-benar terbentuk. Ketika air dari Samudra Hindia masuk ke celah besar ini, bentuk permukaan Bumi akan berubah drastis. Dunia mungkin akan menyaksikan terbentuknya samudra baru—sebuah perubahan besar yang menjadi bukti bahwa planet kita terus bergerak dan berevolusi.
\ \_isamazing
Source: geo.rof