Our Story
Hanya Allah yang memiliki kebenaran, Maha Benar dengan segala kehendakNya. Maha Besar, Maha Suci, Maha terpuji, Maha segala-galanya yang memiliki sepenuhnya yang ada di langit dan bumi. Tuhan semesta alam. “Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk mengabdi kepada-Ku”.
Malaikat tidak disebutkan untuk mengabdi kepada-Nya, karena malaikat diciptakan hanya untuk tunduk dan patuh tidak diberikan nafs seperti jin dan manusia. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia berkata, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Mahabijaksana, Mahateliti.
Energi dalam dunia, manusia hanya diberikan kemampuan untuk menyebutkan nilai muatan positive, negative dan zero, sedangkan besarannya beragam sesuai dengan materinya masing-masing. Muatan-muatan energi telah diciptakan oleh Allah semenjak Allah menunjukkan existensiNya dengan menciptakan Cahaya. Partikel pembentuk cahaya yang saat ini masih banyak dipercaya adalah ledakan dari sesuatu yang padu, terciptalah alam semesta. Sesuatu yang meledak pasti bercahaya, namun ada warna cahaya yang tidak bisa nampak oleh mata karena spektrum panjang gelombangnya adalah zero. Mata dan semua panca indera lainnya hanya bisa merespon jika ada pantulan gelombang. Kemudian dalam penjabaran yang lebih spesifik terhadap berapa kecepatan (kita tahu bergerak karena ada cahaya) atas suatu materi tersebut disebutlah “Energi” dalam kata manusia. Dalam teori Einstein untuk mendapatkan nilainya dia menyebutnya Energi sama dengan massa dikalikan kecepatan cahaya dikuadratkan karena bergerak dari satu titik ke titik yang lain. Sesuatu bisa disebut berenergi ketika memiliki perbedaan muatan. (Kinetik,Potensial,Mekanik,Gelombang mekanik,Kimia,Listrik,Magnet,Radiasi,Nuklir,Ionisasi,Elastik,Gravitasi,Diam,Termal,Panas,Kerja mekanik,dll).
