05/01/2025
Pada suatu sore yang cerah, Pak Andi pulang kerja dengan perasaan lelah. Begitu sampai di depan pintu rumah, dia melihat istrinya, Bu Dewi, sedang serius mengepel lantai. Lantai yang baru saja dipel itu tampak mengkilap, seperti cermin, dan Pak Andi tahu betul kalau dia harus berhati-hati.
Namun, tak lama setelah dia melangkah masuk dan menyadari lantainya basah, muncul perasaan takut yang mendalam di dalam dirinya. Bukan karena takut terpeleset, tapi karena dia takut dimarahi Bu Dewi. Sebab, biasanya, jika ada satu noda kecil saja di lantai, Bu Dewi akan langsung menegur, "Kenapa sih nggak hati-hati?"
Pak Andi menoleh ke dalam rumah, melihat Bu Dewi yang sedang fokus memoles lantai dengan penuh dedikasi. “Ah, nggak bisa nih kalau cuma jalan biasa,” pikirnya. Dia langsung mendapat ide konyol.
Dengan gerakan yang sangat hati-hati, Pak Andi mulai merangkak, bukan seperti biasa merangkak di tanah, tetapi dengan tangan di lantai dan kakinya menempel di dinding, seperti sedang berjalan di dinding.
"Pak Andi! Kamu lagi ngapain?" Bu Dewi yang mendengar suara aneh langsung menoleh. Melihat suaminya yang merangkak dengan gaya aneh, dia hampir terjatuh karena kaget.
Pak Andi, yang sudah separuh merangkak, dengan serius menjawab, "Eh, sayang... aku takut kakinya kena lantai basah, nanti kotor, kan?"
Bu Dewi tercengang sejenak, lalu tertawa ngakak. "Hah? Jadi kamu pakai dinding buat jalan? Kapan lagi coba ada suami yang berjalan pakai kaki nempel dinding kayak Spider-Man?"
Pak Andi, yang sudah mulai merasa malu, mencoba tetap tenang dan menjelaskan dengan wajah polos, "Kan lebih aman, nggak ada bekas kaki yang nempel di lantai, jadi nggak perlu kena marah."
Bu Dewi menahan tawa, lalu dengan setengah tertawa berkata, "Ya ampun, Pak Andi, kalau begitu kita perlu pasang dinding di seluruh rumah biar kamu bisa jalan tanpa takut dimarahi!"
Pak Andi akhirnya menyerah, berdiri dengan sedikit kikuk, dan berkata, "Mungkin... besok kita beli sepatu khusus anti-slip, ya?"
Dengan senyum geli, Bu Dewi hanya mengangguk, "Boleh deh, asal jangan sampai kamu nempel di dinding lagi, ya?"
Pak Andi menghela napas lega. “Oke deh, besok sepatu, nggak ada lagi merangkak kayak manusia laba-laba.”