15/09/2025
Joko Tingkir, atau kadang ditulis Jaka Tingkir, adalah pendiri dan Sultan pertama Kesultanan Pajang. Ia memerintah dari tahun 1549 hingga 1582. Ia juga dikenal dengan gelar Sultan Adiwijaya.
Asal Usul
Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, Lahir pada tanggal 18 Jumadil Akhir tahun Dal mangsa VIII menjelang subuh. Kisahnya berawal ketika Ki Ageng Pengging sedang menggelar pertunjukan wayang beber dan dalangnya adalah Ki Ageng Tingkir. Namun suara wayang yang "kemebret" tertiup angin membuat bayi itu diberi nama "Mas Karèbèt". Kedua Ki Ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar. Sep**ang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia.
Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal p**a.
Sejak itu, Mas Karèbèt diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir) yang membuat masa remajanya lebih dikenal dengan nama "Jaka Tingkir". Mas Karebet gemar bertapa, berlatih bela diri dan kesaktian, sehingga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan tampan, ia lalu dijuluki Jaka Tingkir.
Guru pertamanya adalah sang ayah (Ki Ageng Kebo Kenongo), dan sang kakek (Jaka Sengara / Pangeran Andayaningrat / Ki Ageng Pengging Sepuh). Selain berguru kepada ayah dan kakeknya, Jaka Tingkir juga belajar dengan Sunan Kalijaga, dan lalu berguru pada Ki Ageng Sela, yang kemudian dipersaudarakan dengan ketiga murid dari Ki Ageng Sela, yaitu: Ki Juru Martani, Ki Ageng Pamanahan, dan Ki Panjawi.
Jaka Tingkir kemudian berguru pada Ki Ageng Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro (saudara tua ayahnya / kakak mendiang ayahnya). Dalam perguruan ini ada murid yang lain, yaitu Mas Manca, Mas Wila, dan Ki Wuragil.