NurMayaa

NurMayaa ✍️l📚
Joylada App : Nurmayaa
KBM App : Nurmayaa
Good Novel App : Nurmayaa
Wattpad App :

Part 2***Keesokkan harinya aku memutuskan untuk bertemu dengan Erika di sebuah cafe untuk melanjutkan pembahasan tentang...
12/08/2023

Part 2

***

Keesokkan harinya aku memutuskan untuk bertemu dengan Erika di sebuah cafe untuk melanjutkan pembahasan tentang perjodohanku.

"Baiklah mas aku akan menyetujui kamu menikah dengan wanita pilihan kedua orangtuamu namun dengan sebuah perjanjian yang harus kamu tanda tangani hitam diatas putih" Ujar Erika saat baru saja tiba dan duduk di hadapanku.

"Perjanjian seperti apa yang kamu maksud?" Jawabku terhenyak akan ucapannya.

"Ini, baca dan pahamilah agar kamu menyadari bahwa aku tidak main-main dengan ucapanku kemarin" Erika memberikan selembar kertas yang berisi perjanjian yang ia maksud.

"Astagfirullah, Erika apa kamu yakin? Sudah cukup 2 tahun ini kamu mengikatku dengan semua bujuk rayumu" Aku terperanjat usai membaca surat perjanjian tersebut.

Bagaimana mungkin kekasihku meminta agar aku berjanji tidak akan pernah mencintai Rindu calon istriku bahkan ia memintaku untuk tidak menyentuh Rindu selama pernikahan kemudian ia menuliskan jika aku sedang berhasrat maka ia lah tempatnya.

"Kenapa mas? Kamu keberatan? Apa ada yang salah dengan permintaanku? Selama ini bukankah memang aku adalah tempat hasratmu terpenuhi?" Ia berucap dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi bukan begini caranya Erika. Jika kamu memang benar-benar tidak bisa melepasku aku akan menolak perjodohan itu dibandingkan seumur hidupku akan terus berbuat dosa" Sahutku sungguh sangat keberatan dengan perjanjian yang ia ajukan.

"Lantas yang adil untuk diriku bagaimana mas? Aku membuat perjanjian itu agar aku tetap bisa bersamamu selamanya, aku mencintaimu mas sepenuhnya. Anggap saja kamu menikahinya hanya sebatas istri diatas kertas. Sampai nanti Rindulah yang akan dengan sendirinya pergi darimu mas. Yang terpenting keinginan kedua orangtuamu sudah kamu penuhi, dengan begitu semua fasilitas juga pekerjaanmu aman bukan? Kumohon mas" Dengan lantang ia berucap demikian hingga tangisnya pun pecah membuatku lagi dan lagi tidak bisa menolak semua permintaannya.

Selama dua tahun menjalin hubungan dengan Erika tidak satupun keinginannya aku tolak, entah bagaimana bisa aku selalu tertunduk olehnya bahkan saat ia tersenyum saja aku lunglai dibuatnya.

"Baiklah Erika aku akan menyetujui perjanjian ini" Tuturku seraya menandatangani surat perjanjian yang ia buat.

"Terimakasih mas, kamu memang terbaik" Erika memegang tanganku dan tersenyum manis.

~

"Assalamualaikum mah pah Rangga p**ang" Kuucapkan salam setibanya dirumah usai menemui Erika.

"Waalaikumsalam, Rangga duduklah sebentar ada yang ingin papah sampaikan" Ucap papah setelah mengetahui kep**anganku.

"Istirahat yang cukup dan persiapkan dirimu karena berapa hari kedepan tepatnya seminggu lagi pernikahanmu dengan Rindu akan dilaksanakan, semua sudah papah dan mamah persiapkan".

"A-apa? Kenapa harus secepat ini pah?" Aku sangat terkejut mendapati kabar secepat ini hari pernikahan itu akan tiba.

"Bertemu saja belum, sudah ditentukan saja tanggal pernikahan" Gumamku dalam hati.

"Sudah Rangga jangan banyak bertanya apalagi membantah bukankah kamu bilang semua kamu serahkan kepada mamah dan papah mengenai perjodohan ini" Jawab papah dengan sentakkan.

Aku lantas pergi kedalam kamar tanpa menjawab ataupun bertanya lagi.

Di atas sajadah usai melaksanakan sholat isya aku memohon ampun kepada sang pencipta atas segala dosa dan khilafku yang sampai saat ini belum sepenuhnya dapat aku tinggalkan. Aku merasa akan sangat bersalah dan berdosa jika hanya menjadikan Rindu sebagai istri diatas kertas namun akupun tidak akan sanggup jika semua aibku diketahui kedua orangtuaku khususnya mamah, ia pasti akan terpukul. Aku tahu betul mamah orang yang tidak bisa memiliki beban pikiran karena akan mempengaruhi kesehatannya.

"Kabari gue ya bro kalo lo udah balik ke Indo. Ada yang mau gue ceritain lebih tepatnya sih minta saran dari lo yang orang-orang bilang si ahli agama. Hahaha..." Ucapku lewat sambungan telepon kepada seorang sahabat yang tengah menempuh pendidikan S2 di Kairo.

"Insyaallah dua hari lagi gue p**ang ke Jakarta Ngga. Minta saran apa? Bukannya selama ini saran gue gak pernah lo dengar?"

"Ini beda bie, masalah ini bikin gue gak bisa tidur dengan nyenyak berhari-hari" Jawabku kepada Habibie.

"Yasudah nanti gue langsung kerumah lo setibanya di Jakarta".

~

Bagaimana kelanjutannya? Akankah pernikahan Rindu dan Rangga akan tetap terlaksana?

Bantu subscribe, like, dan komen yaa para Readers yang baik hati❤️
KBM: Nurmayaa
Joylada: Nurmayaa
Wattpad: NurMaya891
Terimakasih🥰🙏🏻

KUTEMUKAN KEBAHAGIAAN ATAS JALANMUPart 1"Apa aku tidak salah dengar mah pah?"Aku terkejut akan perkataan papah setibanya...
12/08/2023

KUTEMUKAN KEBAHAGIAAN ATAS JALANMU

Part 1

"Apa aku tidak salah dengar mah pah?"
Aku terkejut akan perkataan papah setibanya sep**ang dari masjid usai melaksanakan sholat isya berjamaah.

"Ya Rangga, benar kamu tidak salah dengar. Sudah sangat jelas bukan ucapan papahmu barusan?" Mamah yang menjawab dengan penuh penekanan.

"Lagi p**a kamu mau cari yang bagaimana Rangga? Rindu itu cantik, sholehah. Dan yang mamah dengar sekarang ia bekerja sebagai dosen di salah satu universitas Islam ternama. Benar-benar idaman para pria bukan?"
Lanjut mamah menerangkan seperti apa sosok wanita yang ia dambakan sebagai seorang menantu.

"Tapi mah pah, kalian tahu kan? Rangga sudah punya pilihan sendiri" Ucapku berdiri lalu beranjak pergi meninggalkan papah dan mamah di ruang tamu.

"Tunggu Rangga dengarkan mamah dan papah dulu, ini demi kebaikanmu" Mamah mencoba menahanku untuk tetap membahas persoalan perjodohan ini.

Kuabaikan mereka dan langsung masuk kedalam kamar.

Ditepi ranjang aku duduk dengan pikiran yang tak karuan. Ya, bagaimana mungkin aku bisa menerima perjodohan ini sementara aku memiliki hubungan yang sudah sangat jauh bahkan sangat dalam dengan wanita bernama Erika. Namun akupun tau bagaimana sikap mamah dan papah jika sudah mempunyai kehendak. Beribu cara akan mereka lakukan agar keinginan mereka tercapai.

***

"Bagaimana Rangga sudah kamu pikirkan permintaan papah dan mamah?" Papah bertanya ditengah aktivitas sarapan pagi.

"Rangga serahkan saja bagaimana baiknya menurut papah dan mamah" Jawabku santai meskipun berbanding terbalik dengan penolakan yang ingin ku lontarkan, namun aku menjaga hati mamah agar tak bersedih, sambil kupikirkan lagi bagaimana cara terbaik untuk menolak perjodohan ini.

"Alhamdulillah, mamah bahagia Rangga kamu mau menuruti permintaan papah dan mamah untuk menjadikan Rindu pelabuhan terakhirmu sesuai dengan cita-cita mamah selama ini" Ujar mamah tiba-tiba.

"I-iya mah, Rangga berangkat kerja dulu ya mah pah Assalamualaikum" Malas rasanya aku melanjutkan percakapan ini, lekas aku pamit bekerja.

~

Bugh...
Bunyi benturan mobil yang aku kendarai menabrak sebuah sepeda motor. Ya, sepanjang menyetir menuju kantor aku tak fokus karena memikirkan bagaimana cara menjelaskan kepada Erika mengenai aku akan dijodohkan.

"Maaf saya benar-benar tidak melihat, apa kamu terluka?" Ucapku menjelaskan kepada pengendara motor tersebut.

"I-iya mas saya tidak apa-apa, lain kali yang fokus ya mas" Jawab wanita itu sambil membenarkan jilbab syar'i berserta cadar yang ia gunakan.

"Ambil ini sebagai ganti rugi untuk menggantikan spion sepeda motormu yg patah" Ucapku seraya memberikan beberapa lembar uang berwarna merah sebagai ganti rugi.

"Tidak perlu mas terimakasih, saya pamit duluan mas, Assalamualaikum" Jawab wanita itu lekas pergi begitu saja meninggalkanku.

"Masyaallah, seindah itukah bidadari di surga-Nya Allah?" Ucapku dalam hati setelah melihat mata indah wanita bercadar itu meskipun hanya sedetik ia memandangkan pandangannya ke arahku.

"Duh apaan sih Ngga. Sadar Ngga sebejad apa diri loe itu, kalaupun nanti Rindu yang dimaksud mamah dan papah seperti wanita tadi, rasanya loe gak akan pantas" Perkataanku agar diri ini menyadari betapa tidak pantasnya aku untuk mendapatkan wanita Sholehah.

~

Setelah selesai meeting dengan beberapa client aku memutuskan untuk menelpon Erika ditengah jam istirahat kantor.

"Kenapa kamu tega mas? Setelah apa yang sudah kita jalanani selama ini. Kamu mau membuang aku begitu saja bagaikan sampah?" Ucap Erika sambil menangis tersedu-sedu mendengar kabar perjodohan aku dan Rindu.

"Sabar Erika, sejujurnya akupun bingung tapi aku tidak bisa menolak. Semua fasilitasku bahkan mungkin jabatanku akan hilang jika aku menolak permintaan kedua orangtuaku" Penjelasanku agar ia dapat sedikit mengerti akan keadaan ini.

"Ya terserah kamu mas tapi jangan kamu salahkan aku jika aku akan meminta pertanggungjawaban kepada kedua orangtuamu atas semuanya yang sudah kita lewati 2 tahun ini" Ancam Erika mengingatkanku akan perbuatan hina itu.

"Apa-apaan kamu Erika, selama ini bahkan dari awal kamu yang merayuku untuk berbuat dosa itu" Sentakku yang tak terima akan ancamannya.

"Halah..Sudahlah mas toh kamu juga mau kan, intinya aku tidak terima jika kamu meninggalkanku dengan alasan perjodohan. Kamu pikir aku barang setelah puas kamu gunakan lantas kamu buang begitu saja dan menggantikannya dengan yang baru" Ucap Erika tak terima pembelaan diriku, kemudian memutus sambungan telepon padahal belum puas rasanya untuk balik mengingatkannya bagaimana kesalahan demi kesalahan yang terjadi berawal dari ia sendiri.

Bersambung...

Hey para Readers yang baik hati mohon bantu subscribenya, mampir yaa di akunku.
KBM: Nurmayaa
Joylada: Nurmayaa
Wattpad: NurMaya891
Terimakasih🥰❤️

Address

Tangerang

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when NurMayaa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share