
12/08/2023
Part 2
***
Keesokkan harinya aku memutuskan untuk bertemu dengan Erika di sebuah cafe untuk melanjutkan pembahasan tentang perjodohanku.
"Baiklah mas aku akan menyetujui kamu menikah dengan wanita pilihan kedua orangtuamu namun dengan sebuah perjanjian yang harus kamu tanda tangani hitam diatas putih" Ujar Erika saat baru saja tiba dan duduk di hadapanku.
"Perjanjian seperti apa yang kamu maksud?" Jawabku terhenyak akan ucapannya.
"Ini, baca dan pahamilah agar kamu menyadari bahwa aku tidak main-main dengan ucapanku kemarin" Erika memberikan selembar kertas yang berisi perjanjian yang ia maksud.
"Astagfirullah, Erika apa kamu yakin? Sudah cukup 2 tahun ini kamu mengikatku dengan semua bujuk rayumu" Aku terperanjat usai membaca surat perjanjian tersebut.
Bagaimana mungkin kekasihku meminta agar aku berjanji tidak akan pernah mencintai Rindu calon istriku bahkan ia memintaku untuk tidak menyentuh Rindu selama pernikahan kemudian ia menuliskan jika aku sedang berhasrat maka ia lah tempatnya.
"Kenapa mas? Kamu keberatan? Apa ada yang salah dengan permintaanku? Selama ini bukankah memang aku adalah tempat hasratmu terpenuhi?" Ia berucap dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi bukan begini caranya Erika. Jika kamu memang benar-benar tidak bisa melepasku aku akan menolak perjodohan itu dibandingkan seumur hidupku akan terus berbuat dosa" Sahutku sungguh sangat keberatan dengan perjanjian yang ia ajukan.
"Lantas yang adil untuk diriku bagaimana mas? Aku membuat perjanjian itu agar aku tetap bisa bersamamu selamanya, aku mencintaimu mas sepenuhnya. Anggap saja kamu menikahinya hanya sebatas istri diatas kertas. Sampai nanti Rindulah yang akan dengan sendirinya pergi darimu mas. Yang terpenting keinginan kedua orangtuamu sudah kamu penuhi, dengan begitu semua fasilitas juga pekerjaanmu aman bukan? Kumohon mas" Dengan lantang ia berucap demikian hingga tangisnya pun pecah membuatku lagi dan lagi tidak bisa menolak semua permintaannya.
Selama dua tahun menjalin hubungan dengan Erika tidak satupun keinginannya aku tolak, entah bagaimana bisa aku selalu tertunduk olehnya bahkan saat ia tersenyum saja aku lunglai dibuatnya.
"Baiklah Erika aku akan menyetujui perjanjian ini" Tuturku seraya menandatangani surat perjanjian yang ia buat.
"Terimakasih mas, kamu memang terbaik" Erika memegang tanganku dan tersenyum manis.
~
"Assalamualaikum mah pah Rangga p**ang" Kuucapkan salam setibanya dirumah usai menemui Erika.
"Waalaikumsalam, Rangga duduklah sebentar ada yang ingin papah sampaikan" Ucap papah setelah mengetahui kep**anganku.
"Istirahat yang cukup dan persiapkan dirimu karena berapa hari kedepan tepatnya seminggu lagi pernikahanmu dengan Rindu akan dilaksanakan, semua sudah papah dan mamah persiapkan".
"A-apa? Kenapa harus secepat ini pah?" Aku sangat terkejut mendapati kabar secepat ini hari pernikahan itu akan tiba.
"Bertemu saja belum, sudah ditentukan saja tanggal pernikahan" Gumamku dalam hati.
"Sudah Rangga jangan banyak bertanya apalagi membantah bukankah kamu bilang semua kamu serahkan kepada mamah dan papah mengenai perjodohan ini" Jawab papah dengan sentakkan.
Aku lantas pergi kedalam kamar tanpa menjawab ataupun bertanya lagi.
Di atas sajadah usai melaksanakan sholat isya aku memohon ampun kepada sang pencipta atas segala dosa dan khilafku yang sampai saat ini belum sepenuhnya dapat aku tinggalkan. Aku merasa akan sangat bersalah dan berdosa jika hanya menjadikan Rindu sebagai istri diatas kertas namun akupun tidak akan sanggup jika semua aibku diketahui kedua orangtuaku khususnya mamah, ia pasti akan terpukul. Aku tahu betul mamah orang yang tidak bisa memiliki beban pikiran karena akan mempengaruhi kesehatannya.
"Kabari gue ya bro kalo lo udah balik ke Indo. Ada yang mau gue ceritain lebih tepatnya sih minta saran dari lo yang orang-orang bilang si ahli agama. Hahaha..." Ucapku lewat sambungan telepon kepada seorang sahabat yang tengah menempuh pendidikan S2 di Kairo.
"Insyaallah dua hari lagi gue p**ang ke Jakarta Ngga. Minta saran apa? Bukannya selama ini saran gue gak pernah lo dengar?"
"Ini beda bie, masalah ini bikin gue gak bisa tidur dengan nyenyak berhari-hari" Jawabku kepada Habibie.
"Yasudah nanti gue langsung kerumah lo setibanya di Jakarta".
~
Bagaimana kelanjutannya? Akankah pernikahan Rindu dan Rangga akan tetap terlaksana?
Bantu subscribe, like, dan komen yaa para Readers yang baik hati❤️
KBM: Nurmayaa
Joylada: Nurmayaa
Wattpad: NurMaya891
Terimakasih🥰🙏🏻