28/08/2020
GENCAR EDUKASI, APAKAH TAK TAKUT DISAINGI ??
Semangat ..Trus Pembudidaya Trigona Klanceng ,Kelulut . Tangerang
Kami membudidayakan lebah madu kLanceng (Trigona), kami juga menjual madu hasil budidayanya, selain itu kami juga berbagi dan sharing pengalaman & pengetahuan budidaya melalui akun facebook dan blogspot,Youtube, yang artinya akan semakin banyak orang yang semakin mahir budidaya dan semakin banyak madu kelulut yang tersebar di Indonesia. Meskipun demikian kami tetap percaya bahwa rezeki sama sekali tidak akan hilang atau terhalang oleh orang lain sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Qur’an:
“dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” (Huud:6)
Kami menyaksikan sendiri teman-teman pembudidaya lebah seperti Mr.Danu dan Kelompok lainnya yang kami ikut belajar dengan mereka tidak kekurangan rezeki dari hasil penjualan madu mereka. Ada yang berbagi pengalaman budidaya, ada yang berbagi ilmu budidaya, ilmu marketing/penjualan sampai ada yang memberi oleh-oleh tanaman sumber pakan lebah. Yang kami dapati dari mereka malah produksi madu hasil budidaya mereka selalu habis terjual bahkan ada yang harus indent sampai harus membantu menjualkan madu dari kawan-kawan pembudidaya lainnya.
Kebutuhan madu Nasionalpun amat tinggi, sebagaimana hasil penelitian dari Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan kayu pada tahun 2012 yang lalu, Alex Novandra Shut MSE, yang menuturkan dengan total jumlah penduduk Indonesia sekitar 250-juta jiwa dengan asumsi konsumsi madu per kapita mencapai 30 gram/orang/tahun maka paling tidak Indonesia membutuhkan madu sebesar 7.500 ton per tahun. Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya sedangkan produksi madu di Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan madu tersebut sehingga harus diisi oleh madu impor dan yang lebih miris lagi ada madu palsu dan oplosan.
Dengan jumlah sebesar itu, jika harus jualan madu sendirian dipastikan bakal kelimpungan, apalagi yang kami pasarkan adalah jenis madu kelulut diantara banyaknya jenis madu yang beredar di Indonesia. Kalo bermain sendiri, kami akan kelabakan dalam mengedukasi konsumen untuk menyukai madu kelulut. Semakin banyak pembudidaya dan semakin banyak madu kelulut beredar maka konsumen semakin sadar akan keberadaan dan keunggulan jenis madu Kelulut (Trigona) sehingga pada akhirnya akan memperluas pasar madu kelulut itu sendiri secara keseluruhan.
Ibarat kue ulang tahun apabila dimakan sendirian bukannya enak tapi malah bikin eneg. Alangkah bahagianya apabila kue tersebut bisa dimakan Bersama-sama. Seperti contoh mie instan yang dulunya bukanlah makanan pokok di Indonesia namun sekarang dengan banyaknya merek mie instan malah memperluas pasar mie instan secara keseluruhan. Sekarang mie instan bahkan hampir selalu ada di tiap rumah sebagai cadangan makanan apalagi pada kondisi pandemi covid-19 sekarang ini.
Banyaknya pembudidaya dan penjual madu kelulut juga menjadi anugerah, dimana dari waktu ke waktu kita akan selalu up to date, selalu berkembang dan pada akhirnya bisa menemukan dan belajar hal-hal yang baru. Apabila ternyata ada yang lebih lihat dan piawai daripada kita maka kita bisa ikut meniru metode kesuksesannya. Teknik ini bahasa kerennya adalah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Terakhir kami percaya dengan sharing tentang budidaya kelulut adalah sesuatu yang baik dimana kita turut berperan dalam menjaga kelestarian lebah yang didasari ilmu tentang budidayanya sehingga semakin marak koloni lebah di sekitar kita. Menjaga kelestarian lingkungan dengan semakin banyaknya berbagai tanaman bunga dan pohon buah sumber pakan lebah dan juga menjadi sumber makanan dan penghasilan bagi manusia. Dari hal tersebut kami berharap mendapat pahala dari Allah SWT sebagaimana hadits Rasulullah SAW Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Salam hangat dari :Sya Supri Kelompok Budidaya Klanceng
Tangerang, 28 Agustus 2020