20/10/2022
Siapa yang tidak ingin kaya? bukan hanya kaya hati sebagaimana yang sering disampaikan para ulama dan kiai-kiai kita di pesantren, tapi juga kaya materi. Bukan karena mengarahkan kehidupan ke arah materialisme, tapi tidak bisa dipungkiri sebagai manusia kita memang membutuhkan uang dalam menjalani kehidupan bukan?
Di dalam kitab Kaifa Takunu Ghoniyyan, Habib Muhammad bin Alwi bin Umar al-Aydrus menerangkan pedoman, panduan dan cara-cara menjadi kaya sesuai dengan syariat islam. Sesuai dengan judulnya yang berarti โbagaimana agar kamu menjadi orang kayaโ, mengajak kita untuk menjadi kaya tidak asal-asalan. Supaya rezeki yang kita peroleh tidak sekadar banyak, tapi halal dan barokah.
Di dalam kitab ini, terdapat sebanyak 23 bab. Bab tersebut adalah pembukaan, pekerjaan yang terpuji, pekerjaan yang tercela, potret kehidupan sahabat nabi, kunci-kunci rezeki serta sebab-sebab kaya, konsistensi, syukur, al-Qurโan, surat-surat dalam al-Qurโan, dzikir, istighfar, sholawat kepada nabi Muhammad SAW., sholat, sedekah, menyambung silaturahmi, akhlak yang baik, qonaโah (merasa cukup), berpagi-pagi mencari rezeki, dermawan, siapa yang disana dan disini (jeli melihat kompetitor), perkara-perkara yang mewariskan kefakiran dan penutup.
Karena sesuai dengan perspektif islam, keterangan di dalam kitab ini bersumber dari al-qurโan, as-sunah dan qoul ulama. Menariknya, Habib Muhammad apabila menuliskan hadits, beliau juga menyertakan catatan kaki sebagai rujukan dimana hadits tersebut dikutip.
Semisal pada halaman 14, Habib Muhammad mengutip hadits nabi sebagai berikut :
ุฏูุนู ู
ูุง ููุฑูููุจููู ุฅูููู ู
ูุง ููุง ููุฑูููุจููู
Artinya : Tinggalkanlah perkara yang meragukan kepada perkara yang tidak meragukan.
Pada hadits ini, Habib Muhammad memberi catatan kaki bahwasanya hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya (no. 5218), di-tashih oleh an-Nasaโi (no. 5397). Imam an-Nasaโi berkata: sanad hadits ini bagus (jayyid).
Selain itu, di dalam kitab ini juga terdapat pembahasan yang tidak tercamtum di dalam daftar isi kitab, yakni cara melunasi hutang. Habib Muhammad menukil hadits nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Hakim di dalam kitab mustadrok-nya.
Rasulullah SAW. Bersabda kepada Ali :
ููุง ุนูููููู ุฃููุง ุงูุนููููู
ููู ููููู
ูุงุชู ูููู ููุงูู ุนููููููู ุฏููููู ุซูุจูููุฑู ุงูุฏูุงูู ุงูููู ุนููููู ุ ูููู : ุงูููููููู
ูู ุงูููููููููู ุจูุญูููุงูููู ุนููู ุญูุฑูุงู
ููู ููุจูุทูุงุนูุชููู ุนููู ู
ูุนูุตูููุชููู ููููููุถููููู ุนูู
ูููู ุณูููุงูู
Artinya : Wahai Ali, Ingatlah akan aku ajari kamu kalimat yang andaikan kamu memiliki hutang sebanyak gunung, niscaya Allah akan melunasinya. Berdoalah : Ya Allah cukuplah aku dengan rezeki halal-Mu daripada harta haram. Serta cukupkanlah ketaatanku kepada-Mu daripada bermaksiat kepada-Mu. Dan, dengan anugerah-Mu daripada selain-Mu.
Di dalam kitab ini, pembaca juga disuguhkan keterangan yang biasa dianggap oleh masyarakat kita sebagai hal-hal yang dilarang karena dianggap tidak baik secara etika. Semisal, dalam adat jawa, kita tidak boleh duduk di depan pintu. Atau seperti etika-etika fikih yang makruh dilakukan, semisal kencing di air yang menggenang.
Akan tetapi, keterangan tersebut adalah etika danโrasaโ saja. Meninggalkan 30 perkara di atas itu lebih utama. Karena, tulis Habib Muhammad, keterangan tersebut sebagian bersumber dari nash (al-Qurโan dan Hadits) dan sebagian lagi bersumber dari kebiasaan saja. Wallahu Aโlam.
Hemat saya pribadi, kitab ini sangat perlu sekali dibaca oleh khalayak muslim. Selain sebagai cara supaya kita menjadi produktif lahir dan batin. Banyak, berkah dan manfaat. Juga kitab ini sebagai bentuk representasi atau bukti ilmiah, bahwa islam tidak membenci kekayaan dan menyukai kemiskinan sebagaimana pandangan miring sebagian kalangan.
Kata Gus Bahaโ, โOrang islam harus kaya. Karena, kalau harta di pegang orang islam (sholeh), harta ini digunakan untuk kebaikan.โ Daripada harta duniawi ini dipegang oleh orang fasik, kafir yang tak bertanggung jawab. Betul kan?