21/11/2024
*Merenungi Kisah Seorang Syaikh dan Pentingnya Menghormati Tuntunan dalam Shalat Berjamaah*
Dalam sebuah kisah penuh hikmah, diceritakan bahwa seorang murid mendatangi gurunya yang selalu menutupi wajahnya selama proses pengajaran. Rasa hormat dan kagum kepada sang guru mendorong murid tersebut untuk meminta izin melihat wajah gurunya, dengan harapan dapat mengenalinya jika berjumpa di jalan. Setelah mendengar permintaan itu, sang guru menjelaskan bahwa dia menutupi wajahnya karena buruknya rupanya dan merasa tidak layak memperlihatkannya di depan banyak murid. Namun, kali ini dia setuju untuk membuka tabir wajahnya.
Ketika wajah guru itu tersingkap, betapa terkejutnya murid tersebut. Wajah gurunya menyerupai wajah seekor keledai. Melihat reaksi terkejut sang murid, guru itu kemudian menjelaskan bahwa ini adalah akibat dari dosa yang pernah dia lakukan di masa lalu. Ia mengaku pernah menyepelekan sebuah hadits Rasulullah ﷺ yang memperingatkan agar makmum tidak mendahului imam dalam shalat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا يَخَافُ أَحَدُكُمْ، أَوْ أَلَا يَخْشَىٰ أَحَدُكُمْ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ ٱلْإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ ٱللَّهُ رَأْسَهُ كَرَأْسِ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ صُوْرَتَهُ كَصُوْرَةِ حِمَارٍ. ✾ رَوَاهُ ٱلْبُخَارِيُّ ٦٥٠ وَمُسْلِمٌ ٦٤٧
Tidakkah salah seorang dari kamu takut atau hendaklah salah seorang dari kamu takut apabila mengangkat kepalanya mendahului imam bahwa Allah akan mengubah kepalanya seperti kepala keledai (Himar) atau mengubah rupanya menjadi rupa keledai (Himar).
Hadits ini menegaskan ancaman bagi siapa saja yang dengan sengaja mendahului imam dalam shalat, yakni diubahnya wajah menjadi seperti keledai/himar. Hal ini menjadi peringatan keras agar kita menjaga adab dalam melaksanakan shalat berjamaah dan menempatkan kedudukan imam sebagai pemimpin dalam gerakan shalat.
*Untuk para Imam dan Makmum dalam Shalat Berjamaah*
*1. Imam Memperhatikan Tempo Shalat.*
Bagi seorang imam, hendaknya menjaga tempo shalat yang memungkinkan makmum untuk mengikuti setiap gerakan dengan baik tanpa terburu-buru. Menyelaraskan kecepatan shalat dengan kondisi jamaah adalah bentuk kasih sayang dan perhatian, karena di dalamnya ada berbagai lapisan kemampuan fisik jamaah, mulai dari yang muda hingga yang lanjut usia.
*2. Makmum Tidak Mendahului Imam.*
Bagi para makmum, wajib untuk mengikuti gerakan imam secara tertib dan tidak mendahului. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa imam dijadikan untuk diikuti, bukan untuk didahului. Makmum hendaknya menunggu sampai imam selesai dalam setiap gerakan sebelum memulai gerakannya sendiri.
*3. Menghormati Hadits dan Tidak Menyepelekan Adab Shalat.*
Kisah di atas memberi pelajaran penting tentang akibat dari menyepelekan hadits Rasulullah ﷺ. Sekecil apapun ajaran yang disampaikan Nabi, janganlah kita meremehkannya. Allah SWT menghendaki agar setiap ajaran Nabi dihormati sepenuhnya, karena di dalamnya terkandung hikmah dan tuntunan terbaik untuk umat.
*4. Menjaga Kekhusyukan dan Kebersamaan dalam Shalat.*
Shalat berjamaah adalah salah satu momen di mana umat Islam bersatu, sehingga penting untuk menjaga kekhusyukan dan kebersamaan. Dengan tidak mendahului imam, kita tidak hanya menjaga adab tetapi juga menciptakan keteraturan yang menunjukkan persatuan hati dan jiwa dalam beribadah kepada Allah SWT.
*Penutup*
Kisah ini mengingatkan kita agar senantiasa menjaga adab dan mengikuti sunnah Nabi ﷺ dengan penuh rasa hormat. Hendaknya kita menghindari sikap meremehkan ajaran beliau, meskipun terlihat sederhana. Menjaga shalat sesuai dengan tuntunan Nabi bukan hanya bentuk ketaatan, tetapi juga bukti rasa syukur kita atas petunjuk yang diberikan Allah melalui utusan-Nya. Semoga kita senantiasa menjadi umat yang menghormati ajaran Rasulullah ﷺ dan mendapatkan ridha Allah SWT.