Berita Kediri

Berita Kediri Berita, Informasi dan Wisata seputar kota kediri

Usai Dua Bulan Terhenti, Damri Rute Ponorogo-Tulungagung Kembali Layani PenumpangSetelah sempat berhenti beroperasi sela...
06/08/2025

Usai Dua Bulan Terhenti, Damri Rute Ponorogo-Tulungagung Kembali Layani Penumpang

Setelah sempat berhenti beroperasi selama dua bulan akibat bencana alam, layanan bus Damri trayek Ponorogo–Tulungagung akhirnya kembali berjalan mulai Agustus 2025.

Plt Kabid Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan Tulungagung, Aries Prasetyo, menyampaikan bahwa gangguan operasional sebelumnya disebabkan oleh longsor yang melanda wilayah Kecamatan Sooko, Ponorogo, pada Mei 2025 lalu.

“Perbaikan jalur terdampak longsor telah selesai Kamis (31/7/2025), dan Damri resmi kembali beroperasi mulai Jumat (1/8/2025),” ujar Aries, Selasa (5/8/2025).

Aries menjelaskan, trayek perintis ini sebenarnya sudah mulai aktif sejak Januari 2025. Namun, karena minimnya jumlah penumpang, jumlah armada yang dioperasikan pun dikurangi dari dua menjadi satu unit saja.

“Dalam kondisi normal, bus ukuran medium ini bisa menampung 25 penumpang. Tapi realitanya, hanya 5 sampai 10 penumpang yang naik setiap perjalanan,” ungkapnya.

Mayoritas pengguna layanan Damri ini adalah pedagang dari wilayah Kecamatan Pagerwojo yang beraktivitas di Pasar Ngemplak dan Pasar Wage. Meski tingkat okupansinya rendah, trayek ini tetap beroperasi karena mendapat subsidi dari pemerintah pusat, dengan tarif terjangkau sebesar Rp 16 ribu.

“Tahun ini memang ada efisiensi anggaran, jadi armada dikurangi. Namun kami berharap layanan ini bisa terus dimanfaatkan masyarakat hingga akhir tahun,” imbuhnya.

Dengan jalur yang sudah aman dilalui, Dishub Tulungagung berharap keberadaan Damri dapat kembali memberikan kemudahan akses transportasi bagi masyarakat, khususnya yang berdomisili di wilayah pelosok.

Sumber : lingkarwilis.com

Cegah Jajanan Berbahaya, Pemkab Ponorogo Wajibkan Sekolah Miliki Kantin SehatGuna melindungi kesehatan siswa dari jajana...
06/08/2025

Cegah Jajanan Berbahaya, Pemkab Ponorogo Wajibkan Sekolah Miliki Kantin Sehat

Guna melindungi kesehatan siswa dari jajanan berisiko, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kesehatan mewajibkan seluruh sekolah menyediakan kantin sehat. Program ini berlaku menyeluruh, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga madrasah, baik negeri maupun swasta.

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, menyampaikan bahwa keberadaan kantin bukan sekadar tempat membeli makanan, tetapi juga bagian dari edukasi gizi di lingkungan sekolah.

“Kantin sekolah tidak boleh lagi menjual jajanan tinggi MSG atau minuman kemasan dengan pemanis buatan yang berlebihan,” tegas Ayu, Selasa (5/9/2025).

Untuk mengawal implementasi program ini, pihaknya telah menginstruksikan 31 Puskesmas di seluruh Ponorogo agar aktif turun ke lapangan. Tim sanitarian ditugaskan memantau langsung kebersihan, kualitas makanan, hingga pengelolaan limbah kantin.

Sekolah yang memenuhi seluruh standar akan diberikan stiker “Kantin Sehat” sebagai tanda kelayakan, berlaku selama dua tahun.

Ayu menekankan, konsumsi makanan di sekolah memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan makan anak secara jangka panjang. Oleh karena itu, Pemkab akan bertindak tegas terhadap kantin yang masih menjual makanan mengandung bahan berbahaya seperti pewarna sintetis, boraks, atau formalin.

“Jika ditemukan pelanggaran, kami siap lakukan uji sampel dan penindakan. Tidak ada toleransi,” tegasnya.

Lebih jauh, Ayu berharap seluruh sekolah menjadikan program ini sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi siswa.

“Kalau sekolah tegas mengawasi menu jajanan, maka pola makan siswa juga akan ikut berubah ke arah yang lebih sehat,” pungkasnya.

Sumber : lingkarwilis.com

Lima Korban Tewas, DPRD Kabupaten Kediri Desak Penindakan Keras terhadap Peredaran MirasMenyikapi insiden tragis yang me...
06/08/2025

Lima Korban Tewas, DPRD Kabupaten Kediri Desak Penindakan Keras terhadap Peredaran Miras

Menyikapi insiden tragis yang menewaskan lima orang akibat konsumsi minuman keras dalam sepekan terakhir, DPRD Kabupaten Kediri meminta aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap pelaku peredaran dan penjualan miras di wilayahnya.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto, menilai peredaran minuman keras saat ini sudah sangat mengkhawatirkan dan mengancam ketertiban umum. Ia meminta Polres Kediri berkoordinasi dengan Satpol PP dan instansi terkait di lingkungan Pemkab Kediri untuk segera melakukan langkah konkret guna mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut.

“Ini tidak bisa dianggap sepele. Sudah ada lima nyawa melayang hanya dalam waktu seminggu. Penegakan hukum harus maksimal agar peredaran miras dapat ditekan. Idealnya, Kediri bebas dari miras,” ujar Dodi, Selasa (5/8/2025).

Politisi senior dari PDI Perjuangan tersebut juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan jika menemukan adanya aktivitas jual beli atau distribusi miras di lingkungannya.

“Masyarakat harus berani melapor jika mengetahui adanya penjualan miras. Ini untuk kebaikan bersama. Jangan sampai korban terus berjatuhan,” tegasnya.

Ia juga mendesak aparat penegak hukum agar tidak ragu memberikan sanksi tegas terhadap pelaku pengedar maupun penjual miras ilegal.

“Kami berharap aparat lebih keras dalam mengambil tindakan, agar tidak ada lagi peredaran miras secara bebas di Kabupaten Kediri,” pungkasnya.

Sumber : lingkarwilis.com

Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Rumah di Kota KediriKebakaran terjadi di rumah milik Gunaryo (60), war...
06/08/2025

Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Rumah di Kota Kediri

Kebakaran terjadi di rumah milik Gunaryo (60), warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan/Kota Kediri, pada Selasa malam (5/8/2025). Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Kejadian bermula saat dua kerabat korban, Putra Wibisono (40) dan Hendro Siswoyo (42), sedang duduk di depan rumah. Tiba-tiba keduanya mencium bau hangus menyengat. Saat mencari sumber bau, mereka mendapati api sudah membesar di bagian belakang rumah.

“Begitu melihat api membesar, mereka langsung berusaha memadamkan dengan selang seadanya,” jelas Kapolsek Kediri Kota Kompol Ridwan Sahara.

Warga yang mengetahui kejadian turut membantu pemadaman hingga dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Kediri tiba di lokasi sekitar pukul 20.40 WIB. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.10 WIB.

Bagian rumah yang terbakar meliputi dapur, kamar mandi, dan satu kamar tidur. Meskipun tidak ada korban luka, kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dari tim damkar, api diduga berasal dari korsleting listrik di area dapur,” tambah Kompol Ridwan.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti kebakaran.

Sumber : lingkarwilis.com

Jelang 17 Agustus, Penjualan Bendera Merah Putih di Blitar Masih Lesu, Pembeli Malah Cari One PieceMenjelang peringatan ...
05/08/2025

Jelang 17 Agustus, Penjualan Bendera Merah Putih di Blitar Masih Lesu, Pembeli Malah Cari One Piece

Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, pedagang bendera di Kota Blitar mengeluhkan sepinya minat pembeli. Bukannya ramai pesanan, sejumlah pedagang justru mengaku sering mendapat pertanyaan tak terduga: apakah mereka menjual kain bergambar bajak laut ala One Piece yang tengah viral di media sosial.

“Sudah beberapa orang tanya, ada nggak bendera bajak laut itu. Tapi saya jawab, kami hanya jual bendera merah putih dan aksesoris kemerdekaan saja,” ujar Yana Aliana, pedagang bendera asal Bandung yang mangkal di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Senin (4/8/2025).

Yana bersama rekan-rekannya dari Jawa Barat rutin datang ke Blitar setiap tahun menjelang 17 Agustus untuk menjual aneka atribut kemerdekaan seperti bendera merah putih, umbul-umbul, dan bendera kecil. Namun tahun ini, ia mengaku penjualan belum menunjukkan peningkatan signifikan.

“Biasanya mulai ramai awal Agustus. Tapi sekarang, pembelinya masih sepi. Semoga mendekati tanggal 17 ada peningkatan,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, dalam sehari hanya ada satu hingga dua pembeli, sebagian besar dari kalangan kantor atau instansi pemerintah yang membeli untuk keperluan dekorasi tempat kerja. Sementara warga biasa masih jarang terlihat membeli atribut kemerdekaan.

Adapun harga produk bervariasi, tergantung ukuran. Bendera merah putih dan umbul-umbul dijual mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 70 ribu per helai, dengan item paling laris tetap bendera merah putih. Umbul-umbul, kata Yana, hanya dibeli dalam jumlah terbatas.

“Kami tetap optimistis. Stok masih banyak dan semoga beberapa hari ke depan makin banyak yang beli,” tutupnya.

Sumber : lingkarwilis.com

Jangan Sampai BSU Anda Hangus, Besok Batas Akhir Pengambilan di Kantor Pos NganjukRatusan pekerja di Kabupaten Nganjuk t...
05/08/2025

Jangan Sampai BSU Anda Hangus, Besok Batas Akhir Pengambilan di Kantor Pos Nganjuk

Ratusan pekerja di Kabupaten Nganjuk terancam kehilangan hak atas Bantuan Subsidi Upah (BSU), menyusul batas akhir pengambilan yang jatuh pada Selasa, 6 Agustus 2025. Jika hingga tenggat tersebut dana tidak dicairkan, maka akan dikembalikan ke kas negara dan dinyatakan hangus.

Supervisor Kantor Pos Nganjuk, Dedi Purwanto, mengungkapkan bahwa dari total 16.868 penerima, masih terdapat 685 orang yang belum mengambil bantuan. Perpanjangan waktu hingga 6 Agustus merupakan kesempatan terakhir setelah sebelumnya batas pengambilan ditetapkan pada 3 Agustus.

“Jika hingga besok tidak diambil, maka dana tersebut akan kami kembalikan ke negara. Artinya, bantuan itu tidak bisa diklaim lagi,” tegas Dedi, Senin (4/8/2025).

Berbagai langkah telah diambil Kantor Pos untuk mempercepat penyaluran. Mulai dari koordinasi dengan Disnaker Nganjuk, BPJS Ketenagakerjaan, hingga sosialisasi melalui media sosial dan pesan WhatsApp kepada para penerima.

Bahkan, pihak kantor pos juga melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah penerima yang tidak bisa datang karena kondisi fisik. “Kemarin kami kunjungi lima penerima yang tidak bisa berjalan. Kami antarkan langsung bantuannya,” tambah Dedi.

Adapun penyebab belum diambilnya BSU bermacam-macam, mulai dari tidak tahu informasi, pindah alamat, bekerja di luar negeri, hingga penerima yang sudah meninggal dunia.

Namun, Dedi menegaskan bahwa BSU tidak dapat diambil oleh pihak lain atau diwakilkan, termasuk jika penerima telah wafat atau berada di luar negeri. “Kalau penerima meninggal, otomatis bantuannya dianggap gagal bayar,” ujarnya.

Kantor Pos mengimbau seluruh penerima untuk segera mencairkan dana sebelum batas akhir yang telah ditentukan.

Sumber : lingkarwilis.com

Penggilingan Gabah di Patianrowo Terbakar, Diduga Akibat Korsleting ListrikKebakaran hebat melanda sebuah tempat penggil...
05/08/2025

Penggilingan Gabah di Patianrowo Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Kebakaran hebat melanda sebuah tempat penggilingan gabah milik warga di Dusun Sugihwaras, Desa Babadan, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Senin malam (5/8/2025). Api diduga berasal dari korsleting listrik pada panel utama.

Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 21.15 WIB oleh pemilik penggilingan, Mujiono, yang melihat kobaran api usai beristirahat di rumahnya. Api dengan cepat menjalar ke tumpukan sekam dan mesin-mesin penggilingan, menyebabkan kebakaran besar yang menghanguskan sebagian besar bangunan.

Komandan Regu Pos Pemadam Kebakaran Lengkong, Randhy, mengatakan pihaknya menerima laporan pada pukul 21.30 WIB dan segera mengerahkan tim ke lokasi. Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena besarnya api dan banyaknya material mudah terbakar di lokasi.

“Setelah menerima laporan, kami langsung menuju lokasi bersama anggota Koramil, Polsek Patianrowo, serta dibantu warga sekitar. Api akhirnya berhasil kami padamkan sepenuhnya pada pukul 00.00 WIB,” jelas Randhy.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kebakaran diperkirakan cukup signifikan. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti serta menghitung total kerugian materiil yang ditimbulkan.

Pihak Damkar mengimbau warga, khususnya pemilik usaha penggilingan dan industri rumahan, untuk rutin mengecek instalasi listrik guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari.

Sumber : lingkarwilis.com

Gudang Kayu SD An-Nadlah Gondang Terbakar, Diduga Akibat Api Pembakaran SampahKebakaran melanda gudang penyimpanan kayu ...
05/08/2025

Gudang Kayu SD An-Nadlah Gondang Terbakar, Diduga Akibat Api Pembakaran Sampah

Kebakaran melanda gudang penyimpanan kayu dan barang di Sekolah Dasar An-Nadlah, Jalan Raya Gondang–Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, pada Senin sore (4/8/2025). Api diduga berasal dari pembakaran sampah yang tidak diawasi dan menjalar ke tumpukan kayu jati kering di dekat lokasi.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.16 WIB. Menurut keterangan, penjaga sekolah membakar sampah di area belakang sekolah dan meninggalkan api begitu saja. Hembusan angin kencang kemudian membawa percikan api ke arah gudang, menyambar kayu kering yang mudah terbakar.

Kobaran api dengan cepat membesar. Seorang guru yang melihat kejadian itu langsung memanggil penjaga sekolah untuk membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, usaha mereka tidak membuahkan hasil karena api terus meluas dan mengeluarkan asap pekat.

Kepala SD An-Nadlah, Siti Arifatun Nasrifah, segera menghubungi pihak berwenang. Laporan langsung diteruskan ke Pos Pemadam Kebakaran Rejoso.

Komandan Regu Pos Damkar Rejoso, Tyo, menyampaikan bahwa timnya menerima laporan pada pukul 16.16 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 16.23 WIB. “Petugas segera melakukan pemadaman dan penyisiran. Api berhasil dipadamkan total pada pukul 17.20 WIB,” jelasnya.

Tyo memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kerugian material diperkirakan sekitar Rp1,5 juta.

Selain personel Damkarmat, upaya pemadaman juga dibantu oleh Polsek Gondang, Babinsa, siswa SMP An-Nadlah, serta perangkat desa setempat.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting agar aktivitas pembakaran sampah dilakukan dengan lebih hati-hati, khususnya di lingkungan sekolah yang menyimpan banyak material yang mudah terbakar.

Sumber : lingkarwilis.com

Gara-Gara Tagih Bayaran Karaoke, Kakek di Tanjunganom Diduga Aniaya Pasangannya SendiriSeorang pria lanjut usia berinisi...
05/08/2025

Gara-Gara Tagih Bayaran Karaoke, Kakek di Tanjunganom Diduga Aniaya Pasangannya Sendiri

Seorang pria lanjut usia berinisial SJ (66), warga Dusun Kandangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, diamankan aparat kepolisian setelah dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya sendiri, BS (51), pada Sabtu (2/8/2025) lalu.

Peristiwa yang terjadi di depan rumah korban itu dipicu oleh pertengkaran sepele. Korban diketahui meminta bayaran atas jasanya sebagai pemandu lagu di warung milik SJ. Permintaan tersebut memicu kemarahan pelaku yang kemudian diduga melakukan kekerasan fisik.

Menurut informasi yang dihimpun, SJ memukul korban menggunakan a***k berbahan kayu serta serpihan batu bata. Akibat penganiayaan tersebut, BS mengalami luka robek di bagian belakang kepala, memar pada kelopak mata kanan, dan beberapa luka lainnya akibat benturan benda keras.

Kapolsek Warujayeng, AKBP Lilik Suharyono, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat usai menerima laporan dari warga. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan sejumlah saksi.

“Pelaku saat ini sudah kami amankan dan penyelidikan masih terus berlanjut. Kami akan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Kapolsek, Senin (4/8/2025).

Polisi juga menyita satu buah a***k kayu sebagai barang bukti dalam perkara ini. SJ dijerat Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 2 tahun 8 bulan.

Polres Nganjuk turut mengimbau masyarakat agar tidak segan melapor jika menjadi korban atau menyaksikan tindak kekerasan, guna menjamin perlindungan hukum dan keadilan bagi warga.

Sumber : lingkarwilis.com

Pemain Asing Persik Kediri Mulai Adaptasi dengan Kuliner Lokal, Ini Penjelasan Dokter TimMenjelang bergulirnya kompetisi...
05/08/2025

Pemain Asing Persik Kediri Mulai Adaptasi dengan Kuliner Lokal, Ini Penjelasan Dokter Tim

Menjelang bergulirnya kompetisi Super League musim 2025/2026, para pemain asing Persik Kediri mulai menyesuaikan diri dengan berbagai aspek kehidupan di Indonesia, termasuk urusan makanan.

Dokter tim Persik Kediri, dr. M. Wildan Jauhar Alafi, menyampaikan bahwa para pemain asing musim ini mayoritas merupakan wajah baru di skuad Macan Putih. Hanya Leonardo Navacchio dan Francisco Pereira Carneiro yang telah memperkuat Persik sejak musim lalu.

“Mayoritas pemain asing kami musim ini adalah rekrutan baru. Tentu mereka masih dalam tahap penyesuaian, termasuk soal makanan yang cukup berbeda dengan di negara asal mereka,” ujarnya, Senin (4/8/2025).

Menurut Wildan, tantangan utama terletak pada cita rasa kuliner Indonesia yang kaya akan rempah-rempah. Meski demikian, proses adaptasi tersebut berjalan lancar dan tidak mengganggu rutinitas latihan.

“Memang perlu waktu untuk mereka merasa nyaman dengan makanan lokal, tapi saat ini mereka bisa menyesuaikan diri secara bertahap. Yang penting, tidak ada gangguan terhadap performa latihan,” jelasnya.

Wildan juga memastikan bahwa seluruh pemain, baik lokal maupun asing, dalam kondisi prima menjelang kick-off liga yang dijadwalkan pada 10 Agustus 2025.

“Secara medis dan fisik, seluruh pemain berada dalam kondisi siap tempur untuk kompetisi,” pungkasnya.

Dengan persiapan yang terus dimatangkan, Persik Kediri menatap musim ini dengan optimisme tinggi, termasuk dukungan dari para pemain asing yang mulai beradaptasi secara menyeluruh.

Sumber : lingkarwilis.com

Giska, Korban Kedua Keracunan Miras di Kediri Dikenal Baik dan Ramah, Tinggalkan Dua AnakNur Almum Tahanah, atau akrab d...
05/08/2025

Giska, Korban Kedua Keracunan Miras di Kediri Dikenal Baik dan Ramah, Tinggalkan Dua Anak

Nur Almum Tahanah, atau akrab disapa Giska (39), menjadi korban kedua yang meninggal dunia akibat dugaan keracunan minuman keras di Karaoke dan Kafe AR KTV, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Ia menghembuskan napas terakhir pada Minggu malam (3/8/2025) setelah sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Ahmad Dahlan, Kota Kediri.

Jenazah Giska telah dimakamkan pada Senin dinihari (4/8/2025) di pemakaman umum Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terlebih bagi dua anak yang ditinggalkannya.

Di lingkungan tempat tinggalnya, Giska dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Suwarni, salah seorang tetangganya, menyebut almarhumah maupun keluarganya dikenal baik dan mudah bergaul.

“Orangnya ramah. Saya kenal dia karena pernah bertemu saat acara karnaval,” ujar Suwarni.

Hal serupa disampaikan Fadil, teman dekat Giska. Ia mengenang perkenalan mereka yang bermula dari obrolan santai di sebuah warung kopi kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) sekitar empat tahun lalu.

“Dia itu seperti kakak sendiri, baik, perhatian, bahkan sering menasihati agar kami menjauhi hal-hal negatif,” tutur Fadil usai melayat.

Fadil juga mengaku terkejut saat menerima kabar duka itu. Ia berharap aparat kepolisian serius mengusut tuntas kasus ini demi mencegah jatuhnya korban lebih banyak akibat peredaran miras ilegal.

“Semoga ini jadi yang terakhir. Polisi harus menindak tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang,” harapnya.

Sebelumnya, Giska bersama beberapa rekannya diketahui mengonsumsi miras di AR KTV pada Jumat malam (1/8/2025) hingga Sabtu dinihari. Bella, salah satu rekannya, meninggal lebih dulu. Kini Giska menyusul, sementara satu korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tragis tersebut. Tempat hiburan telah diminta untuk menghentikan operasional hingga proses penyidikan rampung.

Sumber : lingkarwilis.com

Dua Pemandu Lagu Tewas Usai Pesta Miras, Polisi Minta Karaoke AR KTV Hentikan Operasi SementaraTragedi menyelimuti dunia...
05/08/2025

Dua Pemandu Lagu Tewas Usai Pesta Miras, Polisi Minta Karaoke AR KTV Hentikan Operasi Sementara

Tragedi menyelimuti dunia hiburan malam di Kabupaten Kediri setelah dua pemandu lagu dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya dalam kondisi kritis usai pesta minuman keras di Karaoke dan Kafe AR KTV, Desa Maron, Kecamatan Banyakan.

Kedua korban yang meninggal diketahui bernama Bella (32), warga Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, dan Giska (39), warga Perumahan Sumberrejo Asri, Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo. Sementara satu korban lainnya berinisial G, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan sterilisasi lokasi kejadian sebagai bagian dari proses penyelidikan. Ia juga meminta agar aktivitas operasional tempat karaoke tersebut dihentikan sementara hingga penyelidikan tuntas.

“Kami minta pihak karaoke untuk tidak beroperasi dulu, sampai hasil penyelidikan benar-benar selesai,” ujar AKP Cipto, Senin (4/8/2025).

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui para korban tidak hanya mengonsumsi minuman keras yang disediakan oleh tempat karaoke, tetapi juga membawa minuman dari luar. Meski begitu, seluruh sampel miras yang dikonsumsi akan dikirim ke laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

“Dokter menyampaikan bahwa penyebab kematian diduga kuat akibat keracunan alkohol dari miras,” jelasnya.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat malam (1/8/2025), saat korban berpesta miras bersama sejumlah rekannya di AR KTV. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian.

Address

Kediri

Telephone

+6281556778006

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Berita Kediri posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Berita Kediri:

Share