04/12/2025
Kisahku, Arjuna, Sang Musafir dan Mesjid Agung Sibolga
Namaku Arjuna. Aku datang jauh dari rumah, mencari nasib, mencari hidup yang lebih baik. Aku hanya ingin mencari perlindungan.
βAku hanyalah pemuda sederhana, seorang anak rantau. Di tanah orang, aku berusaha keras untuk tidak merepotkan siapa pun. Aku dikenal pendiam, tak pernah sedikit pun terbersit niatku untuk membuat masalah.
βMalam itu, Hujan menderas tanpa henti. Aku hanya ingin menumpang istirahat sejenak di Masjid Agung Sibolga. Sebuah tempat suci yang damai, tempat yang selalu terbuka bagi musafir sepertiku. Jalanan sepi, dan aku merasa aman, seolah masjid itu adalah pelukanku yang terakhir.
βTapi... apa yang terjadi selanjutnya sungguh tak terbayangkan. Sangat tragis.
βAku melihat mereka. Lima orang. mereka menghampiriku. Aku tidak mengerti apa salahku. Mereka mengusirku dengan kasar. Dan kemudian... mereka menghujaniku. Pukulan, tendangan, aku diseret di lantai tempat aku ingin beribadah. Mereka menganiayaku tanpa ampun.
βAku mencoba bertahan. Aku mencoba bertanya. Tapi yang kurasakan hanyalah rasa sakit yang luar biasa... sampai napas terakhirku terlepas.
βNyawaku hilang. Hilang di dalam rumah Allah, di tempat suci yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan melindungiku.
Apa salahku? Apa yang kulakukan hingga pantas menerima akhir seperti ini? Apakah karena aku datang dari daerah yang berbeda? Atau hanya karena aku terlihat lemah dan sendirian?
βTak lama setelah aku pergi, alam seolah ikut menangis. Hujan ekstrem mengguyur Sibolga. Banjir besar dan longsor melanda. Itu adalah pengingat pedih, bahwa kerapuhan bukan hanya pada diriku, tapi pada hati manusia yang kehilangan kemanusiaan.πππ