Dorothea Fay

Dorothea Fay Postingan s**a-s**a Video Terbaik

Apa sih untungnya sebar hoax?
19/08/2025

Apa sih untungnya sebar hoax?

Jenius...
18/08/2025

Jenius...

BERSEDEKAH TIDAK AKAN MEMBUATMU MENJADI MISKINHujan turun deras di kota kecil itu. Di sebuah warung sederhana, Raka dudu...
18/08/2025

BERSEDEKAH TIDAK AKAN MEMBUATMU MENJADI MISKIN

Hujan turun deras di kota kecil itu. Di sebuah warung sederhana, Raka duduk termenung sambil menghitung uang di tangannya. Ia baru saja menerima upah harian sebagai kuli bangunan—jumlahnya pas-pasan, bahkan tidak cukup untuk menutup semua kebutuhan rumah tangganya.

“Kalau aku bersedekah, bagaimana kalau besok anak-anak tidak bisa makan?” pikirnya dengan hati gelisah.

Namun tiba-tiba, matanya tertuju pada seorang nenek renta yang berdiri di depan warung. Tubuhnya basah kuyup, tangannya gemetar sambil memeluk keranjang kecil berisi beberapa kue basah yang tak laku. Pandangan sang nenek kosong, seolah kehilangan harapan.

Tanpa berpikir panjang, Raka berdiri dan menghampiri.
“Bu, sini… makan dulu. Saya traktir,” ucapnya sambil menyerahkan uang yang tadinya ia sisihkan untuk makan siang esok hari.

Nenek itu terkejut, matanya berkaca-kaca. “Nak, terima kasih… Tuhan memberkati hatimu.”

Hari itu, Raka hanya pulang dengan sisa uang receh. Istrinya, Mira, sempat menghela napas panjang ketika mendengar cerita suaminya.
“Bang, uang kita makin sedikit. Tapi… aku percaya, Tuhan tidak akan membiarkan kita kekurangan,” katanya lembut.

Malam itu, mereka makan seadanya. Namun anehnya, hati Raka terasa damai—lebih kenyang daripada nasi yang ia telan.

Keesokan harinya, ketika Raka sampai di proyek, mandor memanggilnya.
“Raka, kerjaanmu kemarin rapi sekali. Mulai hari ini kamu jadi kepala tukang. Gajimu naik dua kali lipat!”

Raka tertegun. Dadanya bergetar, ia hampir tak percaya. Ia baru saja memberi sedikit untuk seorang nenek, tetapi Tuhan membalas dengan berlipat ganda.

Sejak hari itu, Raka belajar bahwa bersedekah tidak akan membuatnya miskin. Justru semakin ia memberi, semakin ia merasa cukup. Bahkan di saat kantongnya tipis, hatinya kaya.

Nenek yang pernah ia tolong kadang datang membawa kue basah ke rumah Raka, sebagai tanda terima kasih. Mereka menjadi sahabat. Dan setiap kali Raka melihat nenek itu tersenyum, ia mengingat satu hal:

“Harta tidak berkurang karena sedekah. Yang berkurang hanyalah rasa kikir di hati. Dan di situlah kekayaan sejati dimulai.”

KEBANGGAAN MENJADI SEORANG PASKIBRAKAMenjadi seorang Paskibraka bukanlah sekadar berdiri gagah di lapangan upacara dan m...
18/08/2025

KEBANGGAAN MENJADI SEORANG PASKIBRAKA

Menjadi seorang Paskibraka bukanlah sekadar berdiri gagah di lapangan upacara dan mengibarkan bendera merah putih. Di balik setiap langkah tegap, setiap hentakan kaki, dan setiap gerakan seragam yang penuh wibawa, tersimpan kerja keras, disiplin, serta pengorbanan yang tidak kecil.

Paskibraka adalah simbol generasi muda yang mencintai bangsa dan negaranya. Proses seleksi yang ketat membentuk mereka menjadi pribadi tangguh—bukan hanya fisik yang kuat, tetapi juga mental yang kokoh. Bangun pagi buta untuk latihan, menahan panas terik matahari, menjaga kekompakan tim, hingga mengorbankan waktu bersenang-senang demi tanggung jawab mulia.

Namun, semua itu terbayar ketika tiba saatnya bendera pusaka dikibarkan dengan sempurna di hadapan ribuan pasang mata. Ada rasa haru, bangga, sekaligus tanggung jawab besar di dada setiap anggota Paskibraka. Momen itu menjadi bukti bahwa kerja keras tidak pernah sia-sia, dan cinta tanah air bisa diwujudkan melalui pengabdian nyata.

Kebanggaan menjadi seorang Paskibraka bukan semata-mata karena seragam yang dikenakan, melainkan karena kesempatan untuk mengabdi pada Ibu Pertiwi. Mereka adalah wajah bangsa, teladan bagi generasi muda, dan bukti bahwa semangat perjuangan para pahlawan masih hidup dalam jiwa anak negeri.

Pada akhirnya, Paskibraka mengajarkan bahwa nasionalisme bukan sekadar kata-kata, melainkan sikap hidup yang ditanamkan sejak muda. Dan bagi siapa pun yang pernah berdiri tegak membawa Sang Saka Merah Putih, itu akan menjadi pengalaman yang abadi—kebanggaan yang akan dikenang sepanjang hidup.

Pasti takut nih...
18/08/2025

Pasti takut nih...

PENJUAL YANG JUJUR DAN PENJUAL YANG CURANGDi sebuah pasar ramai, berdirilah dua kios sayur yang bersebelahan. Satu milik...
18/08/2025

PENJUAL YANG JUJUR DAN PENJUAL YANG CURANG

Di sebuah pasar ramai, berdirilah dua kios sayur yang bersebelahan. Satu milik **Pak Hasan**, seorang penjual jujur yang selalu menakar dengan benar dan memberi senyum kepada setiap pembeli. Satunya lagi milik **Pak Darto**, penjual yang curang, sering mengurangi timbangan dan menyembunyikan sayuran busuk di balik tumpukan segar.

Suatu pagi, seorang ibu rumah tangga bernama Bu Sari datang berbelanja. Ia membeli cabai dari Pak Darto. Timbangan menunjukkan satu kilogram, tetapi ketika di rumah ditimbang ulang, ternyata hanya delapan ons. Bu Sari kecewa, tapi ia tidak sempat kembali karena terburu-buru.

Keesokan harinya, Bu Sari berbelanja di kios Pak Hasan. “Pak, saya beli beras dua kilo,” katanya. Pak Hasan menimbang dengan hati-hati, bahkan menambahkan sedikit lebih. “Ini, Bu. Saya lebihkan sedikit, biar puas.”

Bu Sari tersenyum lega. Sejak itu, ia selalu belanja di kios Pak Hasan. Kabar kejujurannya menyebar dari mulut ke mulut, membuat kiosnya makin ramai.

Sementara itu, kios Pak Darto semakin sepi. Pembeli enggan kembali setelah merasa tertipu. Ia marah-marah, menyalahkan orang lain, padahal kesalahannya sendiri.

Suatu hari, Pak Darto menghampiri kios Pak Hasan.
“Hasan, kenapa pembeli lebih s**a ke tempatmu? Padahal aku juga jualan sayur sama.”
Pak Hasan menjawab tenang, “Pembeli bukan hanya membeli barang, tapi juga membeli kepercayaan. Kalau kita curang, kepercayaan itu hilang. Kalau kita jujur, rezeki akan datang dengan sendirinya.”

Pak Darto terdiam. Kata-kata itu menusuk hatinya. Sejak hari itu, ia mencoba berubah, mulai menimbang dengan benar dan tak lagi menyelipkan sayur busuk. Perlahan, pembeli kembali datang ke kiosnya.

Akhirnya, pasar itu dipenuhi dua penjual jujur yang bersaing sehat. Dan mereka pun belajar, keuntungan terbesar dalam berdagang bukan pada banyaknya uang, tapi pada kepercayaan yang dijaga.

MERTUAKU YANG BAIK HATINamaku Rina. Aku menikah dengan Ardi tiga tahun lalu. Sejak awal, aku selalu merasa cemas menghad...
17/08/2025

MERTUAKU YANG BAIK HATI

Namaku Rina. Aku menikah dengan Ardi tiga tahun lalu. Sejak awal, aku selalu merasa cemas menghadapi mertua. Banyak cerita yang kudengar tentang mertua yang galak, cerewet, bahkan s**a ikut campur. Namun, kekhawatiranku ternyata tak terbukti. Mertuaku justru menjadi sosok yang begitu baik hati.

Ibu mertuaku, Bu Ratna, selalu menyambutku dengan senyum setiap kali aku pulang kerja. Beliau sering menyiapkan makanan kes**aanku, bahkan sebelum aku sempat mengatakannya. “Kamu pasti lelah, Nak. Makan dulu, baru cerita ya,” katanya lembut sambil menyodorkan semangkuk sayur hangat.

Awalnya, aku merasa sungkan. Aku hanyalah menantu, bukan anak kandungnya. Tapi semakin lama, aku sadar bahwa kasih sayangnya tulus, tidak dibuat-buat. Ia memperlakukan aku seperti anaknya sendiri. Ketika aku sakit, dialah yang bangun lebih pagi, membuatkan ramuan herbal, dan memastikan aku minum obat tepat waktu.

Pernah suatu ketika, aku dan Ardi berselisih paham. Aku takut mertuaku akan memihak anaknya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Dengan bijak ia menasihati kami berdua. “Dalam rumah tangga, bukan siapa yang menang, tapi bagaimana kalian tetap saling mengasihi,” ucapnya sambil menggenggam tanganku dan Ardi. Kata-kata itu menenangkan hatiku.

Hari-hari bersamanya membuatku belajar banyak hal: kesabaran, ketulusan, dan arti keluarga yang sebenarnya. Aku menyadari, kadang Tuhan mengirimkan kasih sayang bukan hanya melalui pasangan, tetapi juga lewat orang-orang yang hadir dalam keluarga baru.

Kini, setiap kali aku berdoa, aku selalu mengucap syukur atas mertuaku yang baik hati. Ia bukan hanya ibu bagi suamiku, tapi juga ibu bagiku. Dan mungkin, inilah salah satu hadiah terindah dalam pernikahanku: menemukan seorang mertua yang benar-benar berhati mulia.

Baiklah...
17/08/2025

Baiklah...

Setuju dengan kata Once
17/08/2025

Setuju dengan kata Once

Jangan mau Pak
17/08/2025

Jangan mau Pak

Bisa di pecat
17/08/2025

Bisa di pecat

Gorengan yang tidak laku
17/08/2025

Gorengan yang tidak laku

Address

Kendari

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dorothea Fay posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Dorothea Fay:

Share