Ketapang InfoMedia

Ketapang InfoMedia Perkaya wawasan dengan informasi Lokal

“Hati-hati jika nanya ‘Kapan nikah?’ terus-menerus!”Ucapan yang terdengar sepele ternyata bisa berujung pidana.Dalam Und...
02/11/2025

“Hati-hati jika nanya ‘Kapan nikah?’ terus-menerus!”
Ucapan yang terdengar sepele ternyata bisa berujung pidana.

Dalam Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) Nomor 12 Tahun 2022, pertanyaan atau tekanan soal pernikahan yang menimbulkan rasa malu, takut, atau tertekan secara psikis, dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual nonfisik.

Ancaman hukumannya tidak main-main , pidana penjara hingga 9 tahun dan denda maksimal Rp200 juta.

Jadi, jaga ucapan. Karena bercanda pun bisa jadi masalah hukum kalau melukai mental orang lain.

📚 Sumber: Ketik.com ,“Hati-hati, paksa menikah & tanya ‘Kapan nikah’ bisa dipidana 9 tahun bui!” (24 Sep 2025)

🔖 Dasar hukum: Pasal 5 ayat (1) huruf a jo. Pasal 6 UU No. 12 Tahun 2022 tentang TPKS

01/11/2025

Beberapa orang warga mendapati Penampakan Buaya di Muara Sungai / Pantai Anjer, Kendawangan pada Sabtu Malam, 01-10-2025
(berlokasi di sekitar kejadian anak Mts Tenggelam Tempo hari)
Kemungkinan juga buaya yang sempat muncul di sekitar pagar mentimun beberapa hari lalu.

Buat Para warga sekitar, terutama yang biasa beraktivitas disekitaran muara dan tepian laut dihimbau supaya tetap waspada dan berhati-hati.

🎥Poppy

01/11/2025

Kondisi jalan poros area Punuk, Desa Mahawa, Kecamatan Tumbang T**i

Tetap waspada dan berhati-hati

🎥RikiDohan

31/10/2025

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut India sebagai contoh atau role model bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung di India. Melihat role model di India,” ucap Dadan dalam jumpa pers di Istana Negara, Rabu (29/10).

Dia menambahkan, BGN akan mendapatkan bimbingan teknis dari India untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program MBG, mulai dari aspek pengawasan, pengembangan institusi, hingga peningkatan layanan.

Sebelumnya, Indonesia dan India sempat bertukar pengalaman terkait program makan bergizi gratis (MBG) dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10).

Tidak hanya itu, dalam pertemuan bilateral di New Delhi Januari lalu, India juga membagikan pengalamannya terkait pemberian makan siang gratis untuk anak-anak sekolah sejak 1995.

31/10/2025

Sejumlah jamaah umrah di kalbar yang tiba di Surabaya diduga jadi korban penipuan berkedok Travel umrah,
hingga kini jamaah meminta pertanggung jawaban dari travel umrah tersebut.

Rumayan lah Pesaguan sudah ada tanda-tanda mau di Aspal...Semoga dalam 5 tahun Ketapang sampai Manis mata full Aspal...
31/10/2025

Rumayan lah Pesaguan sudah ada tanda-tanda mau di Aspal...
Semoga dalam 5 tahun Ketapang sampai Manis mata full Aspal...

Kata kata hari ini 😎😎
31/10/2025

Kata kata hari ini 😎😎

Pelang area hari ini...Sebenernya kondisinya kurang lebih sama saja dengan hari hari sebelum nya...Tapi yaudah lah dari ...
31/10/2025

Pelang area hari ini...
Sebenernya kondisinya kurang lebih sama saja dengan hari hari sebelum nya...
Tapi yaudah lah dari pada gak ada yang dikabarkan 😁😁😁

Kondisi Jalan Poros Pelang -Indotani Terlihat Antrian Kendaraan yang akan melintas Sejauh ini masih aman dan terlihat la...
30/10/2025

Kondisi Jalan Poros Pelang -Indotani
Terlihat Antrian Kendaraan yang akan melintas
Sejauh ini masih aman dan terlihat lancar

MOTIF Kasus Pemb*n*han Mirawati Di Kayong Utara Akhirnya Terungkap!==============Ringkasan Berita:KN dinyatakan men*ngga...
30/10/2025

MOTIF Kasus Pemb*n*han Mirawati Di Kayong Utara Akhirnya Terungkap!
==============

Ringkasan Berita:
KN dinyatakan men*nggal usai mengalami pendarahan pada Rabu 29 Oktober 2025 dini hari.

Satu per satu misteri di kasus pemb*n*han Mirawati (27), karyawan PT Cipta Usaha Sejati (CUS) yang ditemukan tewas berlumuran darah dimess perkebunan kelapa sawit, di Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara pada awal September 2025 lalu terpecahkan.

Sebelumnya, tim gabungan berhasil menangkap terduga pelaku berinisial KN di Simpang Sukamara Km 14 kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa 28 Oktober 2025.

Namun KN dinyatakan meninggal usai mengalami pendarahan pada Rabu 29 Oktober 2025 dini hari.

Sebelum KN meninggal, Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, Iptu Hendra Gunawan menyebut pihaknya berhasil mengulik motif kematian Mirawati.

Iptu Hendra menyebut KN masuk kerumah atau mess korban dengan tujuan untuk mencuri.

Namun korban terbangun dari tidurnya dan melakukan perlawanan.

‎"Berdasarkan keterangan tersangka, dia masuk ke rumah korban Mirawati dengan maksud mencuri. Namun korban terbangun dan langsung menarik baju tersangka. Saat itu, tersangka langsung menusukkan pisaunya secara membabi buta ke arah korban," ungkap Iptu Hendra saat dikonfirmasi TribunPontianak, Rabu 29 Oktober 2025.

‎Iptu Hendra juga mengatakan bahwa menurut pengakuaan K, dirinya tidak mengetahui bagian tubuh mana dari korban yang terkena tusukan pada kejadian tersebut.

‎"Tersangka mengaku tidak mengetahui bagian tubuh mana saja yang terkena tusukan karena kondisi saat itu gelap akibat mati lampu. Ia menusuk secara acak," tambahnya.

‎Lebih lanjut, Iptu Hendra menyampaikan bahwa dengan meninggalnya pelaku, proses hukum perkara tersebut akan dihentikan.

‎"Jika pelaku meninggal dunia, maka perkara akan SP3. Namun misteri meninggalnya Mirawati sudah terpecahkan. Pelaku serta motifnya juga telah terungkap," pungkasnya.

Jasad KN Diserahkan ke Keluarga

Iptu Hendra menyebut pihaknya sudah menyerahkan KN kepada kelurga.

‎"Iya benar. Barusan kami serah terima jenazahnya. Pihak keluarga menerima ikhlas," jelasnya saat dikonfirmasi TribunPontianak, Rabu 29 Oktober 2025.

‎Ia mengungkapkan bahwa KN meninggal dunia dikarenakan mengalami pendarhan.

Sebelum meninggal K sempat kritis dan akhirnya meninggal di RSUD Gusti Abdul Gani, Lamandau, Kalteng.

‎"Setelah ditangkap, sekitar pukul 11.00 WIB tersangka dibawa ke RSUD Gusti Abdul Gani Lamandau untuk dilakukan perawatan. Namun pada Rabu pukul 00.15 WIB pelaku dinyatakan kritis, dan pada pukul 00.30 WIB meninggal dunia akibat pendarahan," jelasnya.

‎Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah terduga pelaku langsung diantar ke rumah orang tuanya di Dusun Pematang Rimba, Desa Teluk Mutiara, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar pukul 05.00 WIB. Jenazah kemudian diserahterimakan kepada pihak keluarga pada pukul 12.00 WIB.

Keluarga Ungkap Kejanggalan

Di sisi lain, ibu korban, Jaitun, menilai banyak kejanggalan dalam peristiwa yang merenggut nyawa anaknya itu.

‎‎Ia mengaku sulit memahami penjelasan bahwa pelaku hanya berniat mencuri.

‎‎“Kalau betul dia mau mencuri, kenapa hanya anak saya yang jadi korban? Di mes itu ada dua orang, tapi yang satu tidak apa-apa. Barang-barang lain tidak diambil, motor anak saya yang di curi malah dibakar. Tak masuk di akal kalau cuma mau mencuri,” ungkap Jaitun dengan suara bergetar kepada Tribun Pontianak, Rabu 29 Oktober 2025.‎

‎Jaitun juga mempertanyakan mengapa dirinya tidak pernah mendapat pemberitahuan resmi dari polisi mengenai penangkapan hingga kematian pelaku berinisial KN.

‎Ia menuturkan, kabar meninggalnya pelaku justru ia dapatkan dari orang lain, bukan dari aparat kepolisian.

‎‎“Kami tahunya dari orang lain, bukan dari polisi. Kami ingin tahu benar, kenapa bisa meninggal. Jangan-jangan dia tidak sendiri,” ujarnya penuh curiga.

‎‎Menurut Jaitun, seharusnya pihak kepolisian menghubungi keluarga secara langsung untuk menyampaikan perkembangan kasus, termasuk kondisi pelaku.

‎‎Sebelumnya, ia bahkan sempat berpesan agar pelaku ditangkap dalam keadaan hidup, karena ingin bertanya langsung mengenai motif sebenarnya.

‎‎“Seharusnya perwakilan pihak polisi datang kerumah atau menelpon untuk memberikan kabar ini, Saya juga sudah pesan, kalau pelakunya ketemu jangan langsung diapa-apakan. Tangkap hidup-hidup saja, saya ingin tahu kenapa anak saya sampai dibunuh begitu sadis,” tuturnya.

‎‎Kejanggalan itu bukan hanya soal Jaitun yang tidak mendapat informasi mengenai penangkapan maupun kondisi K yang telah meninggal dunia.

‎‎Pihak keluarga juga terkejut karena lokasi kejadian, atau mess tempat Mirawati ditemukan dalam keadaan bersimbah darah, telah dibersihkan tanpa sepengetahuan mereka.

‎‎Padahal, Jaitun dan keluarga belum sempat melihat kondisi terakhir kamar anaknya sebelum dibersihkan.

‎‎“Pas kami datang, darahnya sudah hilang, dindingnya sudah dicat. Padahal belum ada kejelasan apa-apa. Kami merasa ada yang ditutup-tutupi,” katanya.

‎‎Ia juga menilai, seharusnya pihak keluarga dilibatkan atau minimal diberi kesempatan melihat kondisi terakhir kamar anaknya sebelum dilakukan pembersihan.

‎‎Meski pihak kepolisian menyatakan perkara akan dihentikan (SP3) karena pelaku telah meninggal dunia, Jaitun berharap penyelidikan tetap dilanjutkan untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat.

‎‎“Saya belum bisa terima sebelum tahu seluruh kebenarannya. Selama itu belum jelas, hati saya tidak akan tenang," tegasnya.

‎‎Jaitun menaruh kecurigaan cukup dalam terhadap kasus ini. Ia menduga pelaku tidak bertindak seorang diri, dan meyakini ada pihak lain yang terlibat di balik kematian anaknya.

‎‎“Tak mungkin dia sendirian. Saya yakin ada orang lain di balik semua ini,” pungkasnya.

Narasi : Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Source :Tribun Pontianak
📷 Buchorry

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati, mengungkap bakal memberikan insentif sebesar Rp5 juta bagi pela...
29/10/2025

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati, mengungkap bakal memberikan insentif sebesar Rp5 juta bagi pelaksana daerah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membuat konten positif MBG di media sosial dan berhasil viral.

“Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp5 juta bagi konten daerah yang berhasil viral secara positif di media sosial,” jelas Nanik di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Kata BGN, langkah ini merupakan strategi komunikasi publik untuk menangkal hoaks dan demi memperkuat kepercayaan masyarakat atas program MBG. Sebab, menurutnya, kini banyak konten negatif yang tidak benar terkait program ini.

Nanik menilai, ramainya berita miring soal MBG muncul akibat lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah. BGN mendorong agar setiap daerah untuk membangun akun media sosial resmi dan akun pendukung yang terfokus untuk memublikasikan sisi positif soal MBG.

“Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Kareg (koordinator regional) dan Korwil (koordinator wilayah) harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan,” ujar Nanik.

“Kami ingin setiap Kareg dan Korwil bukan hanya menjalankan tugas administratif, tapi juga mampu mengemas pesan gizi menjadi narasi yang menggerakkan dan membangun optimisme publik,” lanjutnya.

Pelaku pembunuhan karyawati PT Cipta Usaha Sejati (CUS) dikabarkan sudah meninggal dunia, hal itu disampaikan Kasat Resk...
29/10/2025

Pelaku pembunuhan karyawati PT Cipta Usaha Sejati (CUS) dikabarkan sudah meninggal dunia, hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, Iptu Hendra Gunawan saat di konfirmasi awak media, pada pada Rabu, (29/10/2025).

"Iya benar, ini saya sudah di rumah duka. Pihak keluarga menerima ikhlas meninggalnya tersangka (pelaku KN, red)," kata Kasat Hendra.

Sebelumnya tim gabungan Satreskrim Polres Kayong Utara dan Polres Lamandau mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa pelaku (KN) terlihat sedang berada di simpang Sukamara, Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Mengetahui hal itu, Kata Iptu Hendra tim gabungan bergerak ke lokasi untuk melakukan penangkapan kepada pelaku (KN), namun KN sempat kabur melarikan diri.

Untuk itu, lanjutnya tim gabungan lalu memberikan peringatan kepada KN masih tak dihiraukan, tim gabungan langsung melumpuhkan KN di tempat.

Kemudian, KN dibawa ke RSUD Lamandau untuk dilakukan perawatan. Pada Kamis Pukul 00.15 wib pelaku kritis dan 00.30 wib meninggal dunia akibat pendarahan.

Source.KalbarOnline

Address

Ketapang
Ketapang Kecil

Telephone

+81251151514

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ketapang InfoMedia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share