Daily vlog nayna isna

Daily vlog nayna isna keseharian keluarga nayna isna
Share kata motivasi
Kata kata inspirasi
Daily vlog keseharian

Inilah kisah nyata dek Haikal 3 hari terjeb4k dalam reruntuh4n bangunan dan tetap sholat bersama temannya. Hari berikut ...
08/10/2025

Inilah kisah nyata dek Haikal 3 hari terjeb4k dalam reruntuh4n bangunan dan tetap sholat bersama temannya. Hari berikut Haikal mengajak temannya tuk sholat namun temannya tidak lagi menjawab, ternyata temannya ditemukan tim SAR sudah tidak berny4wa semntara haikal ditemukan selamat.

Mengapa haikal begitu viral dibanding korb4n lainnya. Karena haikal sempat berkomunikasi dengan tim penyelamat namun karena kondisi reruntvh4n beton menyebabkn proses penyelamatan berlangsung dramatis dan butuh kesabaran.😭😭😭 masya allah semoga adek haikal segera di beri kesehatan seperti sedia kala aamiin YRA🤲🤲🤲

Ada anak yang bisa mendapat nilai 100 di ujian matematika, tapi tidak tahu cara minta maaf saat menyakiti temannya. Iron...
08/10/2025

Ada anak yang bisa mendapat nilai 100 di ujian matematika, tapi tidak tahu cara minta maaf saat menyakiti temannya. Ironisnya, banyak orang tua menganggap kecerdasan hanya soal otak kiri dan hafalan, bukan empati dan kemampuan memahami orang lain. Padahal, menurut penelitian Daniel Goleman, 80% kesuksesan hidup seseorang justru bergantung pada kecerdasan emosional dan sosial, bukan akademik.

Seorang anak yang cerdas secara emosional dan sosial tidak hanya mampu mengelola perasaannya, tapi juga mampu membaca situasi sosial dan beradaptasi dengan orang lain. Dalam dunia yang makin kompetitif dan rapuh secara emosional, kemampuan ini menjadi modal utama agar mereka tidak tumbuh menjadi pribadi yang kaku atau dingin. Di rumah, setiap interaksi kecil—seperti saat anak berebut mainan atau gagal memahami ekspresi orang lain—adalah laboratorium sosial yang menentukan arah perkembangan emosinya.

1. Ajarkan anak mengenali emosinya terlebih dahulu

Anak tidak bisa memahami perasaan orang lain sebelum ia mengenali emosinya sendiri. Saat seorang anak menangis karena mainannya rusak, sebagian orang tua buru-buru berkata, “Sudah, jangan cengeng.” Padahal, kalimat sederhana itu justru memutus koneksi anak dengan emosinya. Cara yang lebih bijak adalah membantu anak menamai perasaan itu: “Kamu sedih ya karena mobil mainanmu rusak.” Dengan begitu, anak belajar bahwa perasaan adalah bagian alami dari dirinya, bukan sesuatu yang harus ditekan.

Menariknya, riset dari Yale Center for Emotional Intelligence menunjukkan bahwa anak-anak yang dilatih menamai emosinya sejak dini memiliki kontrol diri lebih baik saat remaja. Dan di titik inilah, kecerdasan emosional mulai tumbuh sebagai fondasi sosial. Jika Anda ingin tahu bagaimana mengembangkan metode komunikasi semacam ini lebih dalam, di logikafilsuf kami sering membedah strategi psikologis praktis berbasis riset untuk membangun kesadaran emosional anak secara berlapis dan alami.

2. Latih empati dengan contoh nyata, bukan ceramah

Anak tidak belajar empati dari teori, melainkan dari interaksi sehari-hari. Misalnya, ketika ada teman sekolahnya jatuh, ajak anak untuk menolong dan tanyakan apa yang ia rasakan melihat itu. Proses refleksi seperti ini membantu anak memproyeksikan perasaan orang lain ke dalam dirinya, membentuk pemahaman bahwa tindakan memiliki dampak emosional terhadap orang lain.

Empati juga tumbuh dari observasi perilaku orang tua. Jika anak melihat Anda bersikap sabar kepada orang yang kasar di jalan, ia sedang menyerap pelajaran sosial tingkat tinggi tanpa Anda sadari. Di sinilah, tindakan sehari-hari lebih kuat daripada seribu nasihat moral.

3. Ciptakan lingkungan rumah yang dialogis

Anak yang cerdas emosional lahir dari rumah yang tidak mematikan ekspresi. Saat orang tua memberi ruang untuk berdialog tanpa takut dimarahi, anak belajar bahwa perbedaan pendapat bukan ancaman. Misalnya, ketika anak berkata “Aku tidak s**a cara Ayah bicara tadi,” tanggapan seperti “Kenapa kamu merasa begitu?” jauh lebih mendidik daripada “Jangan melawan orang tua.”

Dalam jangka panjang, ruang dialog semacam ini membentuk kepekaan sosial. Anak belajar mendengarkan dan menanggapi, bukan hanya membantah atau diam. Ia tumbuh dengan kemampuan memahami konteks emosional dalam percakapan, sesuatu yang amat langka di era serba cepat dan dangkal hari ini.

4. Biasakan anak melihat konsekuensi sosial dari tindakannya

Ketika anak berbuat salah, fokuslah pada dampaknya, bukan hanya hukuman. Jika ia mengejek temannya, bantu dia memahami bahwa kata-katanya bisa melukai hati orang lain. Ini menggeser fokus dari rasa bersalah ke rasa tanggung jawab.

Pendekatan ini lebih membangun kesadaran sosial yang matang, bukan sekadar takut hukuman. Karena kecerdasan sosial tidak diukur dari seberapa patuh seorang anak, tapi seberapa sadar ia terhadap efek tindakannya dalam kehidupan sosialnya.

5. Perkenalkan kerja sama dalam hal kecil

Kerja sama adalah bentuk paling konkret dari kecerdasan sosial. Anda bisa melatihnya dengan hal sederhana seperti memasak bersama atau merapikan rumah. Dalam proses itu, anak belajar mendengarkan, berbagi peran, dan menyesuaikan diri dengan ritme orang lain.

Melalui kebiasaan kecil ini, anak belajar nilai bahwa hidup tidak bisa dijalani sendirian. Ia memahami pentingnya koordinasi, kompromi, dan rasa saling menghormati—tiga hal yang menjadi kunci kecerdasan sosial di masa depan.

6. Ajak anak berinteraksi di luar zona nyamannya

Terlalu sering anak hidup dalam lingkungan homogen—hanya bergaul dengan teman sebaya yang serupa. Padahal, kecerdasan sosial tumbuh dari interaksi lintas latar. Ajak anak bermain dengan anak yang lebih kecil, lebih tua, atau berbeda kebiasaan. Di situ, ia belajar menyesuaikan cara bicara dan perilaku, memahami bahwa setiap orang memiliki cara berpikir sendiri.

Pengalaman sosial yang beragam ini mengasah fleksibilitas emosional anak. Ia belajar bahwa empati bukan hanya terhadap orang yang mirip dengannya, tetapi juga pada mereka yang berbeda. Inilah bentuk kecerdasan sosial yang matang—mampu hadir secara manusiawi di ruang mana pun.

7. Jadikan orang tua sebagai teladan emosional dan sosial

Anak meniru, bukan mendengarkan. Saat orang tua terbuka dengan perasaan, mengakui kesalahan, atau mampu menenangkan diri setelah marah, anak melihat model pengendalian diri yang otentik. Dari sinilah ia belajar bahwa menjadi kuat bukan berarti tidak punya emosi, tapi mampu mengelolanya dengan bijak.

Menjadi teladan adalah bentuk pendidikan paling mendalam. Dalam dunia yang sarat kepura-puraan emosional, anak membutuhkan figur nyata yang jujur, sabar, dan penuh kesadaran sosial. Dan pembentukan itu dimulai di rumah, dalam keseharian yang sederhana tapi konsisten.

Kecerdasan emosional dan sosial bukan anugerah genetik, melainkan hasil dari pola asuh yang sadar dan reflektif. Anak yang bisa merasakan, memahami, dan menanggapi dunia dengan hati yang hangat akan jauh lebih tangguh menghadapi kerasnya kehidupan dibanding mereka yang hanya pandai berhitung. Jika Anda merasa tulisan ini membuka perspektif baru, tulis pandangan Anda di kolom komentar dan bagikan agar lebih banyak orang tua belajar melihat kecerdasan anak dari sisi yang lebih manusiawi.

08/10/2025
Kisah ini adalah kisah nyata yang menjadi viral pada tahun 2019, yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki berusi...
07/10/2025

Kisah ini adalah kisah nyata yang menjadi viral pada tahun 2019, yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dari Mizoram, India, bernama Derek C. Lalchhanhima.

Berikut adalah cerita lengkapnya:

Saat sedang mengendarai sepedanya, Derek tidak sengaja menabrak anak ayam milik tetangganya, Merasa bersalah dan khawatir, Derek segera mengambil anak ayam yang tak bergerak itu dan membawa semua uang yang ia miliki (sebanyak 10 rupee) ke rumah sakit terdekat.

Di rumah sakit, ia dengan polosnya memohon kepada para staf agar mereka mau menyelamatkan anak ayam tersebut, sambil menunjukkan uang yang ia bawa.

Salah seorang perawat yang tersentuh dengan ketulusan dan kepolosan Derek mengambil fotonya. Dalam foto itu, Derek tampak sedih sambil memegang anak ayam dan uangnya.

Kisah dan foto ini menyebar di media sosial dan menyentuh hati banyak orang di seluruh dunia. Atas tindakannya, Derek mendapatkan penghargaan dari sekolahnya dan juga diakui oleh organisasi hak-hak hewan PETA India sebagai "Anak yang Penuh Kasih".

Pelajaran penting: Kisah ini menjadi pengingat yang kuat tentang empati, kepolosan, dan kejujuran yang luar biasa pada anak-anak. Tindakan Derek menunjukkan bahwa belas kasih sejati tidak mengenal usia.

Kadang, kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak berpengaruh besar dalam hidup kita. Seperti drama m...
06/10/2025

Kadang, kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak berpengaruh besar dalam hidup kita.

Seperti drama media sosial, gossip yang gak ada habisnya, atau kekhawatiran tentang hal-hal yang belum tentu terjadi.

Semua itu bisa bikin kepala kita jadi berat tanpa kita sadari.

Fahruddin Faiz mengingatkan kita untuk selektif dengan apa yang kita masukkan ke dalam pikiran kita.

Jangan biarkan hal-hal yang tidak penting mengganggu ketenangan dan fokus kita.

Salam Kato 🖐️

Di balik reruntuhan beton yang dingin dan gelap, seorang santri bernama Haikal masih bernafas. 40 jam lamanya ia terhimp...
06/10/2025

Di balik reruntuhan beton yang dingin dan gelap, seorang santri bernama Haikal masih bernafas. 40 jam lamanya ia terhimpit, tubuhnya tak bisa bergerak, hanya bisa mendengar detak jantungnya sendiri dan napas yang semakin berat.

Di sampingnya, dua sahabatnya sama-sama terkubur. Dalam remang dan sesak itu, Haikal menepuk tangan temannya sambil berbisik lirih:

"Ayo sholat Isya, sholat Isyak..."

Sahabatnya menjawab lemah, "Siapa imamnya?"

Dengan suara pelan, Haikal berkata, "Itu imamnya di depan, sudah siap."

la melihat seolah-olah ada sosok berdiri tegap, siap mengimami mereka, meski tak jelas siapa sosok itu sebenarnya.

Ketika Subuh datang, Haikal kembali menepuk sahabatnya. Namun kali ini tak ada jawaban. Sunyi. la sadar, mungkin tidak ada😭😭😭

Evakuasi Dramatis Yusuf dan Haikal,akhirnya selamat

Dua Bocah yang Komunikasi dengan Tim SAR dari Balik Reruntuhan

Musibah ambruknya bangunan tiga lantai Musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, menyisakan momen haru saat dua santri, Haikal dan Yusuf, sempat berkomunikasi dengan tim penyelamat dari balik reruntuhan.

Yusuf berhasil dievakuasi pada Selasa (29/9) dini hari, sementara Haikal berhasil dievakuasi beberapa jam kemudian. Momen tim SAR memberi semangat kedua bocah saat masih terperangkap reruntuhan viral di media sosial. Upaya penarikan sebelumnya sempat dilakukan, namun terhenti karena korban berteriak kesakitan.

Dalam rekaman video evakuasi, terlihat petugas penyelamat menuntun Yusuf untuk keluar dari reruntuhan dengan hati-hati. Yusuf terlihat keluar dan berjalan sendiri.
Kronologi kejadian 👉 https://ln.run/1sQU3

Semoga lekas sembuh anak2ku.🥺🥺🥺

Penyanyi Pinkan Mambo mengatakan kini sudah tidak lagi tinggal di rumah mewah sewa yang terletak di BSD, Tangerang Selat...
06/10/2025

Penyanyi Pinkan Mambo mengatakan kini sudah tidak lagi tinggal di rumah mewah sewa yang terletak di BSD, Tangerang Selatan. Kini Pinkan tinggal di sebuah unit apartemen daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan yang disewa harian.

"Ini lebih murah, cuma Rp 1,2 (juta) sehari," kata Pinkan dikutip dari Rumpi Transtv, Kamis (2/10/2025). "Tapi kalau normalnya seharusnya sewanya Rp 3,5 (juta) sehari, cuma karena aku kenal sama bulenya, aku dikasih spesial," jelas Pinkan.

Apartemen dengan tiga kamar itu disebut Pinkan memiliki luas 200 meter persegi yang cukup untuk tempat dia, suami dan anak-anak. Keputusan Pinkan pindah dari rumah besar ke sebuah apartemen itu juga setelah mempertimbangkan banyak hal.

Salah satunya adalah kondisi putranya yang masih sakit dan menggunakan kursi roda. "Rumah itu ada tangganya, enggak cocok untuk Luke. Luke itu masih sakit," ujar Pinkan.

"Makanya kalau punya rumah enggak mau tingkat, kalau tingkat ada liftnya," ucapnya lagi. Selain itu, Pinkan yang masih menjalankan bisnis donat itu juga mempertimbangkan ongkos kirim untuk orang yang memesan makanan darinya.

"Irit ongkir kalau kirim donat," kata Pinkan, sekaligus membantah kabar yang mengatakan usaha donatnya bangkrut. Sebelumnya, Pinkan diketahui menyewa sebuah rumah mewah lengkap dengan kolam renang di daerah BSD, Tangerang Selatan.

Pinkan mengaku melakukan itu karena terinspirasi Atta Halilintar.

"Salah satu aku punya rumah besar terinspirasi kak Atta," kata Pinkan dikutip dari YouTube AH, Jumat (22/8/2025).

Sc = Kompas Com

Adresse

Irobangsan Pandes Wedi Klaten
Democratic Republic Of The
57461

Notifications

Soyez le premier à savoir et laissez-nous vous envoyer un courriel lorsque Daily vlog nayna isna publie des nouvelles et des promotions. Votre adresse e-mail ne sera pas utilisée à d'autres fins, et vous pouvez vous désabonner à tout moment.

Contacter L'entreprise

Envoyer un message à Daily vlog nayna isna:

Partager