19/12/2025
Seorang penarik becak di Desa Padakaton, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, merasa kecewa karena becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto yang seharusnya diterimanya diambil kembali oleh BUMDes. Penerima bantuan tersebut mengaku hanya dijadikan alat oleh pihak BUMDes dengan menggunakan namanya untuk mendapatkan becak listrik tersebut.
Daklan (57), warga Desa Padakaton yang seharusnya menerima bantuan, mengaku awalnya senang ketika namanya termasuk dalam daftar penerima. "Habis dapat bantuan becak, saya pulang pake becak itu. Tapi sesampai di Desa Jagalempeni Wanasari, dia dicegat oleh Herman (Ketua BUMDes) dengan mobil bak terbuka. Di situ becak diangkut pake mobil," tuturnya. Sampai saat itu, Daklan masih berharap bisa memiliki becak listrik tersebut.
Tapi sampai sore hari, becak itu tak pernah tiba di rumahnya. Dia pun menanyakan perihal becaknya itu. Dari pertanyaan itu, dia mendapatkan jawaban bahwa becak itu diambil untuk kepentingan BUMDes. Daklan mengaku, setelah mengetahui hal itu, dia diberi uang sebesar Rp50 ribu.
Pengemudi becak tersebut kemudian mengungkapkan, ada 3 orang dari Desa Padakaton yang masuk dalam daftar penerima bantuan ini. Namun, hanya dia yang sebenarnya bekerja sebagai pengemudi becak. Sedangkan dua orang lainnya, Muhtadi (55) adalah buruh dan Sudrajat (65) adalah karyawan BUMDes.
Ketika diminta konfirmasi secara terpisah, Ketua BUMDes Mekar Jaya Suherman menegaskan bahwa becak listrik tersebut tidak diterima oleh BUMDes. Becak hanya disimpan sementara di TPS 3R KSM Sejahtera Bersama. Ia juga menegaskan bahwa sampai sekarang belum ada warga yang meminta becak tersebut. Oleh karena itu, becak masih tetap disimpan di situ.
Mengenai becak listrik yang masih belum dibagikan dan disimpan sampai sekarang, Suherman memberikan alasan untuk menghindari kerusuhan di tengah masyarakat. Banyak pengemudi becak di desa itu yang meminta untuk didaftarkan sebagai penerima bantuan. Jadi, jika becak langsung diserahkan bisa menimbulkan perasaan iri pada mereka yang tidak mendapatkannya.