GPA - Gede Purwa Adnyana

GPA - Gede Purwa Adnyana ๐—š๐—ฃ๐—” ๐—˜๐—ป๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐—ถ๐—ป๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜ ๐—ข๐—ณ๐—ณ๐—ถ๐—ฐ๐—ถ๐—ฎ๐—น
๐˜๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ช๐˜ท๐˜ข ๐˜’๐˜ถ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ
(๐˜’๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข)
แต€แตƒโฟแตหกแตƒแตˆ โป แดบแต˜หขแตƒ แดพแต‰โฟโฑแตˆแตƒ โป แดทหกแต˜โฟแตแตแต˜โฟแต โป แดฎแตƒหกโฑ
๐“๐“ฐ๐“ท๐“ฒ๐“ณ๐“ช๐”‚๐“ช ๐“ฆ๐“ช๐“ท๐“ฐ๐“ผ๐“ช

19/04/2025
18/04/2025

๐Ÿ™ Ratu Gede, Ratu Ayu, Ratu Mas, Ratu Anom Banjar Adat Tanglad - Desa Adat Tanglad, Nusa Penida Napak Pertiwi ring Pura Kahyangan Desa Gunung Pandian Desa Adat Tanglad

09/04/2025

Memori 9 April 2017

27/03/2025

๐Ÿ™ Ngias Pelawatan Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Gede, Ratu Ayu, Ratu Mas Lan Ratu Anom Banjar Adat Tanglad

06/01/2025

Prosesi Upacara Ngodak, Melaspas, Pasupati, Ngerehan lan napak Pertiwi Pelawatan Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Gede, Ratu Ayu, Ratu Mas lan Ratu Anom Banjar Adat Tanglad - Desa Adat Tanglad - Nusa Penida.

05/01/2025

RATU AYU - RATU MAS

* RATU AYU
Ratu Ayu adalah gelar untuk Rangda dalam wujud saumya(halus). Rangda yang berwajah menakutkan adalah ekspresi dari kekuatan yang maha perkasa dari Durga. Kekuatan Durga sebagai Sakti adalah aspek kreatif dari Siwa (Tuhan) sehingga Tuhan Siwa adalah pengendali penuh atas Durga. Dengan kata lain wujud Rangda yang seram adalah kekuatan yang maha dahsyat, namun terkendali sepenuhnya sehingga kekuatan tersebut
adalah kekuatan suci yang Maha Menguasai. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa pihak yang mampu mengendalikan kekuatan dahsyat yang dimilikinya, maka ia akan selalu menemukan keselamatan dan kebaikan (Ayu). Kekuatan yang dahsyat tetapi terkendali akan memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi kehidupan dan pihak seperti itu dicintai banyak orang. Di kalangan umat manusia terutama yang menekuni jalan Vidya Ta**ra yang mencapai tingkatan kesempurnaan mampu menjadi pengendali penuh atas siddhi yang dimilikinya, maka ia
disebut sudah menyatu dengan Sanghyang Ayu (Durga). Dan raja (ratu) dari kemampuan hebat seperti itu adalah Durga sehingga Rangda yang saumya (lembut) dalam wujud suksma sariradijuluki Ratu Ayu.

Penjelasan kedua, wujud Rangda yang aeng (seram) disebut Ratu Ayu atau dalam hal ini disebut ratu kecantikan. Mengapa ratu kecantikan digambarkan dalam rupa yang aeng (seram menakutkan) adalah berdasarkan suatu kenyataan yang berlaku di dunia ini bahwa kecantikan tersebut sangat kuat dan menakutkan. Kecantikan dapat menundukkan siddhi gaib tingakatan setinggi apa pun. Oleh karena itu siapa saja yang memiliki paras cantik dan berhasil menundukkan orang-orang besar karena pesona kecantikannya itu, maka dia itu adalah perwujudan Rangda. Dia adalah aspek Durga yang santa (santi) yang secara efektif karena kekuatan kecantikan yang dimilikinya mampu menaklukkan dunia. Pada masyarakat Bali orang-orang cantik sering disebut meguna (memiliki guna, maksudnya daya pikat tinggi). Oleh karena itu berdasarkan filosofi Ratu Ayu ini, maka setiap orang
harus memiliki guna (daya pikat) yang akan menjadi kekuatan diri dalam hidup. Kecantikan yang dimaksudkan dalam hal ini bukan kecantikan fisik saja yang melekat pada citra perempuan. โ€œCantikโ€ dalam bingkai filosofi Ratu Ayu adalah guna (daya pikat) yang memancar keluar sehingga guna tersebut dapat mempengaruhi atau membuat banyak pihak tertarik. Dalam istilah Bali sering dikatakan sebagai gunan awak. Siapa pun
yang berguna atau memiliki fungsi penting di tengah-tengah masyarakat karena keterampilannya, maka sudah pasti banyak
orang terpikat untuk menggunakan jasanya.

RATU MAS

05/01/2025

RARUNG
Terpotongnya Kawisesan Ni Madusegara

Sugra Pekulun

Setelah suaminya meninggal karena dipandreng Walu Nateng Dirah, pasrahlah hati Ni Madusegara
Oleh karena cintanya terhadap suaminya,
Madusegara tinggal siang dan malam di kuburan suaminya

Pada malam hari Ia didatangi oleh Sanghyang Bhaerawi, serta berkata :
" Anakku Madusegara, kenapa engkau tinggal diatas gegumuk suamimu, pulanglah kau "
" Ampun Ratu Bhatari, hamba sangat mencintai suami hamba. Walaupun pulang, apa yang hamba cintai di rumah, suami sudah meninggal karena ulah Walunateng Dirah. Memang niat hamba mau belajar tidak mendapat izin dari Walunateng Dirah, malah suami hamba menjadi sasaran sampai meninggal. Sekarang, apabila tidak Betari berkenan memberikan kedigjayaan melebihi kedigjayaan Walunateng Dirah, lebih baik bunuhlah hamba disini, demikianlah permohonan Madusegara ".

" Nah, apabila demikian permintaanmu aku berkenan. Sekarang, engkau sudah bisa mencapai sebelas tingkatan, sedangkan yang digunakan Walunateng Dirah hanya sembilan tingkatan. Jadi. Lebih tinggi milikmu lagi dua tingkat. Sekarang carilah Walunateng Dirah untuk diajak bertanding ilmu kedigjayaan", demikian sabda Sanghyang Bhaerawi.

Lalu pulanglah Madusegara dan menuju Puri Dirah, lagi Ia dimarah dan terjadilah pertengkarang dan terjadilah perang tanding kawisesan tingkat tinggi yang sangat dasyat antara Madusegara melawan Walunateng Dirah, akhirnya Walunateng Dirah dapat ditundukkan.

Lalu menyembahlah Walunateng Dirah kepada Madusegara seraya memohon ampun dan supaya masih bisa hidup, sambil berpikir pikir dalam hati, " Katanya aku yang paling digjaya di muka bumi ini. Sekarang tetnyata ada yang lebih digjaya daripada kedigjayaanku. Nanti malam lebih baik aku menghadap Bhatari Durga di Kayangan.

Bhatari Durga sangat senang didatangi dan berkata, " Anakku Walunateng Dirah, apa yang kau kehendaki seningga kau datang menghadap aku. "
" Ya Ratu Bhatari, Paduka mengatakan aku yang paling digjaya di muka bumi ini, sekarang kenyataannya ada orang yang lebih digjaya dari hamba.
Bersabda Bhatari, " Hal itu memang aku yang memberinya. Karena ia ingin berguru kepadamu, tapi engkau tidak mengizinkannya. Apakah engkau ingat dengan kataku yang telah lalu, bukankah Aku menyuruh engkau mengajarkan kedigjayaanmu agar engkau banyak mempunyai murid. Engkau telah ingkar, sekarang carilah ia diajak kesini untuk dipotong tingkatan kedigjayaanya. Berpamitanlah Walunateng Dirah untuk mencari Madusegara. Ditempat itulah Walunateng Dirah menyembah kepada Madusegara serta mengiringkan Madusegara ke Pura Kayangan. Setelah sampai di Pura Kayangan mereka berjumpa dengan Bhatari Durga.

Beliau bersabda, Anakku Madusegara, oleh karena engkau telah dapat menjalankan kejengkelanmu kepada Walunateng Dirah, sekarang aku akan potong tingkat kedigjayaanmu lagi empat tingkat, Ni Madusegara menuruti. Ni Madusegara menjadi I Rarung, anak buah tersayang.

Akhirnya kawisesan Madusegara yang lagi 4 tingkat dilarung
Larung menjadi Rarung

Peristiwa ini pulalah yang mungkin melatar belakangi, kenapa I Rarung menjadi Sisia kesayangan Ni Calonarang.

Di Banjar Banjar Adat Tanglad - Desa Adat Tanglad RARUNG sering juga disebut dengan gelar bhiseka, yakni Ratu Anom

Sebun bangkung beten cemara
Kirang langkung tias nunas gengrena sinampura

Disarikan dari Teks Tangting Mas Tangting Rat

Dumogi Makasami ngemanggihin kerahayuan๐Ÿ™

04/01/2025

Barong adalah simbolisasi (penyimbolan) dari wujud/aspek Hyang Banaspati Raja yang merupakan manifestasi dari Dewa ลšiwa, Barong sakral sering juga disebut dengan gelar bhiseka, yakni Ratu Gede atau Ratu Bagus

Address

Klungkung
80771

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when GPA - Gede Purwa Adnyana posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to GPA - Gede Purwa Adnyana:

Share