07/12/2021
Terlalu sering menceritakan tentang diri sendiri sejatinya tidak sehat untuk hati sendiri dan jua hati orang lain..
Tidak terlarang bercerita tentang keberhasilan diri namun perlu diingat dan perlu berhati-hati bahwa di antara orang-orang yang berada dalam media sosial kita juga ada banyak yang kurang beruntung seperti diri kita..
Akibat makin banyak bercerita tentang keberhasilan, tentang kesuksesan, tentang kebahagiaan, pencapaian ini dan itu, kemungkinan bisa meyebabkan keruhnya hati sebagian orang-orang yang membaca. Memang mereka bukan patokan tetapi menjaga hati adalah kemuliaan.
Maka jangan mencari kambing hitam apabila pada suatu saat nanti dada seolah terasa sesak, seolah banyak orang yang kurang menyukai diri kita..
Tetaplah sebar kebaikan seperti halnya motivasi, inspirasi, nasehat, cerita yang mengandung hikmah terkait pelajaran hidup, namun persempit berbicara hal-hal yang dapat menyebabkan keruhnya hati orang lain..
Karena di luar sana ada suami istri yang sedang membenci pasangannya sebab diri kita terlalu mempesonakan idealnya rumah tangga..
karena di luar sana ada wanita yang sedang bersedih sebab diri kita terlalu mengumbar betapa baiknya pasangan kita di media sosial..
karena di luar sana ada wanita yang begitu mendamba sosok mungil untuk hadir dalam perutnya sebab diri kita terlalu sering bercerita tentang kelucuan buah hati..
karena di luar sana ada si miskin yang ingin seperti diri kita sebab diri kita terlalu sering mengumbar kesenangan / kebahagiaan, pamer barang, pamer harta yang sebetulnya orang tidak butuh mengetahui akan hal itu..
karena di luar sana ada yang kurang dalam segi kesehatan dan kesempurnaan fisik yang begitu mendamba ingin traveling seperti diri kita sebab diri kita terlalu sering mengumbar nikmatnya jalan-jalan keliling nusantara atau menjelajahi dunia..
Jikalau ingin bercerita tentang diri, maka niatkan dan sampaikan dengan cara yang baik. Upayakan menyusun kata demi kata agar tidak ada konteks membanggakan diri dan meremehkan orang lain karena nikmat itu bisa lenyap tatkala terlalu seringnya bercerita bagaimana bahagianya diri kita, bagaimana suksesnya diri kita, bagaimana berhasilnya diri kita..
Jika tidak ada hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari cerita yang kita suguhkan maka sebaiknya tahanlah cerita tersebut mengenai inilah 'saya', inilah 'kita'.
Dorongan ain dan hasad manusia bisa terasa ketika 'diri kita' sering menjabarkan sesuatu nikmat yang kita punya sedangkan orang lain belum tentu punya yang berkaitan semisal tadi yakni kesuksesan, kebahagiaan, idealnya pasangan dan segala hal kebaikan yang menghampiri pada diri kita.
_______β
w/r: Prita Hastari