Dedi Kurniawan Jaguar

Dedi Kurniawan Jaguar Berawal dari Hoby tapi bisa menghasilkan cuan. Salam satu hoby.

27/09/2025

04/09/2025

One day, kamu akan tersenyum dan berkata: "Yaa Allah, ini lebih dari apa yg saya do'a kan, Alhamdulillah"

28/08/2025

👉 Hidup ini bukan tentang membuktikan sesuatu pada orang lain.

Tapi tentang bagaimana kamu bisa lebih baik untuk dirimu sendiri.

Sayangi dirimu...

Jangan berharap orang lain memperlakukanmu dengan baik,

kalau kamu sendiri belum memperlakukan dirimu dengan baik.

Sayangi dirimu...

Kamu layak dicintai.

Tapi, yang pertama harus mencintaimu adalah dirimu sendiri.

Selamat pagi..
Hayuk ngopi..

26/08/2025

Memecahkan teka-teki, yang jarang orang bisa menyelesaikan nya.

Ayam kampung adalah pahlawan peternakan lokal dengan keistimewaan yang membuatnya unik dan layak dipelihara:1. Genetika ...
22/08/2025

Ayam kampung adalah pahlawan peternakan lokal dengan keistimewaan yang membuatnya unik dan layak dipelihara:

1. Genetika Beragam - Berkat keragaman genetik yang tinggi (penanda SNP dan mikrosatelit), bulu ayam kampung bisa muncul dalam berbagai warna dan pola, dari merah, putih, hingga belang yang menarik, mencerminkan warisan lokal tiap daerah.

2. Ketahanan Tinggi - Hidup terbiasa di lingkungan terbuka membuat ayam kampung tahan terhadap fluktuasi cuaca dan lebih resisten terhadap penyakit, sehingga perawatan pun lebih sederhana.

3. Pola Makan Alami - Mereka petualang sejati: mencari serangga, cacing, dan biji-bijian di halaman sendiri, sehingga kebutuhan pakan pabrik dapat diminimalkan tanpa mengorbankan kesehatan.
4. Daging Lebih Gurih - Gerak aktif dan pertumbuhan yang lambat menghasilkan tekstur daging kenyal dan rasa yang "nendang," membuat masakan olahan ayam kampung selalu istimewa.

5. Telur Berwarna Beragam - Pigmen alami seperti protoporfirin (cokelat), osianin (biru-hijau), hingga variasi krem, muncul berdasarkan genetika dan pola makan, menjadikan tiap butir telur tampil cantik berbeda.

+ Yuk, mulai pelihara ayam kampung di rumah dan rasakan langsung manfaatnya! Jangan lupa bagikan pengalamanmu di kolom komentar .

Cerdaslah dalam membawa diri... Bukan cuma soal ilmu atau keterampilan, tapi juga bagaimana kamu bersikap di setiap situ...
08/08/2025

Cerdaslah dalam membawa diri... Bukan cuma soal ilmu atau keterampilan, tapi juga bagaimana kamu bersikap di setiap situasi...

Paham kapan harus bicara dan kapan harus mendengar... Karena orang yang cerdas pasti tahu yang namanya ADAB..









Obrolan yang dangkal bukan karena kurang waktu, tapi karena miskin pertanyaan.Menurut studi dari Harvard, orang yang ter...
07/08/2025

Obrolan yang dangkal bukan karena kurang waktu, tapi karena miskin pertanyaan.

Menurut studi dari Harvard, orang yang terlibat dalam percakapan bermakna cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan hidupnya. Ironisnya, sebagian besar dari kita masih terjebak dalam obrolan seperti, “Lagi sibuk apa?” atau “Udah makan belum?”

Masalahnya bukan pada topiknya, tapi pada niatnya. Kita tidak dilatih untuk membuka ruang tanya yang bisa mengungkap jiwa.

Misalnya, saat kamu bertemu teman lama, kamu refleks bilang, “Sekarang kerja di mana?”
Itu pertanyaan aman, netral, tapi tidak membuka ruang kedalaman.

Bandingkan jika kamu bertanya, “Apa bagian dari hidupmu yang sekarang bikin kamu merasa hidup?”
Pertanyaan seperti ini tidak hanya memulai obrolan, tapi menciptakan koneksi.

Catherine Blyth dalam bukunya menyebut bahwa seni percakapan adalah keterampilan yang bisa dilatih, dan kuncinya ada di pertanyaan yang tidak asal keluar, tapi muncul dari rasa ingin tahu yang tulus.

Berikut 7 pertanyaan bijak yang bisa membuka percakapan bermakna, bukan hanya basa-basi:

1. Apa yang akhir-akhir ini membuat kamu merasa damai?

Ini bukan sekadar soal kabar, tapi tentang kondisi batin seseorang. Buku The Art of Conversation menjelaskan bahwa pertanyaan yang memancing refleksi seringkali membuat orang merasa lebih dilibatkan dan dihargai. Ini bisa mengungkap nilai-nilai terdalam yang sedang mereka pegang.

2. Kalau hari ini kamu bisa ulang dari awal, bagian mana yang ingin kamu ubah?

Pertanyaan ini tidak bersifat menghakimi, justru membuka ruang untuk cerita dan kontemplasi. Warren Berger menekankan bahwa pertanyaan dengan “jika” mampu mendorong eksplorasi diri tanpa menekan. Cocok untuk memulai obrolan santai tapi mendalam.

3. Apa momen kecil yang minggu ini bikin kamu senyum sendiri?

Obrolan bermakna tidak harus berat. Justru, mengangkat hal kecil yang menyentuh membuat orang merasa diperhatikan. Blyth menyebut percakapan terbaik sering lahir dari pengamatan yang jeli, bukan peristiwa besar.

4. Apa yang kamu yakini sekarang, tapi dulu kamu tolak mentah-mentah?

Pertanyaan ini mengungkap proses berpikir seseorang. Menurut Berger, jenis pertanyaan yang memancing narasi perubahan akan memperdalam hubungan antar pribadi karena melibatkan keberanian untuk terbuka tentang kesalahan dan pertumbuhan.

5. Apa yang sedang kamu coba pahami akhir-akhir ini?

Ini menempatkan lawan bicara sebagai seorang pemikir, bukan hanya pelaku hidup. Pertanyaan ini menyiratkan bahwa kamu menghargai pemikiran dalam dirinya, bukan sekadar rutinitasnya. Ini membuat percakapan lebih setara dan intelektual.

6. Kalau semua orang di dunia bisa mendengar kamu selama 30 detik, apa yang akan kamu katakan?

Sebuah pertanyaan imajinatif yang punya daya provokatif. Berger menyebut pertanyaan hipotetik sebagai “pertanyaan indah” yang membuka pikiran. Ini menguji nilai terdalam yang seseorang pegang. Dan jawabannya sering mengejutkan.

7. Siapa orang yang diam-diam kamu kagumi, dan kenapa?

Alih-alih bertanya “Siapa panutanmu?”, ini lebih halus dan personal. Blyth menekankan pentingnya memilih kata yang membuat orang nyaman terbuka. Kata “diam-diam” memberi ruang kerentanan yang aman dalam percakapan.

Pertanyaan-pertanyaan ini bukan sekadar alat komunikasi, tapi jembatan ke dalam ruang emosi dan makna. Orang jarang mengingat jawaban dari sebuah pertanyaan, tapi mereka selalu ingat bagaimana pertanyaan itu membuat mereka merasa.

Di dunia yang sibuk dan cepat ini, siapa yang punya waktu untuk percakapan bermakna? Jawabannya: mereka yang punya pertanyaan tepat.

Kalau kamu ingin mulai membangun koneksi lebih dalam dengan orang-orang sekitarmu, mulailah dari satu pertanyaan di atas. Lalu dengarkan, bukan hanya dengan telinga, tapi juga dengan niat.

Menurutmu, dari 7 pertanyaan di atas, mana yang paling ingin kamu coba duluan?
Tulis di komentar dan bagikan ke seseorang yang obrolannya ingin kamu dalami lebih dari sekadar “Lagi sibuk apa?”

“Orang yang memanipulasi tidak selalu berbohong. Mereka hanya tahu cara memakai kata-kata yang benar di waktu yang salah...
06/08/2025

“Orang yang memanipulasi tidak selalu berbohong. Mereka hanya tahu cara memakai kata-kata yang benar di waktu yang salah.”

Dalam bukunya The Gift of Fear, Gavin de Becker menunjukkan bahwa para manipulator sering memakai kalimat-kalimat yang terdengar baik justru untuk menutupi niat buruk. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga alat kontrol. Dan ironisnya, kata-kata yang tampak lembut sering jadi yang paling licik.

Seorang teman meminjam uang dan bilang, “Kamu orang paling pengertian yang aku kenal.” Atasan berkata, “Kita ini seperti keluarga.” Seseorang yang baru kamu kenal berkata, “Aku merasa kita sudah klik sejak awal.” Semua kalimat itu terdengar baik. Tapi ada yang tidak beres jika kamu peka.

Bahasa adalah alat komunikasi, tetapi dalam tangan yang salah, ia bisa jadi senjata. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak sadar bahwa kita sedang dimanipulasi bukan karena kita bodoh, tapi karena bahasa itu dirancang untuk tidak terasa seperti jebakan. Kata-katanya manis. Tapi efeknya menghancurkan.

Berikut ini tujuh kata-kata palsu yang sering digunakan untuk manipulasi, berdasarkan studi para pakar perilaku manusia.

1. “Cuma bercanda”
Eric Berne dalam Games People Play menyebut ini sebagai permainan “Now I’ve Got You, You Son of a B*tch”. Manipulator akan menghina atau menyindir, lalu mundur dengan kalimat “cuma bercanda” untuk membuat korbannya tampak terlalu sensitif. Ini bentuk gaslighting ringan, di mana pelaku ingin menyepelekan reaksi korban agar tidak berani membela diri.

2. “Aku ngerti kamu banget” padahal baru kenal
Dalam The Gift of Fear, Gavin de Becker menyebut ini sebagai teknik false intimacy. Pelaku manipulasi akan menciptakan kedekatan semu secepat mungkin. Tujuannya bukan karena ingin mengenal, tapi ingin menyingkat jarak psikologis agar korbannya lebih mudah dikendalikan.

3. “Kalau kamu cinta, kamu bakal ngerti”
Ini teknik klasik manipulasi emosi. Edward Bernays dalam Propaganda menunjukkan bagaimana sentimen moral (seperti cinta atau kesetiaan) bisa dipakai untuk membungkam akal sehat. Kata-kata ini membuat cinta jadi alat negosiasi sepihak. Bukan ekspresi, tapi tekanan.

4. “Kamu terlalu mikir negatif”
Tujuannya bukan membantumu berpikir positif, tapi agar kamu tidak mempertanyakan motifnya. Pelaku manipulasi tahu bahwa berpikir kritis bisa membongkar agendanya. Jadi dia menyerang duluan: seolah-olah kecurigaanmu adalah kesalahan, bukan insting yang sah.

5. “Semua orang juga setuju sama aku”
Dalam Influence karya Robert Cialdini (referensi tambahan yang mendukung Bernays), ini disebut social proof manipulation. Pelaku akan memakai “kebanyakan orang” atau “semua orang” sebagai senjata, padahal data atau fakta tidak pernah disebut. Tujuannya agar kamu merasa aneh jika berbeda pendapat.

6. “Aku ini orang yang paling jujur”
Kamu harus curiga saat seseorang terlalu keras menegaskan sifat baiknya. Orang jujur tidak sibuk menekankan kejujurannya. Ini trik klasik self-labeling yang dijelaskan oleh Bernays: penguasa atau pemimpin yang paling manipulatif justru sering menyebut dirinya sebagai pelayan rakyat.

7. “Kamu itu terlalu pintar sih, makanya ribet”
Pujian yang dibungkus kritik, atau kritik yang disamarkan pujian. Ini jenis manipulasi halus yang tujuannya bukan membuatmu merasa pintar, tapi bersalah karena menggunakan otakmu. Sang manipulator ingin kamu merasa bahwa berpikir kritis adalah hal yang merepotkan, bukan hal yang sehat.

Manipulasi tidak selalu datang dalam bentuk ancaman. Sering kali ia hadir dalam kalimat yang terlalu manis untuk ditolak. Kalimat mana yang paling sering kamu dengar dalam hidupmu? Ceritakan di komentar. Dan jika artikel ini membukakan matamu sedikit saja, bantu bagikan ke temanmu yang juga perlu belajar cara berpikir jernih di tengah dunia penuh retorika.

Beda Didikan beda kekuatan, Disana dikasih warisan, Disini dikasih Doa' untuk bertempur Di lapangan 😏
05/08/2025

Beda Didikan beda kekuatan,
Disana dikasih warisan,
Disini dikasih Doa' untuk bertempur Di lapangan 😏




“Orang yang memanipulasi tidak selalu berbohong. Mereka hanya tahu cara memakai kata-kata yang benar di waktu yang salah...
04/08/2025

“Orang yang memanipulasi tidak selalu berbohong. Mereka hanya tahu cara memakai kata-kata yang benar di waktu yang salah.”

Dalam bukunya The Gift of Fear, Gavin de Becker menunjukkan bahwa para manipulator sering memakai kalimat-kalimat yang terdengar baik justru untuk menutupi niat buruk. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga alat kontrol. Dan ironisnya, kata-kata yang tampak lembut sering jadi yang paling licik.

Seorang teman meminjam uang dan bilang, “Kamu orang paling pengertian yang aku kenal.” Atasan berkata, “Kita ini seperti keluarga.” Seseorang yang baru kamu kenal berkata, “Aku merasa kita sudah klik sejak awal.” Semua kalimat itu terdengar baik. Tapi ada yang tidak beres jika kamu peka.

Bahasa adalah alat komunikasi, tetapi dalam tangan yang salah, ia bisa jadi senjata. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak sadar bahwa kita sedang dimanipulasi bukan karena kita bodoh, tapi karena bahasa itu dirancang untuk tidak terasa seperti jebakan. Kata-katanya manis. Tapi efeknya menghancurkan.

Berikut ini tujuh kata-kata palsu yang sering digunakan untuk manipulasi, berdasarkan studi para pakar perilaku manusia.

1. “Cuma bercanda”
Eric Berne dalam Games People Play menyebut ini sebagai permainan “Now I’ve Got You, You Son of a B*tch”. Manipulator akan menghina atau menyindir, lalu mundur dengan kalimat “cuma bercanda” untuk membuat korbannya tampak terlalu sensitif. Ini bentuk gaslighting ringan, di mana pelaku ingin menyepelekan reaksi korban agar tidak berani membela diri.

2. “Aku ngerti kamu banget” padahal baru kenal
Dalam The Gift of Fear, Gavin de Becker menyebut ini sebagai teknik false intimacy. Pelaku manipulasi akan menciptakan kedekatan semu secepat mungkin. Tujuannya bukan karena ingin mengenal, tapi ingin menyingkat jarak psikologis agar korbannya lebih mudah dikendalikan.

3. “Kalau kamu cinta, kamu bakal ngerti”
Ini teknik klasik manipulasi emosi. Edward Bernays dalam Propaganda menunjukkan bagaimana sentimen moral (seperti cinta atau kesetiaan) bisa dipakai untuk membungkam akal sehat. Kata-kata ini membuat cinta jadi alat negosiasi sepihak. Bukan ekspresi, tapi tekanan.

4. “Kamu terlalu mikir negatif”
Tujuannya bukan membantumu berpikir positif, tapi agar kamu tidak mempertanyakan motifnya. Pelaku manipulasi tahu bahwa berpikir kritis bisa membongkar agendanya. Jadi dia menyerang duluan: seolah-olah kecurigaanmu adalah kesalahan, bukan insting yang sah.

5. “Semua orang juga setuju sama aku”
Dalam Influence karya Robert Cialdini (referensi tambahan yang mendukung Bernays), ini disebut social proof manipulation. Pelaku akan memakai “kebanyakan orang” atau “semua orang” sebagai senjata, padahal data atau fakta tidak pernah disebut. Tujuannya agar kamu merasa aneh jika berbeda pendapat.

6. “Aku ini orang yang paling jujur”
Kamu harus curiga saat seseorang terlalu keras menegaskan sifat baiknya. Orang jujur tidak sibuk menekankan kejujurannya. Ini trik klasik self-labeling yang dijelaskan oleh Bernays: penguasa atau pemimpin yang paling manipulatif justru sering menyebut dirinya sebagai pelayan rakyat.

7. “Kamu itu terlalu pintar sih, makanya ribet”
Pujian yang dibungkus kritik, atau kritik yang disamarkan pujian. Ini jenis manipulasi halus yang tujuannya bukan membuatmu merasa pintar, tapi bersalah karena menggunakan otakmu. Sang manipulator ingin kamu merasa bahwa berpikir kritis adalah hal yang merepotkan, bukan hal yang sehat.

Manipulasi tidak selalu datang dalam bentuk ancaman. Sering kali ia hadir dalam kalimat yang terlalu manis untuk ditolak. Kalimat mana yang paling sering kamu dengar dalam hidupmu? Ceritakan di komentar. Dan jika artikel ini membukakan matamu sedikit saja, bantu bagikan ke temanmu yang juga perlu belajar cara berpikir jernih di tengah dunia penuh retorika.

Jadwal Merubah hidup dalam 3 Bulan.Kadang kita ngerasa hidup gini-gini aja, stuck di tempat yang sama, muter di rutinita...
02/08/2025

Jadwal Merubah hidup dalam 3 Bulan.

Kadang kita ngerasa hidup gini-gini aja, stuck di tempat yang sama, muter di rutinitas yang bikin capek tapi nggak bikin berkembang. Padahal, perubahan itu nggak harus nunggu tahun baru atau momen besar.

Cukup 3 bulan, asal punya jadwal yang jelas dan komitmen yang kuat, kamu bisa ngelihat versi dirimu yang jauh lebih baik. Yuk mulai sekarang, bukan nanti-nanti lagi!

1. Bangun Pagi Jam 05.00 - Biar Kamu Menang Duluan.
Bangun pagi itu bukan cuma soal gaya hidup sehat, tapi soal persiapan mental.
Saat dunia masih sepi, kamu punya waktu buat diri sendiri: bisa journaling, olahraga ringan, atau sekadar ngopi sambil mikirin target harian.
Bangun lebih awal = kamu start lebih dulu dari kebanyakan orang.

2. Olahraga Ringan 30 Menit Biar Pikiran Nggak Kusut.
Nggak perlu langsung nge-gym atau ikut maraton. Cukup jalan kaki, stretching, atau ikut video workout di YouTube. Yang penting badan gerak. Tubuh sehat, pikiran juga ikut waras. Konsisten aja, 30 menit tiap hari bakal ngubah mood dan energi kamu.

3. Baca 10 Halaman per Hari, Upgrade Otakmu Pelan-pelan.
Buku itu jendela dunia, tapi kita sering lupa buka. Coba deh atur jadwal baca minimal 10 halaman tiap hari, bebas mau buku apa. Dalam 3 bulan kamu udah bisa khatam 3-5 buku. Bayangin insight yang bakal kamu dapet.

4. Digital Detox 1 Jam per Hari - Balikin Fokusmu.
Matikan HP atau jauhi medsos selama 1 jam tiap hari. Pake waktu ini buat hal produktif: nulis, ngobrol sama keluarga, atau sekadar duduk tenang. Kamu bakal sadar betapa banyak waktu yang kebuang cuma scroll-scroll nggak jelas.

5. Tulis Target Harian- Biar Hidup Nggak Cuma Jalanin Aja.
Setiap pagi atau malam, tulis 3 hal yang mau kamu capai besok. Simpel tapi powerful. Dengan nulis target, kamu ngarahin energi dan waktu ke hal-hal yang penting. Nggak kerasa, satu-satu tujuan besar kamu bakal kecapai.

6. Ketemu Diri Sendiri 1x Seminggu - Refleksi dan Evaluasi.
Sediakan satu waktu di akhir pekan buat evaluasi. Apa aja yang udah kamu lakukan minggu ini? Apa yang gagal? Apa yang perlu diperbaiki Duduk tenang, bawa catatan, dan jujur sama diri sendiri. Di sini letak pertumbuhanmu.

7. Istirahat Cukup - Jangan Paksa Tubuh Terus-terusan.
Hidup berubah bukan berarti kamu harus terus lari. Istirahat itu penting. Tidur 7-8 jam sehari itu investasi buat energi dan konsentrasi. Nggak ada gunanya produktif tapi tubuh kamu rusak.

Tiga bulan itu bukan waktu yang lama, tapi cukup buat ngebuktiin ke dirimu sendiri kalau kamu bisa berubah.

Kuncinya?
Komitmen dan konsistensi. Nggak harus sempurna, yang penting terus jalan.

7 attitude yang bikin diri kamu Berkelas.Pernah nggak sih lo liat orang yang masuk ruangan, nggak banyak ngomong, tapi l...
02/08/2025

7 attitude yang bikin diri kamu Berkelas.

Pernah nggak sih lo liat orang yang masuk ruangan, nggak banyak ngomong, tapi langsung bikin orang lain segan? Bukan karena tajir, bukan karena jabatan tinggi, tapi ada aura yang bikin dia kelihatan "berkelas".

Nah, ternyata bukan soal duit atau barang mahal doang, bro. Kadang cuma soal attitude alias sikap. Kalau lo punya 7 attitude ini, yakin deh... level lo bakal naik sendiri tanpa lo minta.

1. Sopan Tanpa Memandang.
Siapa yang Lo Hadapi Nggak peduli mau ngobrol sama OB atau CEO, sikap sopan itu selalu bikin lo kelihatan punya kualitas. Orang yang sopan itu jarang di-judge negatif. Justru malah bikin orang respect tanpa dipaksa.

2. Nggak Ngegas Kalau Lagi Emosi.
Banyak orang pinter, banyak yang keren, tapi dikit yang bisa nahan emosi. Lo bisa tetap tenang pas ribut Itu mahal banget, bro. Karena yang bisa kalem waktu keadaan panas itu kelihatan dewasa dan berkelas.

3. Nggak Pamer,Tapi Tetap Percaya Diri.
Berkelas itu nggak harus update semua hal di medsos. Justru orang yang lowkey, tapi geraknya kelihatan percaya diri, bikin penasaran. Kayak ada "misteri" yang bikin orang mau kenal lebih dalam.

4. Tau Kapan Harus Dengerin, Kapan Harus Bicara.
Banyak orang asal nyerocos, pengen didenger terus. Tapi yang berkelas tau timing. Kadang diem itu lebih 'ngena' daripada ngomong panjang lebar. Dengerin orang lain bikin lo kelihatan bijak.

5. Tahu Cara Menghargai Diri Sendiri.
Lo nggak bakal mau ngerendahin diri demi diterima orang lain. Orang yang ngerti value dirinya bakal keliatan 'mahal'. Dan yang mahal pasti nggak gampang didapetin, kan? Itu yang bikin lo dipandang.

6. Nggak Ikutan Drama Kecil- Kecilan.
Lagi rame gibah? Lo cabut. Lagi ada orang nyari ribut di grup? Lo slow. Karena lo tau, ngeladenin hal receh nggak bikin hidup lo naik level. Justru makin jauh dari kelas yang lo mau.

7. Jujur dan Punya Prinsip.
Sekarang jarang banget yang mau jujur dan pegang prinsip. Padahal ini sikap yang bikin lo berdiri beda dari yang lain. Orang berkelas itu nggak takut bilang "nggak" buat hal yang nggak sesuai sama nilainya.

Berkelas itu nggak harus ribet atau mahal, bro. Cukup dari cara lo bawa diri. Lo nggak perlu pake barang branded biar dihargai. Attitude lo yang bakal ngeluarin "harga" diri lo yang sebenernya.

Jadi, udah punya 7 attitude ini belum? Kalau belum, yuk pelan-pelan dibangun.

Address

Kualasimpang

Telephone

+6285358181881

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dedi Kurniawan Jaguar posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share