Kilas Muria

Kilas Muria Tempat berbagi segala informasi

Lapor Pak Kapolres Kudus
19/07/2024

Lapor Pak Kapolres Kudus

Kilas Muria  , JEPARA - Diikuti Ratusan Peserta, Bhayangkara Katapel Cup 2024 Resmi DibukaKejuaraan Bhayangkara Katapel ...
19/07/2024

Kilas Muria , JEPARA - Diikuti Ratusan Peserta, Bhayangkara Katapel Cup 2024 Resmi Dibuka

Kejuaraan Bhayangkara Katapel Cup 2024 dalam rangka Hari Bhayangkara ke 78 diikuti antusias masyarakat.

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan yang diwakili oleh Wakapolres Jepara Kompol Indra Jaya Syafputra secara resmi membuka lomba Bhayangkara Katapel Cup 2024 di Gelanggang Olahraga (GOR) Mini Disdikpora Kabupaten Jepara, Jumat (19/7/2024).

Pembukaan ditandai dengan lontaran ketapel oleh Wakapolres Jepara bersama Kadisdikpora Jepara Ali Hidayat, Kadinsospermades Jepara Edy Marwoto dan Dr. Teguh Iskadir selaku tokoh masyarakat pemerhati olahraga katapel serta tamu undangan lainnya.

Lomba Bhayangkara Katapel Cup 2024 adalah kejuaraan ketapel tingkat kabupaten. Event ini di inisiasi dan didukung oleh Polres Jepara, Pemkab, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Joglo Playon dan Perkumpulan Penembak Ketapel Jateng DIY.

Seperti yang diketahui, ketapel dulunya jadi sebuah senjata tradisional. Pecinta ketapel di Indonesia menjadikannya sebagai olahraga.

"Ketapel merupakan permainan rakyat dan juga merupakan olahraga nasional yang berada dibawah naungan KORMI. Permainan ketapel ini perlu dilestarikan dan dikembangkan sehingga kejuaraan ketapel ini sangat bagus untuk memajukan olahraga tradisional yang digemari masyarakat," ujar Wakapolres Jepara.

"Tentunya, saya mewakili bapak Kapolres Jepara sangat mengapresiasi event lomba Bhayangkara Katapel Cup 2024 ini. Dan yang paling hebatnya, para pesertanya sudah sampai 200. Ini sangat luar biasa," sambung Kompol Indra.

Ia berharap kejuaraan ketapel ini kedepan bisa terus dilaksanakan sekaligus bisa memfasilitasi kegiatan warga masyarakat yang bersifat positif hingga menjalin silaturahmi dan keakraban sesama pengiat olahraga Ketapel khususnya di Kabupaten Jepara.

“Saya berharap kedepan kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan dan tetap eksis serta nantinya bisa menjadi kalender tahunan, sekaligus dapat memfasilitasi kegiatan warga masyarakat yang bersifat positif serta menjadi momentum yang baik untuk mempersatukan dan mengakrabkan warga Kabupaten Jepara terutama dalam rangka memeriahkan hari Bhayangkara ke-78,” jelasnya.

Pada kesempatan itu juga, Wakapolres Jepara mengucapkan selamat bertanding kepada seluruh peserta lomba ketapel. "Kita berharap para peserta bisa menjunjung tinggi sportivitas dalam bertanding agar proses perlombaan bisa berjalan aman dan lancar," ucapnya.

Menurutnya, permainan ketapel ini dibutuhkan konsentrasi, skill dan konsistennya si pemain.

"Kefokusan dan ketangkasan para peserta menjadi kunci keberhasilan bagi peserta," tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Kasi Humas Polres Jepara Iptu Rusiyanto menambahkan, bahwa kegiatan lomba ketapel ini terbuka untuk masyarakat umum.

“Peserta lomba sendiri terdiri dari 200 orang yang terbagi menjadi 4 kategori yakni Karangtaruna, Pelajar, umum dan Bhabinkamtibmas. Untuk para pemenang nanti akan mendapatkan tropi, sertifikat dan uang pembinaan,” ungkap Iptu Rusiyanto.

Disamping itu, ia berharap kepada masyarakat untuk bisa menyaksikan pertandingan bergengsi ini serta meminta seluruh peserta agar selalu menjaga sportivitas dalam bertanding mengutamakan keamanan dan keselamatan diri, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar.

“Kami berharap dukungan dari semua pihak khususnya masyarakat pecinta olahraga khususnya ketapel di Kabupaten Jepara untuk dapat menyaksikan pertandingan secara langsung yang akan digelar pada tanggal 19 dan 20 Juli 2024 di GOR Mini Disdikpora Jepara dan turut mensukseskan kompetisi Bhayangkara Katapel Cup 2024,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta Bhayangkara Katapel Cup 2024, Heru S mengaku senang bisa mengikuti turnamen Bhayangkara Katapel Cup 2024 di Jepara.

"Kami senang sebagai pengiat ketapel ada turnamen ketapel. Ini bentuk sosialisasi permainan kampung. Kita harap ketapel jadi olahraga internasional," ujarnya.

17/07/2023

Event Kirab Budaya Dukung Karang Pakistan, Jati 2023

Qulhu ae lek...monggo mas/mbak/bapak/ibu/mbah kung/mbah putri
17/07/2023

Qulhu ae lek...monggo mas/mbak/bapak/ibu/mbah kung/mbah putri

Monggo... Hadirilah
17/07/2023

Monggo... Hadirilah

Monggo dibaca njih
17/07/2023

Monggo dibaca njih

Monggo sedulur
17/07/2023

Monggo sedulur

17/12/2022

Babon Muria Rain Fest
Blesing Gathering Memories

   KUDUS - Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober diperingati sebagai momentum penting terhadap Ideo...
01/10/2022





KUDUS - Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober diperingati sebagai momentum penting terhadap Ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus Hartopo usai memimpin Apel Hari Kesaktian Pancasila di halaman Pendapa Kudus, Sabtu (1/10) pagi. Apel Hari Kesaktian Pancasila diikuti oleh unsur Forkopimda Kudus, Sekda Kudus dan para asisten, kepala OPD, unsur TNI/Polri, tokoh lintas agama, para pelajar, serta undangan lainnya.

"Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum yang bersejarah. Pancasila dianggap sakti karena Pancasila selama ini dirongrong oleh para pemberontak yang berusaha mengganti ideologi bangsa. Namun kenyataannya Pancasila tetap kokoh menjadi landasan bangsa kita," katanya.

Bupati Hartopo menekankan pada masyarakat sebagai generasi penerus bangsa untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Maka dari itu, sebagai penerus bangsa, kita harus selalu mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Butir-butir Pancasila harus selalu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," imbaunya.

Agar Pancasila terus menjadi pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di kalangan generasi remaja yang merupakan generasi penerus bangsa, Hartopo meminta setiap sekolah selalu menggali nilai-nilai Pancasila.

"Oleh karena itu, setiap sekolah harus selalu menanamkan dan menggali nilai-nilai Pancasila supaya generasi ke generasi dapat selalu berpedoman dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa," pesannya.

Senada dengan Bupati Hartopo, I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi, siswi asal SMA 2 Kudus yang pada bulan Agustus 2022 lalu bertugas sebagai anggota paskibraka (pembawa baki bendera) tingkat nasional mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara saat ini menghadapi tantangan dari banyaknya nilai dan ideologi yang masuk ke Indonesia akibat efek globalisasi. Oleh sebab itu, peran guru sangat vital untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila pada anak didiknya.

"Seperti yang kita tahu, Pancasila saat ini sering dilupakan di kalangan remaja khususnya di sekolah. Ini tugas para pendidik (guru) untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda. Pancasila adalah dasar negara yang tidak boleh dilupakan," ungkapnya.

Menurutnya, upaya menanamkan jiwa Pancasila bagi generasi penerus bangsa adalah dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita ambil (aplikasikan) setiap butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila akan selalu tertanam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya (*)

Warga Tumpah Ruah Saksikan Kudus Fashion ArtKUDUS - Keelokan alam dan potensi wisata Kabupaten Kudus digambarkan dengan ...
24/09/2022

Warga Tumpah Ruah Saksikan Kudus Fashion Art

KUDUS - Keelokan alam dan potensi wisata Kabupaten Kudus digambarkan dengan indah oleh peserta Kudus Fashion Art. Warna-warni kostum yang megah dipadu padankan dengan gerak tari yang indah memukau Bupati Kudus Hartopo yang hadir bersama istri, Mawar Hartopo.

Orang nomor satu di Kudus itu dibuat takjub atas inovasi pelajar dan masyarakat dalam memodifikasi busana. Sehingga bisa menggambarkan budaya Kudus dengan elok.

"Kreativitas masyarakat menyajikan potensi alam dan budaya Kabupaten Kudus melalui Kudus Fashion Art luar biasa, bagus sekali," tuturnya kala membuka Kudus Fashion Art di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Jum'at (23/9) malam.

Membludaknya masyarakat yang menyaksikan Kudus Fashion Art menggambarkan kerinduan mendalam warga akan karnaval. Pasalnya, selama dua tahun kasus Covid-19 di Kudus melonjak. Kini, setelah kasus Covid-19 melandai, Hari Jadi ke - 473 Kota Kudus digelar lebih meriah. Hartopo berterima kasih atas antusiasme masyarakat dan guyub rukun yang selalu dijaga.

"Saya yakin masyarakat sudah rindu adanya hiburan spesial seperti Kudus Fashion Art. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara, sehingga masyarakat bisa berbahagia menikmati suasana malam yang indah," ucapnya.

Penampilan peserta Kudus Fashion Art diharapkan menjadi inspirasi yang memantik kreativitas lainnya. Sehingga bisa menggali potensi dan kekayaan budaya Kabupaten Kudus. Selanjutnya bisa dikembangkan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat dan menjadikan Kudus lebih Berdaya Guna.

"Kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk menggali potensi budaya Kabupaten Kudus. Sehingga tak monoton dan menumbuhkan perekonomian masyarakat," imbuhnya.

Tahun depan, jika kasus Covid-19 di Kudus terus melandai, Hartopo berjanji akan menggelar Peringatan Hari Jadi Kudus lebih meriah. Perayaan akan berfokus pada peningkatan perekonomian kerakyatan.

"Insyaallah tahun depan akan lebih meriah lagi. Kami akan lebih mengedepankan perekonomian kerakyatan," jelasnya.

Pada penghujung acara, kemeriahan ditutup dengan kembang api dan berdendang bersama. Hartopo beserta istri ikut bernyanyi bersama warga yang menyaksikan Kudus Fashion Art hingga akhir.

Respon positif Kudus Fashion Art tak hanya dari warga yang datang, tapi juga dari peserta yang tampil. Aliya Kamila, pelajar MAN 1 Kudus, bangga menjadi salah satu peserta yang menampilkan Elang Muria. Selain bertemu bupati, dirinya jadi lebih perhatian dengan kekayaan budaya Kabupaten Kudus.

"Senang bisa tampil di depan Pak Bupati. Acaranya meriah dan kami sendiri jadi makin paham pesona alam dan budaya di Kabupaten Kudus," ungkapnya.

Ketua panitia, Arif Noor Asro menyampaikan Kudus Fashion Art dilaksanakan untuk memotivasi kreativitas anak muda Kabupaten Kudus dalam memadu padankan busana sesuai aplikasi budaya kearifan lokal Kudus. Peserta memakai busana dengan aplikasi caping kalo, penggambaran sate kerbau, parijoto dan lain sebagainya.

"Kegiatan ini dilaksanakan guna memotivasi generasi muda Kudus agar makin kreatif dan inovatif mempromosikan budaya Kudus melalui busana," terangnya.

Penampilan Kudus Fashion Art datang dari 12 SMP, 4 SMA/MA, gabungan SMK, marching band SMK Wisudha Karya, Sanggar Senam Cahaya Jetiskapuan, dan Karang Taruna Kabupaten Kudus. Kegiatan dihadiri oleh Forkopimda beserta istri, dan perwakilan dari berbagai instansi di Kabupaten Kudus.

   KETUA DPC PARTAI HANURA KABUPATEN KUDUSHM. SUTRIYONO, SE. MMMENGUCAPKAN SELAMAT HARI JADI KOTA KUDUS KE 473
21/09/2022





KETUA DPC PARTAI HANURA KABUPATEN KUDUS
HM. SUTRIYONO, SE. MM
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI JADI KOTA KUDUS KE 473

11/09/2022





Penemuan bungkusan kain putih menyerupai pocong dengan foto gadis cantik di Hutan Wisata Desa Ternadi, Dawe, Kudus, pada Selasa 06/09/2022 dinihari membuat gempar warga Kudus.

Berbagai komentar dan pendapat bermunculan. Salah satunya dari Kak FR (19) anak indigo asal Kudus.

Kepada media, kak FR berpendapat bungkusan pocong dengan foto perempuan cantik itu diduga dikirim seseorang yang dulunya pernah dekat dengan korban.

Menurutnya bungkusan pocong tersebut digunakan sebagai praktik santet, dengan tujuan untuk membuat sasaran orang yang dituju merasa sakit atau kesusahan.

“Bungkusan pocong itu diibaratkan bentuk tubuh seseorang. Didalamnya ada rambut, tanah dan juga paku. Itu dari orang yang pernah dekat dengan korban,” katanya.

Biasanya dilakukan karena pengirim sakit hati sehingga gelap mata. Oleh karenanya memilih jalan pintas dengan cara menyantet.

Masih kata Kak FR, orang itu (pengirim) pocong tersebut meminta bantuan orang pintar dari luar daerah.

“Karena sakit hati akhirnya meminta tolong pada orang pinter (dukun) dari luar daerah. Jadi tidak bekerja sendiri,” ujarnya.

Kepada pengirim santet, Kak FR berharap agar segera bertaubat dan menarik semua kiriman yang ditujukan kepada korban.

“Semua pasti ada balasannya, jangan karena kecewa dan sakit hati akhirnya menghilangkan naluri kemanusiaan,” Pesanya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Kudus menemukan boneka mirip pocong didalamnya terdapat foto gadis cantik disertai rambut, tanah dan paku.

Mereka menemukan boneka mirip pocong saat menggelar acara uji nyali di Hutan Wisata Ternadi.

Sumber Jurnalpantura.id

Address

Gang Budhan Mlati Lor
Kudus
59319

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00
Saturday 09:00 - 17:00
Sunday 09:00 - 17:00

Telephone

+6282135573733

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kilas Muria posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share