Desa Pancalang

Desa Pancalang Informasi Terkini Desa Pancalang

https://www.facebook.com/share/p/17UbRij9tM/Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Rahmat - Taman Maghfirah---------------...
29/11/2025

https://www.facebook.com/share/p/17UbRij9tM/

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Rahmat - Taman Maghfirah
------------------------------------------------------------------------

Banyak orang mengira bahwa jika telah mengucapkan persaksian 'La Ilaha Illallah' maka otomatis dia mudah masuk syurga meskipun tidak mengamalkan setiap konsekuensinya.

Maka ini adalah kekeliruan yang besar terhadap kalimat tauhid. Kalimat tauhid memang kunci utama seseorang untuk masuk syurga, namun kalimat tauhid butuh syarat-syarat agar sah dan diterima oleh Allah ta'ala.

Ditanyakan kepada seorang pembesar Tabiin, Imam Hasan al Bashri bahwa apakah jika manusia sudah mengucapkan 'La Ilaha illallah', maka dia pasti masuk syurga?" Maka beliau menjawab: Barangsiapa yang mengucapkan 'La Ilaha illallah' lalu menunaikan hak-haknya, kewajibannya, maka dia pasti masuk syurga."

Ditanyakan p**a kepada Imam Wahab bin Munabih rahimahullah, bukankah kalimat 'La Ilaha illallah' adalah kunci masuk syurga? Ya tentu, tapi apalah arti sebuah kunci jika tidak terdapat gerigi padanya? Maka jika engkau membawa kunci yang bergerigi, baru terbukalah pintu. namun jika membawa kunci tanpa gerigi, maka tidak akan terbuka pintunya. Dan yang dimaksud dengan gerigi pada 'La Ilaha illallah' adalah semua amalan wajib yang harus ditunaikan oleh para mukallaf sebagai konsekuensi persaksian tauhid.

Karena itu, bagi orang yang mengucapkan 'La Ilaha Illallah', dia harus memenuhi 7 syarat utama agar persaksian tauhidnya diterima dan membebaskannya dari kesyirikan (besar / kecil) yang bisa mencacati bahkan membatalkan tauhid itu sendiri.

Janganlah seperti burung beo yang dilatih untuk mengucapkan 'La Ilaha Illallah' sampai mahir melafazkannya, namun dia tidak faham kandungannya serta konsekuensinya. Ingat iman itu bukan sekedar ucapan, tapi harus juga disertai keyakinan dalam hati dan pembuktian dalam perbuatan anggota badan. Tidak ada artinya mengucap 'La Ilaha illallah' jika ternyata hati dan perbuatan menyelisihinya bahkan membatalkannya.

Ingin tahu apa saja 7 syarat utama persaksian tauhid agar diterima Allah dan memasukkan kita ke syurga-Nya?

Yuk hadiri atau simak kajian berikut ini. Semoga Allah al Fattah bukakan pintu hidayah dan bukakan pintu syurga untuk kita aamin.

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Rahmat - Taman Maghfirah
------------------------------------------------------------------------

Banyak orang mengira bahwa jika telah mengucapkan persaksian 'La Ilaha Illallah' maka otomatis dia mudah masuk syurga meskipun tidak mengamalkan setiap konsekuensinya.

Maka ini adalah kekeliruan yang besar terhadap kalimat tauhid. Kalimat tauhid memang kunci utama seseorang untuk masuk syurga, namun kalimat tauhid butuh syarat-syarat agar sah dan diterima oleh Allah ta'ala.

Ditanyakan kepada seorang pembesar Tabiin, Imam Hasan al Bashri bahwa apakah jika manusia sudah mengucapkan 'La Ilaha illallah', maka dia pasti masuk syurga?" Maka beliau menjawab: Barangsiapa yang mengucapkan 'La Ilaha illallah' lalu menunaikan hak-haknya, kewajibannya, maka dia pasti masuk syurga."

Ditanyakan p**a kepada Imam Wahab bin Munabih rahimahullah, bukankah kalimat 'La Ilaha illallah' adalah kunci masuk syurga? Ya tentu, tapi apalah arti sebuah kunci jika tidak terdapat gerigi padanya? Maka jika engkau membawa kunci yang bergerigi, baru terbukalah pintu. namun jika membawa kunci tanpa gerigi, maka tidak akan terbuka pintunya. Dan yang dimaksud dengan gerigi pada 'La Ilaha illallah' adalah semua amalan wajib yang harus ditunaikan oleh para mukallaf sebagai konsekuensi persaksian tauhid.

Karena itu, bagi orang yang mengucapkan 'La Ilaha Illallah', dia harus memenuhi 7 syarat utama agar persaksian tauhidnya diterima dan membebaskannya dari kesyirikan (besar / kecil) yang bisa mencacati bahkan membatalkan tauhid itu sendiri.

Janganlah seperti burung beo yang dilatih untuk mengucapkan 'La Ilaha Illallah' sampai mahir melafazkannya, namun dia tidak faham kandungannya serta konsekuensinya. Ingat iman itu bukan sekedar ucapan, tapi harus juga disertai keyakinan dalam hati dan pembuktian dalam perbuatan anggota badan. Tidak ada artinya mengucap 'La Ilaha illallah' jika ternyata hati dan perbuatan menyelisihinya bahkan membatalkannya.

Ingin tahu apa saja 7 syarat utama persaksian tauhid agar diterima Allah dan memasukkan kita ke syurga-Nya?

Yuk hadiri atau simak kajian berikut ini. Semoga Allah al Fattah bukakan pintu hidayah dan bukakan pintu syurga untuk kita aamin.

https://www.facebook.com/share/p/1DoCDe7JSA/Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat_______________...
25/11/2025

https://www.facebook.com/share/p/1DoCDe7JSA/

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat
_______________________________________________________________

Meskipun Nabi Syu'aib hanya diikuti oleh sedikit manusia (disebutkan jumlahnya kurang dari sepuluh orang saja atau tiga orang saja), namun dakwah Nabi Syu'aib tetap dimenangkan oleh Allah Al Fattah. Sementara para du'at ashobiyyah dan seluruh pengikutnya dari kaum kuffar dan musyrikin, mereka dibinasakan dengan berbagai siksaan yang mengerikan mulai dari gempa bumi, hawa panas neraka yang masuk ke tempat tinggal mereka, dan awan berapi yang membakar mereka sampai mereka menjadi abu.

Tatkala pasukan Talut yang berjumlah sekitar 80.000 orang melewati sebuah sungai, maka sekitar 76.000 pasukan meminum airnya lebih dari satu cidukan tangan. Karena perbuatan itu, mereka pun akhirnya tidak lagi bisa menjadi pasukan Talut. Mereka gugur karena mengikuti hawa nafsu dan tidak taat kepada perintah pemimpin. Maka tersisalah 4.000 orang yang lulus ujian dan mereka adalah orang-orang kecil, kurang berpengalaman dalam perang, dan tidak dilengkapi banyak peralatan perang. Sementara itu, di sisi musuh yakni pasukan Jalut, mereka dikenal kejam, jumlahnya banyak, berpengalaman dalam perang, dan lebih lengkap peralatan perangnya. Tak heran sebagian orang dari pasukan Talut yang lemah iman berkata, "“Kami tidak sanggup menghadapi Jalut dan tentaranya.” Lalu dijawab oleh orang-orang beriman yang teguh: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. Akhirnya, Allah pun menangkan dan muliakan pasukan Thalut dan membinasakan pasukan Jalut yang kafir itu walau hanya dengan sebuah lemparan batu (ketapel).

Demikianlah di antara contoh bagaimana Allah Al Fattah memberikan keputusan di antara manusia yang berselisih. Allah memberikan al Fathu (kemenangan / penaklukan) kepada orang-orang bertauhid yang fanatik kepada kebenaran meskipun jumlahnya sedikit, dan Allah berikan kekalahan serta kehinaan kepada orang-orang musyrik / kafir yang mengajak kepada fanatik buta (ashobiyyah) meskipun jumlahnya sangat banyak.

Ingin tahu lebih banyak bagaimana Allah al Fattah memuliakan para da'i tauhid di atas para da'i ashobiyyah?

Simak terus kajian tauhid asmaul husna berikut ini.

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat
_______________________________________________________________

Meskipun Nabi Syu'aib hanya diikuti oleh sedikit manusia (disebutkan jumlahnya kurang dari sepuluh orang saja atau tiga orang saja), namun dakwah Nabi Syu'aib tetap dimenangkan oleh Allah Al Fattah. Sementara para du'at ashobiyyah dan seluruh pengikutnya dari kaum kuffar dan musyrikin, mereka dibinasakan dengan berbagai siksaan yang mengerikan mulai dari gempa bumi, hawa panas neraka yang masuk ke tempat tinggal mereka, dan awan berapi yang membakar mereka sampai mereka menjadi abu.

Tatkala pasukan Talut yang berjumlah sekitar 80.000 orang melewati sebuah sungai, maka sekitar 76.000 pasukan meminum airnya lebih dari satu cidukan tangan. Karena perbuatan itu, mereka pun akhirnya tidak lagi bisa menjadi pasukan Talut. Mereka gugur karena mengikuti hawa nafsu dan tidak taat kepada perintah pemimpin. Maka tersisalah 4.000 orang yang lulus ujian dan mereka adalah orang-orang kecil, kurang berpengalaman dalam perang, dan tidak dilengkapi banyak peralatan perang. Sementara itu, di sisi musuh yakni pasukan Jalut, mereka dikenal kejam, jumlahnya banyak, berpengalaman dalam perang, dan lebih lengkap peralatan perangnya. Tak heran sebagian orang dari pasukan Talut yang lemah iman berkata, "“Kami tidak sanggup menghadapi Jalut dan tentaranya.” Lalu dijawab oleh orang-orang beriman yang teguh: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. Akhirnya, Allah pun menangkan dan muliakan pasukan Thalut dan membinasakan pasukan Jalut yang kafir itu walau hanya dengan sebuah lemparan batu (ketapel).

Demikianlah di antara contoh bagaimana Allah Al Fattah memberikan keputusan di antara manusia yang berselisih. Allah memberikan al Fathu (kemenangan / penaklukan) kepada orang-orang bertauhid yang fanatik kepada kebenaran meskipun jumlahnya sedikit, dan Allah berikan kekalahan serta kehinaan kepada orang-orang musyrik / kafir yang mengajak kepada fanatik buta (ashobiyyah) meskipun jumlahnya sangat banyak.

Ingin tahu lebih banyak bagaimana Allah al Fattah memuliakan para da'i tauhid di atas para da'i ashobiyyah?

Simak terus kajian tauhid asmaul husna berikut ini.

https://www.facebook.com/share/p/17UUv9SMLQ/Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat---------------...
23/11/2025

https://www.facebook.com/share/p/17UUv9SMLQ/

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat
---------------------------------------------------------
Di antara kandungan makna al Fattah adalah bahwa Allah akan senantiasa memberikan keputusan yang paling adil di antara hamba-hamba-Nya. Dia akan memberikan kemenangan dan pertolongan kepada hamba / kelompok yang taat kepada-Nya dan memberikan kekalahan serta hukuman kepada hamba / kelompok yang menentang-Nya.

Maka da'i tauhid itu, meskipun sedikit pengikutnya atau bahkan tidak ada pengikutnya sama sekali, akan tetap Allah al Fattah berikan balasan berupa pertolongan, pemuliaan, persatuan, dan kemenangan dalam dakwahnya di dunia maupun akhirat. Sedangkan da'i ashobiyyah itu, meskipun banyak pengikutnya, akan tetap Allah al Fattah balas dengan membiarkannya dalam kesesatan, perpecahan, permusuhan, kehinaan dan kekalahan di dunia maupun di akhirat.

Karena itu, janganlah bersedih dan bersikap lemah wahai ahlu tauhid dengan sedikitnya jumlah karena Allah al Fattah akan senantiasa bersamamu. Dan janganlah terlalu senang dan bangga wahai ahlu ashobiyyah dengan banyaknya jumlah karena Allah al Fattah tidak akan membelamu sedikitpun.

INGIN TAHU LEBIH DETAIL BAGAIMANA ALLAH AL FATTAH MEMPERLAKUKAN PARA DA'I TAUHID DAN PARA DA'I ASHOBIYYAH?

Mari ikuti kajian berikut ini dan semoga Allah al Fattah membuka bagi kita pintu-pintu kemenangan dan kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Aamin ya Rabbal 'alamin

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat
---------------------------------------------------------
Di antara kandungan makna al Fattah adalah bahwa Allah akan senantiasa memberikan keputusan yang paling adil di antara hamba-hamba-Nya. Dia akan memberikan kemenangan dan pertolongan kepada hamba / kelompok yang taat kepada-Nya dan memberikan kekalahan serta hukuman kepada hamba / kelompok yang menentang-Nya.

Maka da'i tauhid itu, meskipun sedikit pengikutnya atau bahkan tidak ada pengikutnya sama sekali, akan tetap Allah al Fattah berikan balasan berupa pertolongan, pemuliaan, persatuan, dan kemenangan dalam dakwahnya di dunia maupun akhirat. Sedangkan da'i ashobiyyah itu, meskipun banyak pengikutnya, akan tetap Allah al Fattah balas dengan membiarkannya dalam kesesatan, perpecahan, permusuhan, kehinaan dan kekalahan di dunia maupun di akhirat.

Karena itu, janganlah bersedih dan bersikap lemah wahai ahlu tauhid dengan sedikitnya jumlah karena Allah al Fattah akan senantiasa bersamamu. Dan janganlah terlalu senang dan bangga wahai ahlu ashobiyyah dengan banyaknya jumlah karena Allah al Fattah tidak akan membelamu sedikitpun.

INGIN TAHU LEBIH DETAIL BAGAIMANA ALLAH AL FATTAH MEMPERLAKUKAN PARA DA'I TAUHID DAN PARA DA'I ASHOBIYYAH?

Mari ikuti kajian berikut ini dan semoga Allah al Fattah membuka bagi kita pintu-pintu kemenangan dan kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Aamin ya Rabbal 'alamin

https://www.facebook.com/share/r/1ANyAmcxeF/"Hai teman-teman, sahabat saya yang sedang mendengarkan dan ingin belajar ba...
22/11/2025

https://www.facebook.com/share/r/1ANyAmcxeF/

"Hai teman-teman, sahabat saya yang sedang mendengarkan dan ingin belajar bahasa Arab, di video ini saya mau cerita bagaimana saya belajar bahasa Arab dari nol.

Pada awalnya, saya sama sekali nggak paham bahasa Arab, dan saya merasa sangat kesulitan dalam membaca, mengucapkan, dan menulis. Menurut saya, bahasa Arab itu lebih rumit dibandingkan bahasa Inggris, terutama soal tata bahasa, sharaf, dan perubahan kata. Pokoknya, bahasa Arab terasa sangat sulit bagi saya dibanding bahasa yang lain!

Tapi saya tetap terus belajar dan berusaha memahami bahasa ini sedikit demi sedikit dengan istiqamah. Setelah satu atau dua bulan, saya mulai bisa memahami bahasa Arab dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.

Karena itu, buat kalian yang pengen bisa bahasa Arab, mulailah dengan mencintainya lalu gunakanlah dalam kehidupan sehari-hari. Jangan malas dan jangan berhenti belajar meskipun terasa sulit. Fokuslah ke praktik daripada terlalu sibuk mikirin tata bahasanya. Nikmati dulu bahasa Arab ini sampai kalian menemukan ritme yang pas buat belajar."






https://www.facebook.com/share/p/1J2CCmoN9T/🌴 *HANYA DAKWAH TAUHID YANG PASTI DITERIMA ALLAH MESKI TIDAK ADA PENGIKUTNYA...
21/11/2025

https://www.facebook.com/share/p/1J2CCmoN9T/

🌴 *HANYA DAKWAH TAUHID YANG PASTI DITERIMA ALLAH MESKI TIDAK ADA PENGIKUTNYA, SELAINNYA ADALAH DAKWAH BATILAH / TERTOLAK MESKI BANYAK PENGIKUTNYA*

Bismillah wa Bifadhlihi
Asholatu wa Assalam 'ala Rasulillah amma ba'du:

Jika seorang da'i tidak memulai dan mengakhiri dakwahnya kepada tauhid dengan segala perincian dan detailnya, maka da'i tersebut pasti berdakwah (mengajak manusia) lebih mendahulukan:

1. Pikirannya / Akalnya / Perasaannya
2. Madzhabnya
3. Ideologinya
4. Kelompoknya
5. Partainya
6. Yayasannya
7. Organisasinya
8. Lembaganya
9. Komunitasnya
10. Hawa nafsunya
11. Hobinya
12. Gurunya /Kyainya / Habibnya / Gusnya / Ustadznya, dll
13. Kepentingan - kepentingan Dunia
13. Dan semua selain Allah.

Baik disadari atau tidak, seorang da'i yang tidak memprioritaskan dakwah tauhid pasti membuat manusia bahkan dirinya sendiri terjatuh dan salah di banyak bab tauhid seperti:

1. Khauf (rasa rakut) - manusia lebih takut dikucilkan / dikeluarkan oleh kelompok pengajiannya / partainya/ yayasannya / lembaganya / komunitasnya jika dia berani menasihati / mengkritik / memberi tahdziran secara ilmiah. Akhirnya dia seperti setan bisu dan mendiamkan kemungkaran-kemungkaran yang ada. Dia pura-pura sejalan dan setuju walau batinnya bergejolak. Semua karena rasa takut dia kepada sosok makhluk / kehilangan dunia lebih besar daripada rasa takutnya kepada Allah ta'ala.

2. Mahabbah - manusia akan jadi lebih mencintai sang da'i / tokoh / komunitas / teman / dan semua selain Allah....akhirnya muncul sikap ta'ashub (fanatik buta), dan membenci siapa saja yang berlawanan dengan makhluk / sesuatu yang sangat dia cintai. Dia bucin (buta cinta) kepada selain Allah, berwala dan baro di atasnya.

3. Tawakkal - manusia akan lebih banyak bersandar kepada ikhtiar manusianya, kepintaran, harta, kekuasaan, jumlah pengikut, supporter, dukungan komunitas, teman, atau kelompok. Sehingga ketika berjalan sendirian untuk berdakwah / menuntut ilmu / beribadah dia ketakutan, merasa lemah dan putus asa. Ketika sakit, dia lebih sibuk dengan mencari dokter/peruqyah/tabib dibandingkan lebih mendekat sepenuhnya kepada Allah. Ketika jatuh miskin dia terkaget-kaget, bingung, panik karena selama ini banyak bersandar kepada uang/harta. Ketika uang hilang, maka seakan kehilangan penopang / pemberi rizki. Dan banyak lagi contoh kerusakan tawakkal akibat lemahnya tauhid.

4. Roja (harap) - manusia akan lebih berharap kepada bantuan makhluk, ridho makhluk, simpati makhluk dibandingkan berharap sepenuhnya kepada Allah. Akibatnya, ketika yang dia harapkan itu tidak terwujud / didapatkan, dia sedih, kecewa, tidak terima, dan sikap-sikap negatif lainnya. Seandainya dia hanya berharap sepenuhnya kepada Allah, maka dia akan menerima semua ketetapan-Nya karena dia percaya bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji dan mengecewakan hamba-Nya.

5. Ikhlas - manusia mudah terjangkiti riya, sum'ah, haus pujian, dan mengklaim kebaikan-kebaikan adalah miliknya, bukan karunia dari Allah. Ketika beramal akhirat diniatkan untuk mencari dunia (kekayaan, jabatan, lancar bisnis, jodoh, pengakuan dari komunitas, diustadzkan, diikhwankan, dialimkan, dan modus-modus lainnya). Menuntut ilmu hanya untuk ajang personal branding, bangun relasi bisnis, dan agar mendapat rekomendasi / ijazah-ijazah. Subhanallah wa naudzubillah min dzaalik

Itulah beberapa contoh dari dampak buruk jika dakwah tidak diawali dan diakhiri tauhid.

Manusia dan termasuk diri sang da'i akan digiring secara pelan tapi pasti kepada kesyirikan (besar / kecil), ashobiyyah dan hizbiyyah, dan kepentingan-kepentingan duniawi lainnya.

INGATLAH !!

Tidak ada jalan dakwah / metode dakwah / strategi dakwah/ yang paling bisa membersihkan hati manusia kecuali dakwah tauhid - mengesakan Allah dalam semua amal (dzahir ataupun batin).

Dakwah Tauhidlah yang bisa membebaskan manusia seutuhnya dari belenggu - belenggu perbudakan kepada manusia lainnya.

Dakwah Tauhidlah yang menjadikan hati hanya bertawakkal, berharap, cinta - benci, takut, rindu, merendah, tunduk, memelas, merasa kecil, optimis, semangat, sedih, senang, lapang dan sempit karena Allah saja.

Adapun dakwah yang lain, hanya akan membuat hati manusia lebih terpaut dan terikat dengan dirinya / perasaannya / pemikirannya / makhluk / segala sesuatu selain Allah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

وكل رسول من الرسل افتتح دعوته بالدعاء إلى عبادة الله كقول نوح و من بعده (أعبدوا لله ما لكم من إله غيره : المؤمنون: ٣٢)

*_Semua Rasul memulai dakwahnya dengan mengajak manusia kepada ibadah (mengesakan/mentauhidkan) Allah sebagaimana ajakan Nuh dan Rasul setelahnya (Sembahlah Allah yang tidak ada ilah untuk kalian selain Dia. Q.S Al Mu'minun: 32)._*

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah berkata:

فأي جمعية و أي داعية لا يهتم بالتوحيد، و لا ينهى عن الشرك فدعوته خاسرة و باطلة و لا تنجح أبدا، لأنها مخالفة لدعوة الرسل.

*Kelompok/Perkump**an/Komunitas Mana Saja / Da'i Mana Saja Yang Tidak memperhatikan tauhid, dan tidak melarang dari syirik (besar/kecil), maka dakwahnya sia-sia dan batil, dan tidak akan pernah berhasil, karena ia bertentangan dengan dakwah para Rasul."*

Lihat Syarah Risalah Ubudiyyah, h. 112-113

Maka setiapa kelompok dakwah / da'i yang tidak mengajak kepada tauhid, pasti dia akan mengajak kepada perpecahan, permusuhan, dan sikap fanatisme buta golongan. DAN ITU FAKTA !!!

Mereka yang tidak berdakwah kepada tauhid secara detail dan rinci, hanya terlihat bersatu secara jasmani tapi berpecah belah secara batin (aqidah, iman, keyakinan, dan prinsip).

Allah ta'ala berfirman:

تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ (14)

*Kamu kira mereka itu bersatu, sedangkan hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.* al Hasyr: 14

Semoga Allah istiqomahkan kita di atas dakwah tauhid sampai akhir hayat dan tidak terbawa arus / tren dakwah-dakwah yang mengikuti selera manusia dan kepentingan dunia.

✒️ Abu Hilyah Al Akrimi

🌴 *HANYA DAKWAH TAUHID YANG PASTI DITERIMA ALLAH MESKI TIDAK ADA PENGIKUTNYA, SELAINNYA ADALAH DAKWAH BATILAH / TERTOLAK MESKI BANYAK PENGIKUTNYA*

Bismillah wa Bifadhlihi
Asholatu wa Assalam 'ala Rasulillah amma ba'du:

Jika seorang da'i tidak memulai dan mengakhiri dakwahnya kepada tauhid dengan segala perincian dan detailnya, maka da'i tersebut pasti berdakwah (mengajak manusia) lebih mendahulukan:

1. Pikirannya / Akalnya / Perasaannya
2. Madzhabnya
3. Ideologinya
4. Kelompoknya
5. Partainya
6. Yayasannya
7. Organisasinya
8. Lembaganya
9. Komunitasnya
10. Hawa nafsunya
11. Hobinya
12. Gurunya /Kyainya / Habibnya / Gusnya / Ustadznya, dll
13. Kepentingan - kepentingan Dunia
13. Dan semua selain Allah.

Baik disadari atau tidak, seorang da'i yang tidak memprioritaskan dakwah tauhid pasti membuat manusia bahkan dirinya sendiri terjatuh dan salah di banyak bab tauhid seperti:

1. Khauf (rasa rakut) - manusia lebih takut dikucilkan / dikeluarkan oleh kelompok pengajiannya / partainya/ yayasannya / lembaganya / komunitasnya jika dia berani menasihati / mengkritik / memberi tahdziran secara ilmiah. Akhirnya dia seperti setan bisu dan mendiamkan kemungkaran-kemungkaran yang ada. Dia pura-pura sejalan dan setuju walau batinnya bergejolak. Semua karena rasa takut dia kepada sosok makhluk / kehilangan dunia lebih besar daripada rasa takutnya kepada Allah ta'ala.

2. Mahabbah - manusia akan jadi lebih mencintai sang da'i / tokoh / komunitas / teman / dan semua selain Allah....akhirnya muncul sikap ta'ashub (fanatik buta), dan membenci siapa saja yang berlawanan dengan makhluk / sesuatu yang sangat dia cintai. Dia bucin (buta cinta) kepada selain Allah, berwala dan baro di atasnya.

3. Tawakkal - manusia akan lebih banyak bersandar kepada ikhtiar manusianya, kepintaran, harta, kekuasaan, jumlah pengikut, supporter, dukungan komunitas, teman, atau kelompok. Sehingga ketika berjalan sendirian untuk berdakwah / menuntut ilmu / beribadah dia ketakutan, merasa lemah dan putus asa. Ketika sakit, dia lebih sibuk dengan mencari dokter/peruqyah/tabib dibandingkan lebih mendekat sepenuhnya kepada Allah. Ketika jatuh miskin dia terkaget-kaget, bingung, panik karena selama ini banyak bersandar kepada uang/harta. Ketika uang hilang, maka seakan kehilangan penopang / pemberi rizki. Dan banyak lagi contoh kerusakan tawakkal akibat lemahnya tauhid.

4. Roja (harap) - manusia akan lebih berharap kepada bantuan makhluk, ridho makhluk, simpati makhluk dibandingkan berharap sepenuhnya kepada Allah. Akibatnya, ketika yang dia harapkan itu tidak terwujud / didapatkan, dia sedih, kecewa, tidak terima, dan sikap-sikap negatif lainnya. Seandainya dia hanya berharap sepenuhnya kepada Allah, maka dia akan menerima semua ketetapan-Nya karena dia percaya bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji dan mengecewakan hamba-Nya.

5. Ikhlas - manusia mudah terjangkiti riya, sum'ah, haus pujian, dan mengklaim kebaikan-kebaikan adalah miliknya, bukan karunia dari Allah. Ketika beramal akhirat diniatkan untuk mencari dunia (kekayaan, jabatan, lancar bisnis, jodoh, pengakuan dari komunitas, diustadzkan, diikhwankan, dialimkan, dan modus-modus lainnya). Menuntut ilmu hanya untuk ajang personal branding, bangun relasi bisnis, dan agar mendapat rekomendasi / ijazah-ijazah. Subhanallah wa naudzubillah min dzaalik

Itulah beberapa contoh dari dampak buruk jika dakwah tidak diawali dan diakhiri tauhid.

Manusia dan termasuk diri sang da'i akan digiring secara pelan tapi pasti kepada kesyirikan (besar / kecil), ashobiyyah dan hizbiyyah, dan kepentingan-kepentingan duniawi lainnya.

INGATLAH !!

Tidak ada jalan dakwah / metode dakwah / strategi dakwah/ yang paling bisa membersihkan hati manusia kecuali dakwah tauhid - mengesakan Allah dalam semua amal (dzahir ataupun batin).

Dakwah Tauhidlah yang bisa membebaskan manusia seutuhnya dari belenggu - belenggu perbudakan kepada manusia lainnya.

Dakwah Tauhidlah yang menjadikan hati hanya bertawakkal, berharap, cinta - benci, takut, rindu, merendah, tunduk, memelas, merasa kecil, optimis, semangat, sedih, senang, lapang dan sempit karena Allah saja.

Adapun dakwah yang lain, hanya akan membuat hati manusia lebih terpaut dan terikat dengan dirinya / perasaannya / pemikirannya / makhluk / segala sesuatu selain Allah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

وكل رسول من الرسل افتتح دعوته بالدعاء إلى عبادة الله كقول نوح و من بعده (أعبدوا لله ما لكم من إله غيره : المؤمنون: ٣٢)

*_Semua Rasul memulai dakwahnya dengan mengajak manusia kepada ibadah (mengesakan/mentauhidkan) Allah sebagaimana ajakan Nuh dan Rasul setelahnya (Sembahlah Allah yang tidak ada ilah untuk kalian selain Dia. Q.S Al Mu'minun: 32)._*

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah berkata:

فأي جمعية و أي داعية لا يهتم بالتوحيد، و لا ينهى عن الشرك فدعوته خاسرة و باطلة و لا تنجح أبدا، لأنها مخالفة لدعوة الرسل.

*Kelompok/Perkump**an/Komunitas Mana Saja / Da'i Mana Saja Yang Tidak memperhatikan tauhid, dan tidak melarang dari syirik (besar/kecil), maka dakwahnya sia-sia dan batil, dan tidak akan pernah berhasil, karena ia bertentangan dengan dakwah para Rasul."*

Lihat Syarah Risalah Ubudiyyah, h. 112-113

Maka setiapa kelompok dakwah / da'i yang tidak mengajak kepada tauhid, pasti dia akan mengajak kepada perpecahan, permusuhan, dan sikap fanatisme buta golongan. DAN ITU FAKTA !!!

Mereka yang tidak berdakwah kepada tauhid secara detail dan rinci, hanya terlihat bersatu secara jasmani tapi berpecah belah secara batin (aqidah, iman, keyakinan, dan prinsip).

Allah ta'ala berfirman:

تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ (14)

*Kamu kira mereka itu bersatu, sedangkan hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.* al Hasyr: 14

Semoga Allah istiqomahkan kita di atas dakwah tauhid sampai akhir hayat dan tidak terbawa arus / tren dakwah-dakwah yang mengikuti selera manusia dan kepentingan dunia.

✒️ Abu Hilyah Al Akrimi

https://www.facebook.com/share/p/1A7STGYAsP/Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat---------------...
20/11/2025

https://www.facebook.com/share/p/1A7STGYAsP/

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat
----------------------------------------------------------

Ada tiga tahapan seseorang menjadi fanatik. Satu, tahap menjadi fans yaitu tahap mencintai sesuatu / tokoh / pemikiran / ideologi / aktivitas. Dua, tahap fandom yaitu tahap untuk mulai berkumpul dengan sesama fans lalu membangun identitas dan citra diri bersama dengan membentuk club, partai, komunitas, perkump**an, grup, organisasi, hizbi-hizbi lainnya, dll. Tiga, tahap fanatic yaitu tahap untuk semakin dalam mencintai, meyakini, membangun loyalitas, dan berjuang mempertahankan apa yang dia fanatik terhadapnya.

Dari proses ini, maka diketahui jelas sebab utama kenapa orang yang fanatic itu cenderung teguh dengan idealismenya, keyakinannya, pemikirannya, atau ideologinya. Bahkan mereka bisa pun rela mengorbankan apapun termasuk nyawanya demi membela apa-apa yang menjadi objek fanatiknya. Orang yang fanatic adalah orang yang sudah melakukan banyak perenungan mendalam, interaksi panjang, dialog hati dan pikiran, serta penanaman sampai ke alam bawah sadar.

Jika fanatik dalam kebaikan dan kebenaran, maka tidak menjadi masalah dan bahkan itulah yang harus dimiliki oleh para fansnya. Para sahabat Nabu dan orang-orang bertauhid, mereka sangat fanatic terhadap ajaran Islam, al Qur'an dan Sunnah, membangun loyalitas dengan hal itu, lalu membela dan melawan siapa saja yang bersebrangan baik secara lisan maupun perbuatan. Mereka tidak akan pernah membiarkan satu orang / pemikiranpun menodai, mengotak-atik, merubah, dan menghalangi tegaknya kebaikan, keadilan, kebenaran Islam, al Qur'an dan Sunnah.

Namun jika fanatik dalam keburukan dan kesesatan, maka ini yang menjadi masalah besar. Orang seperti ini disebut juga dengan fanatik buta (ashobiyyah) yang tercela. Mereka membangun loyalitas, cinta, perjuangan, dan pembelaan di atas kebodohan, kepentingan duniawi, kesesatan, hawa nafsu, kedzaliman, dan syubhat-syubhat yang menyimpang dari petunjuk al Qur'an dan Sunnah. Mereka tidak bisa membedakan mana haq dan batil, pokoknya selama menyangkut hal yang dia fanatik dengannya, pasti dia akan bela habis-habisan meskipun fakta, data, argumentasi ilmiah, dan logika telah mematahkan keyakinannya tersebut. Bahkan tak jarang semakin diungkap kebodohannya, kesesatannya, dan kesalahannya, maka para fanatik buta (ashobiyyah) ini akan semakin murka, marah, tidak terima, dan cenderung menyerang balik meskipun harus "mati" tidak menjadi persoalan bagi mereka.

Disinilah letak bahayanya fanatik buta (ashobiyyah). Sikap yang muncul akibat terlalu mencintai sesuatu / tokoh / pemikiran / idealisme / ideologi / aktivitas tertentu tanpa dibarengi dengan ilmu yang haq, timbangan yang adil, lurusnya logika, dan sehatnya hati dari segala penyakitnya (syubhat & syahwat). Mereka inilah makhluk-makhluq yang merusak tatanan kehidupan, ekonomi, sosial, politik, pendidikan, bangsa, dan termasuk agama. Mereka adalah para pemecah belah kesatuan dan melakukan banyak kejahatan meski mengklaim mempersatukan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalannya orang musyrik sebagaimana Allah ta'ala firmankan:

وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (31) مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (32)

*Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.* Ar Rum:31-32

Orang-orang musyrik adalah para pemecah belah karena mereka tidak berpegang pada satu tali kebenaran. Mereka mengikuti banyak jalan, ajaran, dan pemikiran sehingga satu orang musyrik dengan yang lainnya akan berbeda-beda dan bahkan saling kontradiksi. Karena itu, tidak heran kondisi orang-orang musyrik dan para pengikutnya dari ahlul ahwa dan orang bodoh tentang al Haq akan selalu berpecah belah sampai hari kiamat. Sedangkan ahli tauhid dan pengikut manhajnya akan bersatu dalam satu hati, keyakinan, aqidah, prinsip, dan loyalitasnya sampai hari kiamat.

Dari Jundub bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من قُتِلَ تحتَ رايةٍ عميّةٍ ، يدعو عصبيّةً ، أو ينصُر عصبيّةً ، فقتلةٌ جاهلية

“Barangsiapa yang mati di bawah bendera fanatik buta, ia mengajak pada ashabiyah (fanatik buta), atau membantu ashabiyah, maka ia mati secara Jahiliyyah” (HR. Muslim no. 1850).

Mari ikuti kajian berikut ini agar semakin memahami apa itu Fanatik Buta (ashobiyyah) yang menjadi sebab gangguan jiwa dan merusak tauhid seseorang.

Taman Syurga - Taman Sakinah - Taman Maghfirah - Taman Rahmat
----------------------------------------------------------

Ada tiga tahapan seseorang menjadi fanatik. Satu, tahap menjadi fans yaitu tahap mencintai sesuatu / tokoh / pemikiran / ideologi / aktivitas. Dua, tahap fandom yaitu tahap untuk mulai berkumpul dengan sesama fans lalu membangun identitas dan citra diri bersama dengan membentuk club, partai, komunitas, perkump**an, grup, organisasi, hizbi-hizbi lainnya, dll. Tiga, tahap fanatic yaitu tahap untuk semakin dalam mencintai, meyakini, membangun loyalitas, dan berjuang mempertahankan apa yang dia fanatik terhadapnya.

Dari proses ini, maka diketahui jelas sebab utama kenapa orang yang fanatic itu cenderung teguh dengan idealismenya, keyakinannya, pemikirannya, atau ideologinya. Bahkan mereka bisa pun rela mengorbankan apapun termasuk nyawanya demi membela apa-apa yang menjadi objek fanatiknya. Orang yang fanatic adalah orang yang sudah melakukan banyak perenungan mendalam, interaksi panjang, dialog hati dan pikiran, serta penanaman sampai ke alam bawah sadar.

Jika fanatik dalam kebaikan dan kebenaran, maka tidak menjadi masalah dan bahkan itulah yang harus dimiliki oleh para fansnya. Para sahabat Nabu dan orang-orang bertauhid, mereka sangat fanatic terhadap ajaran Islam, al Qur'an dan Sunnah, membangun loyalitas dengan hal itu, lalu membela dan melawan siapa saja yang bersebrangan baik secara lisan maupun perbuatan. Mereka tidak akan pernah membiarkan satu orang / pemikiranpun menodai, mengotak-atik, merubah, dan menghalangi tegaknya kebaikan, keadilan, kebenaran Islam, al Qur'an dan Sunnah.

Namun jika fanatik dalam keburukan dan kesesatan, maka ini yang menjadi masalah besar. Orang seperti ini disebut juga dengan fanatik buta (ashobiyyah) yang tercela. Mereka membangun loyalitas, cinta, perjuangan, dan pembelaan di atas kebodohan, kepentingan duniawi, kesesatan, hawa nafsu, kedzaliman, dan syubhat-syubhat yang menyimpang dari petunjuk al Qur'an dan Sunnah. Mereka tidak bisa membedakan mana haq dan batil, pokoknya selama menyangkut hal yang dia fanatik dengannya, pasti dia akan bela habis-habisan meskipun fakta, data, argumentasi ilmiah, dan logika telah mematahkan keyakinannya tersebut. Bahkan tak jarang semakin diungkap kebodohannya, kesesatannya, dan kesalahannya, maka para fanatik buta (ashobiyyah) ini akan semakin murka, marah, tidak terima, dan cenderung menyerang balik meskipun harus "mati" tidak menjadi persoalan bagi mereka.

Disinilah letak bahayanya fanatik buta (ashobiyyah). Sikap yang muncul akibat terlalu mencintai sesuatu / tokoh / pemikiran / idealisme / ideologi / aktivitas tertentu tanpa dibarengi dengan ilmu yang haq, timbangan yang adil, lurusnya logika, dan sehatnya hati dari segala penyakitnya (syubhat & syahwat). Mereka inilah makhluk-makhluq yang merusak tatanan kehidupan, ekonomi, sosial, politik, pendidikan, bangsa, dan termasuk agama. Mereka adalah para pemecah belah kesatuan dan melakukan banyak kejahatan meski mengklaim mempersatukan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalannya orang musyrik sebagaimana Allah ta'ala firmankan:

وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (31) مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (32)

*Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.* Ar Rum:31-32

Orang-orang musyrik adalah para pemecah belah karena mereka tidak berpegang pada satu tali kebenaran. Mereka mengikuti banyak jalan, ajaran, dan pemikiran sehingga satu orang musyrik dengan yang lainnya akan berbeda-beda dan bahkan saling kontradiksi. Karena itu, tidak heran kondisi orang-orang musyrik dan para pengikutnya dari ahlul ahwa dan orang bodoh tentang al Haq akan selalu berpecah belah sampai hari kiamat. Sedangkan ahli tauhid dan pengikut manhajnya akan bersatu dalam satu hati, keyakinan, aqidah, prinsip, dan loyalitasnya sampai hari kiamat.

Dari Jundub bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من قُتِلَ تحتَ رايةٍ عميّةٍ ، يدعو عصبيّةً ، أو ينصُر عصبيّةً ، فقتلةٌ جاهلية

“Barangsiapa yang mati di bawah bendera fanatik buta, ia mengajak pada ashabiyah (fanatik buta), atau membantu ashabiyah, maka ia mati secara Jahiliyyah” (HR. Muslim no. 1850).

Mari ikuti kajian berikut ini agar semakin memahami apa itu Fanatik Buta (ashobiyyah) yang menjadi sebab gangguan jiwa dan merusak tauhid seseorang.

Address

Jalan Raya Pancalang, Desa Pancalang, Kec. Pancalang
Kuningan
45557

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Desa Pancalang posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Desa Pancalang:

Share