21/12/2025
Demi konten FB Pro rela rekayasa meninggal untuk dijadikan konten.
Demi Konten Facebook, Seorang Wanita Pura-Pura Meninggal Dunia, Keluarga Sempat Panik
Sebuah konten yang beredar di Facebook menjadi sorotan publik setelah memperlihatkan aksi seorang wanita yang berpura-pura meninggal dunia demi kebutuhan konten media sosial. Aksi tersebut sontak membuat keluarga panik dan mengira telah terjadi musibah sungguhan.
Dalam video yang beredar, beberapa anggota keluarga terlihat cemas dan histeris sebelum akhirnya mengetahui bahwa kejadian tersebut hanyalah rekayasa. Fakta ini memicu beragam reaksi dari warganet, mulai dari kecaman keras hingga perdebatan soal batas kreativitas di media sosial.
Sebagian netizen menilai tindakan tersebut tidak etis karena mempermainkan emosi keluarga. Namun ada p**a yang beranggapan bahwa fenomena konten ekstrem muncul akibat tekanan untuk viral dan algoritma media sosial.
Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya tanggung jawab dalam membuat konten digital. Pop**aritas yang instan dinilai tak sebanding dengan dampak psikologis yang bisa ditimbulkan.
💬 Menurut kamu, apakah konten seperti ini masih bisa ditoleransi, atau sudah melampaui batas?
DEMI KONTEN FB PRO, RELA PURA PURA MENINGGAL
Demi Konten Facebook, Seorang Wanita Pura-Pura Meninggal Dunia, Keluarga Sempat Panik
Sebuah konten yang beredar di Facebook menjadi sorotan publik setelah memperlihatkan aksi seorang wanita yang berpura-pura meninggal dunia demi kebutuhan konten media sosial. Aksi tersebut sontak membuat keluarga panik dan mengira telah terjadi musibah sungguhan.
Dalam video yang beredar, beberapa anggota keluarga terlihat cemas dan histeris sebelum akhirnya mengetahui bahwa kejadian tersebut hanyalah rekayasa. Fakta ini memicu beragam reaksi dari warganet, mulai dari kecaman keras hingga perdebatan soal batas kreativitas di media sosial.
Sebagian netizen menilai tindakan tersebut tidak etis karena mempermainkan emosi keluarga. Namun ada p**a yang beranggapan bahwa fenomena konten ekstrem muncul akibat tekanan untuk viral dan algoritma media sosial.
Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya tanggung jawab dalam membuat konten digital. Pop**aritas yang instan dinilai tak sebanding dengan dampak psikologis yang bisa ditimbulkan.
💬 Menurut kamu, apakah konten seperti ini masih bisa ditoleransi, atau sudah melampaui batas?