17/10/2024
Tata Kelola Ketahanan Pangan Melalui Program Food Estate Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
(Studi di Lokasi Food Estate Kabupaten Sumba Tengah)
Wilayah ini memiliki karakter Semi Arid dengan curah hujan pada tahun 2018 mencapai 675-3.141 mm. Suhu udara berkisar antara 15,4 hingga 32,5 derajat Celsius. Keadaan iklim ini memberikan tantangan tersendiri dalam pengelolaan sumber daya alam dan pertanian. Dalam tataran ekonomi, sebelum pandemi Covid-19, sekitar 20% penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di bawah garis kemiskinan. Namun, pada tahun 2019, terjadi peningkatan signifikan dengan tingkat penduduk miskin NTT menempati peringkat tiga terbawah secara nasional. Transformasi ekonomi di daerah ini menjadi fokus penting, terutama dalam mengatasi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Melalui pengembangan food estate, Sumba Tengah menjadi lokasi ambisius dengan luas mencapai 5 ribu hektar. Pembagian zona meliputi Desa Umbu Pabal (Zona 1), Desa Umbu Pabal Selatan (Zona 2), Desa Elu (Zona 3), Desa Makatakeri (Zona 4), dan Desa Tanamodue (Zona 5). Meskipun rencananya menjanjikan, sebagian besar lahan food estate masih dikelola dengan pertanian lahan basah, kontras dengan mayoritas lahan kering yang dimiliki oleh NTT. Langkah-langkah strategis diperlukan untuk mengoptimalkan potensi lahan dan mendukung pertanian di wilayah ini.
Repost
Research Ongoing KSDK:
Periset :
Ketua Tim: Drs. Nur Alam Saleh, M. Pd
Anggota: Dr. Drs. Syamsul Bahri, M.Si., Ansaar, Dr. Entis Sutisna, SE., MM., Akhmad syafruddin S.IP.,MA., Muhammad Aslam, Sulmiyati , S.Pt., M.P., Boli Tonda Baso S.Sos, M.Si