01/07/2025
Jalan Rusak, Uang Lenyap; KPK Bongkar Suap Proyek Rp231 Miliar di Sumut
JAKARTA - Dibalik hiruk-pikuk pembangunan dan suara alat berat yang menggema di Sumatera Utara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) justru menemukan aroma busuk korupsi yang menyengsarakan rakyat.
Komisi antirasuah itu resmi menetapkan dan menahan lima tersangka, termasuk Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara berinisial TOP, dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang mengungkap dugaan suap pada proyek pembangunan jalan senilai lebih dari Rp231 Miliar.
Kegiatan penangkapan ini menguak praktik "pengondisian" lelang pada enam proyek pembangunan jalan. Dua perusahaan PT. DNG dan PT. RN yang dimiliki oleh tersangka KIR dan RAY, diduga secara sengaja "dibantu" untuk memenangkan proyek, bukan karena kualitas, melainkan karena uang pelicin.
“Pembangunan jalan seharusnya menjadi simbol kemajuan dan penghubung kesejahteraan masyarakat. Namun sayangnya, proyek ini justru dimanfaatkan untuk memperkaya diri,” tegas juru bicara KPK dalam keterangan pers, Jumat (28/6/2025), yang lalu.
Uang yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki akses jalan di berbagai wilayah Provinsi Sumatera Utara malah menguap dalam proses suap menyuap. Akibatnya, kualitas pembangunan jalan diragukan dan masyarakat kembali menjadi korban jalanan rusak dan proyek setengah hati.
KPK menyayangkan kejadian ini dan menegaskan bahwa praktik korupsi di sektor infrastruktur tidak hanya mencederai hukum, tapi juga menyengsarakan rakyat. “Penyimpangan ini berdampak langsung terhadap aksesibilitas, keselamatan dan percepatan ekonomi warga,” lanjutnya.
Sebagai langkah pemulihan, KPK akan memperkuat upaya pencegahan melalui program Monitoring Controlling Surveillance for Prevention (MCSP). Pendampingan ini diharapkan bisa memperbaiki tata kelola proyek daerah agar lebih transparan dan berpihak pada rakyat.
Meski luka masih terasa, masyarakat Sumatera Utara kini bisa berharap. Penegakan hukum ini bukan akhir cerita, melainkan pintu menuju pemerintahan yang bersih dan infrastruktur yang benar-benar dibangun untuk semua, bukan hanya segelintir elite.