Lahat Kite

Lahat Kite Jangan ngakok jeme LAHAT ame Lom follow Lahat kite

Pembongkaran trotoar di sepanjang jalan mayor Ruslan kabupaten lahat..Makmane menurut kamu ?
29/04/2025

Pembongkaran trotoar di sepanjang jalan mayor Ruslan kabupaten lahat..

Makmane menurut kamu ?

Nah kacau ini ame jeruk makan jeruk sanak Sedikitnya sampai saat ini terdapat 36 orang mengidap HIV/AIDS di Kabupaten La...
22/04/2025

Nah kacau ini ame jeruk makan jeruk sanak

Sedikitnya sampai saat ini terdapat 36 orang mengidap HIV/AIDS di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Untuk mencegah sebaran HIV/AIDS ini meluas, warga diingatkan untuk tidak melakukan gonta ganti pasangan, terlebih bagi para pekerja seks komersial (PSK).
Sebeb penyebaran HIV/AIDS ini banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Kepala Dinas Kesehatan Lahat, Taufiq M Putra, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Aiwa Marlina SKM membenarkan, saat ini tercatat ada 36 warga di Lahat yang mengidap HIV/AIDS.

Rumah mu 2-3 tahun lagi ..Aamiinkan sanak 🫵
12/03/2025

Rumah mu 2-3 tahun lagi ..

Aamiinkan sanak 🫵

BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAHAT PERIODE 2025-2030 H BURSAH ZARNUBI S.E & WIDIA NINGSIH SH.MH
23/02/2025

BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAHAT PERIODE 2025-2030

H BURSAH ZARNUBI S.E & WIDIA NINGSIH SH.MH

Diinformasikan kepada seluruh Warga kabupaten Lahat Dan sekitarnya..Bahwa.Pemerintah Kabupaten Lahat akan melakukan Reka...
19/02/2025

Diinformasikan kepada seluruh Warga kabupaten Lahat Dan sekitarnya..
Bahwa.
Pemerintah Kabupaten Lahat akan melakukan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan R.A Latief (Simpang Kodim Lama ke arah Rel Pasar Lama), Jalan Mayor Ruslan dari Taman Kota ke Tugu Sipahit Lida, Jalan Serelo dari Simpang 3 Masjid raya - ke simpang 4 arah K
Kangkungan.
(Arah 1 arah akan diuji coba 2 arah)
Yang akan dilaksanakan tgl 21 Feb - 28 Feb 2025.
Terima kasih

Daftar lengkap transfer dana desa 2025 kabupaten LAHAT, sumatera selatan RP 271 Miliar !!!Dusun kamu nomor brape sanak?S...
15/01/2025

Daftar lengkap transfer dana desa 2025 kabupaten LAHAT, sumatera selatan RP 271 Miliar !!!

Dusun kamu nomor brape sanak?

Sumber : Tribunnews

Brape umur kamu di tahun 2025 ni?Mimin no 6 🤪
14/01/2025

Brape umur kamu di tahun 2025 ni?
Mimin no 6 🤪

Asal mula kelapa sawit di Indonesia Sejarah kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Indonesia berawal pada tahun 1848, ketik...
06/12/2024

Asal mula kelapa sawit di Indonesia

Sejarah kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Indonesia berawal pada tahun 1848, ketika orang Belanda membawa empat biji kelapa sawit dari Bourbon, Mauritius, dan Hortus Botanicus, Amsterdam, Belanda. Keempat biji kelapa sawit itu kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor dan ternyata berhasil tumbuh dengan subur. Setelah berbuah, biji-biji dari induk kelapa sawit tersebut disebar ke Sumatra.

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman asli dari Afrika Barat dan Afrika Tengah.[1] Di Indonesia, sejarah kelapa sawit berawal dari empat biji kelapa sawit yang dibawa oleh Dr. D. T. Pryce,[2] masing-masing dua benih dari Bourbon, Mauritius dan dua benih lainnya berasal dari Hortus Botanicus,[3] Amsterdam, Belanda, pada tahun 1848.
Empat biji kelapa sawit tersebut kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor yang ketika itu dipimpin oleh Johanes Elyas Teysman dan berhasil tumbuh dengan subur.[5] Di Kebon Raya Bogor, pohon kelapa sawit tersebut tumbuh tinggi dengan ketinggian 12 meter dan menjadi pohon kelapa sawit tertua di Asia Tenggara.[6] Namun, pada 15 Oktober 1989, induk pohon kelapa sawit itu mati.

Pada tahun 1853 atau lima tahun setelah ditanam, pohon kelapa sawit di Kebon Raya Bogor menghasilkan buah. Biji-biji kelapa sawit itu kemudian disebar secara gratis, termasuk dibawa ke Sumatra pada tahun 1875,[1] untuk menjadi tanaman hias di pinggir jalan.[3] Tidak disangka, ternyata kelapa sawit tumbuh subur di Deli, Sumatera Utara, pada tahun 1870-an, sehingga bibit-bibit kelapa sawit dari daerah ini terkenal dengan nama kelapa sawit "Deli Dura".[6]
Semula, orang-orang Belanda tidak terlalu menaruh perhatian besar terhadap kelapa sawit. Mereka lebih mengenal minyak kelapa. Namun, revolusi industri (1750–1850) yang terjadi di Eropa, mendorong terjadinya lonjakan permintaan terhadap minyak. Hal ini mendorong pemerintahan Hindia Belanda mencoba melakukan penanaman kelapa sawit di beberapa tempat. Percobaan penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan di Karesidenan Banyumas antara tahun 1856 hingga 1870, namun tidak menghasilkan minyak yang baik meski berbuah empat tahun lebih cepat dibandingkan di Afrika yang membutuhkan waktu 6–7 tahun. Selanjutnya, percobaan penanaman kedua dilakukan pemerintahan Hindia Belanda di Palembang, di Muara Enim tahun 1869, Musi Ulu tahun 1870, dan Belitung tahun 1890. Namun, hasilnya masih kurang baik, karena cuaca di Palembang, yang tidak cocok. Hal yang sama juga terjadi di Banten, meski coba dilakukan perkebunan kelapa sawit pada tahun 1895.[3]

Kehadiran perusahaan-perusahaan perkebunan asing juga didorong oleh pemberlakuan UU Agraria (Agrarisch Wet) oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1870. Undang-undang ini memberikan konsesi berupa hak guna usaha atau hak erfpacht kepada para pemodal asing.[7]

Perkebunan kelapa sawit berskala besar kemudian dibuka untuk pertama kalinya pada tahun 1911 oleh perusahaan yang didirikan oleh Adrien Hallet asal Belgia dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra (Deli) dan Sungai Liat, Aceh, melalui perusahaannya yang bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij,[3] dengan luas 5.123 hektare.[6]

Pada tahun 1911 tercatat ada tujuh perusahaan perkebunan kelapa sawit, yakni Onderneming Soengei Lipoet, Onderneming Kuala Simpang, N.V Moord Sumatra Rubber Maatschappij, Onderneming Soengei Ijoe, Tanjung Suemanto', Batang Ara, dan Mopoli, yang sebagian besar memiliki kebun-kebun karet. Di Aceh Timur pada tahun 1912 terdapat 18 konsesi perkebunan karet dan kelapa sawit dan kembali bertambah menjadi 20 perusahaan perkebunan pada tahun 1923, dengan rincian 12 adalah perusahaan perkebunan karet, tujuh perkebunan kelapa sawit dan satu perkebunan kelapa.[8]

Pada tahun 1910, organisasi perusahaan perkebunan bernama Algemene Vereneging voor Rubberpalnters ter Oostkus van Sumatera (AVROS), berdiri di Sumatera Utara dan Rantau Panjang, Kuala Selangor.[6] AVROS merupakan organisasi yang menaungi berbagai macam perusahaan perkebunan dengan didasari kepentingan yang sama, yakni menyikapi persoalan yang timbul, seperti kekurangan pekerja perkebunan, menjalin hubungan dengan sesama pengusaha dan komunikasi dengan pemerintah, dan permasalahan transportasi

Plantation Nord Sumatra (PNS Ltd) sebesar 60% dan Republik Indonesia sebesar 40%. Setelah itu, Socfindo baru kembali membuka lagi area perkebunan baru di Sumatera Utara, yakni di Bangun Bandar/Tanjung Maria dan Aek Loba/Padang Pulo (1970), Aek Pamienke (1979), dan Tanah Gambus/Lima Puluh (1982).[15] Kepemilikan saham tersebut kembali berubah menjadi PNS Ltd 90% dan Republik Indonesia sebesar 10% pada tahun 2001.[15]

PP London Sumatra Indonesia
sunting
Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (dikenal dengan Lonsum) berdiri pada tahun 1906 oleh Harrisons & Crosfield Plc yang berbasis di London, Inggris. Meski sudah memiliki diversifikasi perkebunan tanaman karet, teh, dan kakao, Lonsum pada awal kemerdekaan masih mengkonsentrasikan lini bisnisnya pada tanaman karet, sedangkan kelapa sawit baru mulai produksi pada tahun 1980-an.[17]

Pada tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual 100% kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantation. Indofood Agri Resources Ltd melalui PT Salim Ivomas Pratama kemudian menguasai Lonsum pada Oktober 2007

Bakrie Sumatera Plantations adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri pada tahun 1911 dengan nama Naamlooze Vennootschap Hollandsch Amerikaansche Plantage Maatschappij, yang awalnya adalah perusahaan perkebunan karet. Pada tahun 1957, nama perusahaan berganti nama menjadi PT United States Rubber Sumatera Plantations setelah diakuisisi oleh Uniroyal Inc.[18]

Selanjutnya, pada tahun 1965, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap PT United States Rubber Sumatera Plantations. Pada tahun 1985, nama perusahaan berganti menjadi PT Uniroyal Sumatera Plantations (UNSP) dan setahun kemudian sebanyak 75% saham perusahaan diakuisisi oleh PT Bakrie & Brothers. Nama perusahaan pun berganti nama menjadi PT United Sumatera Plantations dan tahun 1992 kembali berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations.[18]

Meski awalnya adalah perusahaan perkebunan karet, PT Bakrie Sumatera Plantations pada tahun 2019 hanya memiliki area kebun karet seluas 16.532 hektare di Sumatera Utara melalui PT BSP Kisaran, Bengkulu seluas 2.610 hektare melalui PT AMR, dan di Lampung seluas 3.331 hektare melalui PT HIM.[18]

Per September 2019, PT Bakrie Sumatera Plantations memiliki area perkebunan inti kelapa sawit yang telah ditanami seluas 43.262 hektare di Sumatera Utara melalui PT BSP Kisaran (9.924 hektare) dan PT GLP (7.626 hektare); di Sumatera Barat melalui PT BPP (8.820 hektare) dan PT CCI (1.965 hektare); di Jambi melalui PT AGW (4.387 hektare) dan PT SNP (6.111 hektare); dan di Kalimantan Selatan melalui PT MIB seluas 4.429 hektare. Adapun perkebunan plasma seluas 14.976 hektare, dengan rincian seluas 6.347 hektare di Sumatera Barat melalui PT BPP, 7.701 hektare di Jambi melalui PT AGW, dan 928 hektare di Jambi melalui PT SNP.[18]

Perusahaan memiliki lima pabrik pengolahan kelapa sawit, berkapasitas 225 metrik ton, masing-masing dua pabrik di Sumatera Utara, satu pabrik di Sumatera Barat, dan dua pabrik di Jambi. Selain itu ada lima pabrik pengolahan oleo chemical, yakni satu pabrik pengolahan Fatty Acid FSC berkapasitas 52.800 metrik ton per tahun di Tanjung Morawa, Sumatera Utara dan empat pabrik pengolahan fatty acid di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, yakni fatty acid I berkapasitas 99 ribu metrik ton/tahun, pabrik pengolahan fatty alcohol I berkapasitas 33 ribu metrik ton/tahun, pabrik pengolahan fatty acid II berkapasitas 82.500 metrik ton/tahun, dan pabrik pengolahan fatty alcohol II berkapasitas 99 ribu metrik ton/tahun.[18


Update pilkada kabupaten lahat ( bupati/cawabup) tahun 2024Tanggal 28 Desember jam 00:40Sementara pasangan 02 masih memi...
27/11/2024

Update pilkada kabupaten lahat ( bupati/cawabup) tahun 2024
Tanggal 28 Desember jam 00:40
Sementara pasangan 02 masih memimpin perolehan suara..

Hasil perolehan sementara ( belum tetap ) pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten LAHAT , Hasil sewaktu waktu bisa b...
27/11/2024

Hasil perolehan sementara ( belum tetap ) pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten LAHAT , Hasil sewaktu waktu bisa berubah ya , karena suara masih banyak yang belum masuk 🙏

Menurut kamu siape yang bakal menang?

27/11/2024

Untuk hasil bupati lahat belom Ade yang pasti..
Nginak timses 01 nek die menang , nginak timses 02 nek die menang , nginak timses 03 nek die menang..
Kele ame Ade yg pasti bakal Mimin posting 👌

UPDATE PILGUB SUMATERA SELATAN SUARA MASUK 85.20% SUMBER : LSIHD - CU SEMAKIN MENYALA 🔥🔥🔥
27/11/2024

UPDATE PILGUB SUMATERA SELATAN

SUARA MASUK 85.20%
SUMBER : LSI

HD - CU SEMAKIN MENYALA 🔥🔥🔥

Address

Lahat
Lahat

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Lahat Kite posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Lahat Kite:

Share