19/08/2025
LAMONGAN – Beberapa wali murid di SMP Muhammadiyah 13 Kalen yang berada di Jl. Raya Babat No.108, Kedungrejo, Kalen, Kec. Kedungpring, Kabupaten Lamongan mengeluh. Pasalnya, selama 3 tahun bersekolah di sana, dirinya tidak pernah mendapatkan Dana Bansos PIP (Program Indonesia Pintar).
Salah satunya adalah wali murid dari A-I-K. Wali murid tersebut mengungkapkan jika selama kelas 7 hingga kelas 9 anaknya belum pernah mendapatkan PIP sama sekali. Padahal saat masih di Sekolah Dasar mendapatkan bantuan PIP tersebut.
“Sejak kelas 7 dulu, saya sudah menyerahkan buku tabungan dan ATM ke pihak sekolah sesuai dengan buku tabungan saat penerimaan PIP di SD,” ungkap wali murid tersebut, selasa (29/07/25).
Namun, lanjut wali murid tersebut, hingga anaknya lulus tidak pernah mendapatkan PIP tersebut. Anehnya, pada saat kelas 7, anaknya pernah diajak oleh pihak sekolah untuk datang ke BRI Cab. Kedungpring dan menandatangani sebuah berkas.
“Saat kelas 7 dulu, anak saya mengaku jika diajak oleh guru namanya Wawan Sutrisno ke BRI. Setelah anak saya tanda tangan, pak wawan mendapatkan uang banyak. Dan saat itu anak saya dikasih uang Rp. 100 ribu dan tidak boleh cerita ke saya kalau sudah diajak ke bank dan tanda tangan,”ungkap wali murid tersebut dengan wajah kecewa.
Karena penasaran, wali murid dari A-I-K tersebut memberanikan diri untuk menanyakan ke pihak sekolah terkait ajakan Wawan Sutrisno tersebut. Namun pihak sekolah berdalih jika AL diajak ke BRI karena kebetulan ada siswa lain yang tidak bisa datang dan kebetulan namanya sama yakni hanya beda tengahnya saja yaitu A-K. Karena itulah AIK diajak oleh pihak sekolah untuk menandatangani proses pencairan PIP A-K.
“Tidak hanya anak saya A-I-K saja yang tidak mendapatkan PIP, padahal di SD nya dapat. Adiknya juga W-H, yang saat ini sudah kelas 8 di SMP Muhammadiyah 13 Kalen juga tidak mendapatkan PIP padahal saya sudah menyerahkan buku tabungan dan ATM.
Hal senada, juga diungkapkan oleh wali murid lainnya, yang saat ini juga duduk di bangku kelas 8 SMP Muhammadiyah 13 Kalen. Sesuai prosedur, pihaknya juga sudah menyetorkan buku tabungan dan ATM yang sama saat anaknya menerima PIP di tingkat Sekolah Dasar.
“Sejak awal masuk kemarin saya sudah menyetorkan buku tabungan dan ATM kepada pihak sekolah, tapi hingga sekarang kelas 8 belum juga mendapatkan kabar,”ungkap wali murid tersebut.
Sementara itu, Imamul Barri, Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 13 Kalen, membantah jika ada murid yang tidak mendapatkan PIP kalau dirinya sudah pernah menyetorkan buku tabungan dan ATM dari sekolah dasarnya.
“Tidak mungkin, itu wali muridnya yang berbohong. Karena kalau sudah setor buku tabungan dan ATM ya sudah pasti mendapat PIP dan bisa dicairkan,” ungkap Imamul, selasa (29/07/25).
Bahkan, masih menurut Imamul, SMP Muhammadiyah 13 Kalen sendiri siswanya berjumlah 75 siswa mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Dan dari jumlah tersebut hanya 5 siswa saja yang mendapatkan PIP dari Kemendikbud.
“ Bahkan, untuk tahun ini pencairan 5 penerima PIP tersebut kita berikan sama rata ke seluruh siswa yang berjumlah 75 tersebut. Untuk kelas 7 sendiri mendapat PIP sebesar Rp. 750 ribu, sedangkan kelasa 8 dan kelas 9 mendapatkan Rp. 375 ribu.” Jelas Imamul.
Reporter : Deny Bagus
Sumber : arekpantura.com
=============
🔵 Instagram : beritapojoklamongan_official
🔵 Fanpage : Berita Pojok Lamongan
🔵 Tiktok : beritapojoklamongan
🔵 Facebook : Berita Pojok Lamongan(BPL)