26/11/2025
Nama Widyawati mungkin paling dikenal lewat peran-peran elegan dan emosional di film-film Indonesia. Dari Cintaku di Kampus Biru di era 70-an sampai Keluarga Cemara versi modern, ia selalu tampil dengan pesona yang tidak pernah pudar. Sebagai artis senior, Widyawati membuktikan bahwa karisma sejati tidak bisa dipalsukan—ia lahir dari pengalaman, dedikasi, dan cinta terhadap profesi.
Widyawati memulai kariernya di dunia hiburan bersama sang suami, almarhum Sophan Sophiaan. Mereka menjadi pasangan legendaris yang romantis di layar dan dunia nyata. Setelah kepergian sang suami, banyak yang mengira Widyawati akan berhenti berakting. Tapi ternyata, justru di masa itu ia kembali menemukan kekuatan baru lewat peran-peran yang lebih dewasa dan penuh makna.
Belakangan, Widyawati sering tampil di film dengan tema keluarga, spiritualitas, dan kehidupan sosial. Ia menjadi panutan bagi banyak aktris muda yang ingin belajar cara berakting tanpa kehilangan kedalaman emosi. Dalam wawancaranya, ia pernah bilang, “Aktor itu bukan cuma soal ekspresi wajah, tapi tentang empati.” Dan kalimat itu menggambarkan betul cara ia menjiwai setiap karakter.
Widyawati juga dikenal disiplin dan rendah hati. Di lokasi syuting, ia selalu datang tepat waktu, hafal dialog, dan tak pernah merasa lebih senior dari yang lain. Banyak kru film mengaku belajar etika kerja darinya. Ia percaya, setiap proyek adalah kesempatan untuk belajar, bukan sekadar bekerja.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga mulai aktif di dunia teater dan kampanye sosial. Ia sadar bahwa perannya sebagai artis senior bisa memberi inspirasi nyata bagi masyarakat. Dari Widyawati, kita belajar bahwa elegansi sejati tidak datang dari penampilan luar, tapi dari cara seseorang menghormati pekerjaannya.
Sumber: letsgetsundried