09/12/2025
Bismillah..
Standar kebenarannya karena skarang lagi trend artis ngikutin pengajiannya... Kok serendah itu?
Alquran menegaskan jangan ikuti kebanyakan, karena yang kebanyakan itu lebih cenderung pada kesesatan ... Jadi sampai kapanpun kebenaran itu yang mengikuti sedikit dan selalu menjadi jalan yang sepi....
Karena itu sampai kapanpun kebenaran tidak diukur dari jumlah followers dan selebritas yang hadir di majelis. Kalau ukuran agama adalah tren, maka agama akan berubah tiap musim. Jika si artis anu tidak lagi mengikuti si ustad ini dan beralih ke motivator, apa kemudian kebenaran jadi berganti arah?
Kebenaran tidak pernah diukur dari keramaian dan kesemarakan, tapi dari dalil, akhlak, dan kedalaman ilmu.
Sejak dulu, jalan kebenaran memang sepi. Para nabi selalu minoritas di tengah kaumnya. Ulama-ulama lurus tidak sibuk mencari panggung, apalagi menjadikan artis sebagai validasi ajaran.
Kalau ada kelompok yang menjadikan โsiapa yang ikutโ sebagai bukti kebenaran, berarti mereka tidak sedang berdakwah mereka sedang membangun brand.
Karena itu, catat! Popularitas bukan parameter kebenaran. Kalau hanya karena artis banyak hadir di pengajian ustad anu lalu dianggap paling benar, maka kelak, tanpa sadar kita akan menjadikan dunia hiburan sebagai kompas agama. Kebenaran akan dinilai dari dimana artis tertentu berada.
semua orang