27/05/2025
“Coba bayangkan... kamu dan aku berdiri di hadapan Ka’bah untuk pertama kalinya. Jantung berdegup cepat, mata berkaca-kaca. Semua cerita hidupmu seolah berputar Kembali s**a duka, jatuh bangun, harapan dan doa yang selama ini disimpan dalam diam. Dan kini, semuanya tumpah ruah di hadapan rumah Allah.
Bayangkan kamu melangkah di jejak Nabi, merasakan udara Makkah yang berbeda dari mana pun di dunia. Setiap langkah di Masjidil Haram adalah doa, setiap tarikan napas adalah berkah. kamu duduk di Raudhah, tempat mustajabnya doa, dengan hati yang penuh harap.
Perjalanan ini bukan hanya tentang ‘pergi’ ke tanah suci, tapi tentang ‘kembali’ ke diri sendiri lebih tenang, lebih bersih, lebih dekat dengan Allah. Ini adalah perjalanan jiwa, bukan sekadar perjalanan fisik.
Dan ketika kamu pulang, bukan hanya oleh-oleh yang dibawa, tapi ketenangan hati, semangat baru, dan mungkin... jawaban dari doa-doa yang selama ini kamu panjatkan dalam diam.
