04/08/2025
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menilai pemeriksaan kesehatan jiwa yang kini masuk dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi muda yang sehat, baik secara fisik maupun mental.
“Kita jangan hanya fokus bangun infrastruktur, tapi lupa membangun ketahanan jiwa generasi penerus,” tegasnya, Senin (4/8) di Jakarta.
Ia mengingatkan bahwa anak-anak usia 7 hingga 18 tahun saat ini adalah calon pemimpin masa depan Indonesia menuju 2045. Maka, perhatian terhadap kesehatan mental anak harus segera dilakukan dan tidak boleh ditunda.
Edy menyambut baik dimasukkannya pemeriksaan kesehatan jiwa dalam CKG, namun ia menekankan bahwa skrining tidak boleh berhenti pada deteksi awal saja. Harus ada tindak lanjut berupa intervensi nyata.
Ia juga menyoroti masih minimnya jumlah tenaga spesialis kesehatan jiwa. Sebagai solusi, Edy mendorong optimalisasi peran kader, perawat, dan dokter umum di layanan primer untuk promosi, deteksi dini, hingga rujukan.
“Kalau mereka tidak disiapkan, program skrining hanya akan jadi formalitas tanpa tindak lanjut,” ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah memperluas cakupan CKG ke seluruh satuan pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Mulai Senin ini, program CKG digelar serentak di 12 sekolah di berbagai daerah.
Menurut Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, sejak diluncurkan 10 Februari 2025 hingga 1 Agustus 2025, CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta orang. Target jangka panjangnya adalah seluruh warga Indonesia, termasuk 53,8 juta siswa dari lebih dari 280 ribu sekolah.