09/09/2023
𝐌𝐚𝐫𝐚𝐤 𝐊𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐁𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐃𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐢, 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐚 & 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐃𝐢𝐡𝐢𝐦𝐛𝐚𝐮 𝐁𝐞𝐫𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐀𝐧𝐚𝐤
Luwuk - Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi belakangan ini seperti yang dilakukan oleh seorang pemuda kilo satu, Kelurahan Bungin, Kecamatan Luwuk, kemudian berselang beberapa hari setelahnya seorang warga desa Labotan, Kecamatan Lamala juga melakukan bunuh diri, dan terbaru seorang gadis asal Desa Patukuki, Kecamatan Peling Tengah, pelajar salah satu SMA di Kabupaten Banggai Kepulauan tersebut mengakhiri hidupnya dengan gantung diri tentu menimbulkan keprihatinan bagi kita semua. Kenapa bisa ada orang, yang beberapa diantaranya adalah pemuda memilih mengakhiri hidupnya dengan melakukan bunuh diri ketika menghadapi masalah.
Menanggapi hal tersebut, Armin, praktisi pendidikan Kabupaten Banggai angkat bicara. Menurut Ketua Yayasan Pendidikan Adzkiyyah Indonesia ini, penyebab orang yang nota bene beberapa diantaranya adalah pemuda itu melakukan aksi bunuh diri yaitu karena kurangnya pendidikan agama yang diberikan kepada mereka. Sehingga ketika menghadapi masalah mereka tidak menjadikan agama sebagai dasar dalam penyelesaian masalah.
Oleh karena itu, Armin yang merupakan pendiri beberapa lembaga pendidikan di Kota Luwuk ini menghimbau agar orang tua dan guru memberikan pendidikan agama sebagai prioritas kepada anak baik di rumah maupun di sekolah. "Tidak cukup pendidikan agama hanya diberikan oleh orang tua di rumah, atau hanya diberikan oleh guru di sekolah, tapi orang tua dan guru memiliki tanggungjawab untuk secara bersama memberikan pendidikan agama kepada anak. Bahkan wajib menjadikan pendidikan agama prioritas bagi anak" kata Armin.
𝟑 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐀𝐧𝐚𝐤
Pemuda asal Desa Samalore, Kecamatan Toili yang berkiprah di Luwuk ini menambahkan, jika pendidikan agama sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan asas negara yaitu Pancasila pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang Demokrat juga bertanggung jawab. Didalam undang-undang tersebut jelas disebutkan tujuan pendidikan nasional yang pertama adalah agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Maka Armin sangat heran melihat sekolah-sekolah hanya memberikan durasi waktu dan materi agama yang sedikit bagi peserta didik. Padahal pendidikan agama bagi anak diusia dasarnya baik di jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA seharusnya menjadi prioritas nomor satu.
Armin menjelaskan, bagi yang beragama Islam, ada 3 (tiga) pendidikan agama yang wajib diberikan kepada anak sebagai pendidikan dasar. Pertama, pendidikan Tauhid, mengajarkan kepada anak meyakini keesaan Allah. Menjadikan anak agar lebih mencintai Allah SWT, Tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah SWT, Mengesakan dalam hal beribadah kepadanya, Membimbing anak untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Kedua, Pembiasan ibadah terutama sholat lima waktu. Dengan pembiasaan sholat wajib bagi anak baik di rumah dan di sekolah serta ibadah lainnya bertujuan memperkokoh keyakinan dan pengabdian kepada Allah, menguatkan karakter, mendisiplinkan diri dan peranannya sebagai wakil dan hamba yang dipercaya Allah di bumi. Untuk mencintai dan menyayangi ciptaan Allah, memperkuat tali persaudaraan dan kasih sayang antar sesama. Di samping latihan spiritual, juga merupakan latihan moral.
Ketiga, belajar Al Qur'an. Al Qur'an sebagai pedoman hidup bagi seorang muslim harus bisa dimengerti oleh setiap orang muslim. Maka untuk mengerti makna dalam setiap firman Allah tersebut wajib untuk belajar membaca dan menghafalkannya. Bahkan kegiatan belajar Al Qur'an dan membacanya merupakan bentuk amal shaleh yang diganjar pahala disisi Allah.
Armin yang pada pemilu 2024 ini maju caleg DPRD Provinsi Sulawesi Tengah nomor urut 4 dari Partai Demokrat melanjutkan, jika setiap anak diusia dini hingga remaja senantiasa mendapatkan pendidikan agama yang maksimal dari orang tua dan guru di sekolah maka kita akan mendapati anak-anak kita menjadi generasi terbaik bagi Bangsa ini yang tidak akan menyia-nyiakan nyawanya dengan melakukan bunuh diri. "Anak yang senantiasa mendapatkan pendidikan agama akan menjadi penyejuk hati dan amal jariyah bagi kedua orang tua di akhirat kelak" ujar Armin mengakhiri.***