10/12/2025
Kejurkot Gateball Madiun Digelar Dua Hari, Jadi Ajang Seleksi Menuju Porprov 2027
MADIUN – Panas terik di siang hari tak menghalangi para atlet gateball untuk tetap fokus menatap bola-bola kecil di lapangan. Satu per satu pemain berdiri tenang, mengatur napas, lalu mengayunkan stik dengan penuh perhitungan. Strategi dan akurasi menjadi senjata utama.
Gambaran di atas merupakan suasana Kejurkot Gateball Kota Madiun yang digelar selama dua hari, Selasa (9/12) hingga Rabu (10/12) di Stadion Wilis Kota Madiun.
Pelatih Gateball Kota Madiun, Septo Winarko, menyebutkan bahwa kejurkot tahun ini diikuti peserta lintas usia dan profesi. Mulai pelajar SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa, guru, pengusaha, dan masyarakat umum turut ambil bagian. “Kategori single pelajar ada 40 atlet, double 15 tim, triple 14 tim, dan beregu 8 tim,” terangnya.
Gateball di Kota Madiun sendiri baru dibentuk dua tahun lalu. Namun, perkembangannya cukup pesat. Pada Porprov IX di Batu, Kota Madiun sudah memberangkatkan dua atlet yang berhasil melaju hingga babak penyisihan. “Belum masuk empat besar, tapi itu jadi pengalaman penting untuk pembinaan,” ujar Septo.
Menurutnya, gateball berbeda dari olahraga lain karena tidak bertumpu pada kekuatan fisik. Gateball, lanjutnya, membutuhkan akurasi, teknik, dan strategi. Dimana olahraga ini merupakan gabungan dari golf, biliar, dan catur. Jadi yang dipakai lebih banyak pola pikir. Itulah sebabnya hasil pertandingan kerap mengejutkan
“Anak SMA atau mahasiswa bisa kalah dari adik-adik SD. Karena faktor akurasi dan strategi menentukan hasil akhir,” akunya.
Penilaian dalam permainan ini didasarkan pada jumlah gawang yang berhasil dilewati dan skor yang didapat. Setiap bola bernilai lima poin, dengan skor maksimal 25. Setelah Porprov April lalu, para atlet menjalani latihan intens hingga Juni, dilanjutkan dengan sosialisasi ke pelajar dan komunitas pengusaha untuk memperluas minat.