12/12/2025
Kisah ku, Arjuna, Sang Musafir dan Mesjid Agung Sibolga
Namaku Arjuna. Aku datang jauh dari rumah, mencari nasib, mencari hidup yang lebih baik. Aku hanya ingin mencari perlindungan.
โAku hanyalah pemuda sederhana, seorang anak rantau. Di tanah orang, aku berusaha keras untuk tidak merepotkan siapa pun. Aku dikenal pendiam, tak pernah sedikit pun terbersit niatku untuk membuat masalah.
โMalam itu, Hujan menderas tanpa henti. Aku hanya ingin menumpang istirahat sejenak di Masjid Agung Sibolga. Sebuah tempat suci yang damai, tempat yang selalu terbuka bagi musafir sepertiku. Jalanan sepi, dan aku merasa aman, seolah masjid itu adalah pelukanku yang terakhir.
โTapi... apa yang terjadi selanjutnya sungguh tak terbayangkan. Sangat trag!s.
โAku melihat mereka. Lima orang. mereka menghampiriku. Aku tidak mengerti apa salahku. Mereka mengusirku dengan kasar. Dan kemudian... mereka menghujaniku. Pukulan, tendangan, aku diseret di lantai tempat aku ingin beribadah. Mereka menganiayaku tanpa ampun.
โAku mencoba bertahan. Aku mencoba bertanya. Tapi yang kurasakan hanyalah rasa sakit yang luar biasa... sampai napas terakhirku terlepas.
โNyawaku hilang. Hilang di dalam rumah Allah, di tempat suci yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan melindungiku.
Apa salahku? Apa yang kulakukan hingga pantas menerima akhir seperti ini? Apakah karena aku datang dari daerah yang berbeda? Atau hanya karena aku terlihat lemah dan sendirian?
โTak lama setelah aku pergi, alam seolah ikut menangis. Hujan ekstrem mengguyur Sibolga. Banjir besar dan longsor melanda. Itu adalah pengingat pedih, bahwa kerapuhan bukan hanya pada diriku, tapi pada hati manusia yang kehilangan kemanusiaan.