Magelang News

Magelang News Magelang News adalah portal berita independen Jawa Tengah
"Ada yang Lebih Penting dari Sekedar Berita, Yaitu Rasa Kemanusiaan"
PT. RUMAH SIBER INDONESIA

09/10/2025

Asosiasi perusahaan otomotif dalam negeri, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo), mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai struktur harga mobil di Indonesia. Setiap pembelian mobil baru, konsumen ternyata menanggung beban pajak hingga 40 persen dari total harga kendaraan.

Dilansir dari CNN Indoensia, Ketua I Gakindo, Jongkie D. Sugiarto, menjelaskan bahwa dari harga sebuah mobil, hampir separuhnya merupakan komponen pajak yang masuk ke pemerintah pusat maupun daerah.

“Kalau mobil harganya Rp100 juta, sekitar 40 persennya masuk ke pemerintah pusat dan daerah,” ujar Jongkie di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Tawuran Pelajar di Menayu Muntilan, Polisi Amankan Satu Anak dan Dua Sajam
09/10/2025

Tawuran Pelajar di Menayu Muntilan, Polisi Amankan Satu Anak dan Dua Sajam

Magelang News – Video aksi tawuran pelajar di jalan masuk Dusun Menayu, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, viral di media sosial pada Rabu (8/10/2025) sore. Kepada awak media Magelang News, seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku resah dan berharap pihak berwenang se...

08/10/2025

Sejumlah remaja terekam kamera warga saat melintas di Jalan M. Yusuf, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (8/10/2025) sore. Dalam rekaman tersebut, tampak beberapa di antara mereka membawa benda tajam (sajam) yang membuat warga sekitar merasa khawatir.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku resah dan berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti peristiwa tersebut.

07/10/2025

Magelang, Jawa Tengah — Dua pemuda di Kabupaten Magelang dilaporkan meninggal dunia setelah menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan pada Minggu (5/10/2025). Keduanya mengembuskan napas terakhir dua hari kemudian, Selasa (7/10/2025), usai mengalami gejala keracunan berat.

Peristiwa tragis itu terjadi di sebuah gubuk di area persawahan Dusun Gedongan Kidul, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesta miras tersebut diikuti sejumlah pemuda setempat pada Minggu dini hari. Tak lama setelah acara berakhir, dua peserta mengalami sakit parah.

Korban diketahui bernama Ari Setiawan (26) dan Juli Purnawan (47). Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian dan rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan sementara, kedua korban tewas akibat menenggak miras oplosan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Salah satu korban sempat mendapat perawatan medis sebelum akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan oleh keluarga. Meski pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, polisi telah mengambil sampel cairan yang diduga sebagai minuman keras untuk dikirim ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah guna memastikan kandungan zat berbahayanya.

Hingga kini, lima orang saksi telah diperiksa, termasuk keluarga korban dan rekan-rekan yang turut serta dalam pesta miras tersebut. Polisi masih mendalami asal minuman oplosan itu serta pihak yang bertanggung jawab atas peredarannya.

06/10/2025
04/10/2025

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda membuntuti seorang perempuan dari wilayah Bandongan hingga Kaliangkrik sempat viral di media sosial dan menuai beragam komentar warganet. Namun, kabar tersebut akhirnya diluruskan oleh pihak keluarga dan korban secara langsung.

Dalam klarifikasinya di Ambartawang, Magelang, pihak keluarga menjelaskan bahwa pemuda yang terekam dalam video tersebut sebenarnya sedang dalam pengobatan dan pengawasan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Kondisi itu membuat perilakunya kadang sulit dikendalikan tanpa pengawasan intensif.

Orang tua pemuda tersebut bersama pihak korban juga telah bertemu dan menyampaikan permohonan kepada masyarakat agar tidak lagi menyebarluaskan video tersebut. Mereka meminta agar unggahan yang sudah terlanjur viral segera di-take down demi menjaga privasi dan menghindari kesalahpahaman publik.

03/10/2025

Sebuah video yang diunggah oleh seorang guru SD mendadak viral di media sosial. Guru tersebut diketahui mengajar di SDN Kras 2, Kediri, Jawa Timur, dan melalui akun pribadinya membagikan momen saat dirinya memberikan pelajaran basic skill menyetrika kepada murid-muridnya.

Dalam video itu terlihat para siswa tampak antusias mencoba menyetrika baju secara bergantian. Suasana kelas sederhana tersebut justru menuai perhatian luas karena menampilkan pembelajaran yang jarang ditemui di sekolah dasar.

Postingan ini pun dibanjiri komentar positif dari warganet. Banyak yang menilai langkah sang guru sangat inspiratif dan berharap keterampilan hidup seperti menyetrika bisa diterapkan di sekolah lain.

Dalam unggahannya, sang guru juga menyampaikan pesan penting mengenai kesetaraan gender dalam pekerjaan rumah tangga.

“Di kelas sederhana ini, anak-anak belajar hal yang sering diremehkan: menyetrika baju. Bukan soal setrikanya, tapi soal pesan bahwa pekerjaan rumah tangga bukan cuma tugas perempuan. Patriarki sering bikin kita percaya, ‘cewek harus bisa masak, cowok nggak perlu.’ Padahal, yang namanya kemandirian itu hak semua orang. Kalau anak-anak diajari sejak dini, mungkin besok nggak ada lagi yang malu pegang setrika hanya karena dia laki-laki,” tulisnya.

Aksi sederhana namun penuh makna ini menuai apresiasi lantaran dianggap mengajarkan kemandirian sekaligus mengikis stereotip gender sejak dini.

02/10/2025

Magelang – Jagat maya tengah dihebohkan dengan beredarnya unggahan viral terkait seorang pria bernama Heri, yang disebut sebagai mantan satpam Pabrik Supebella Magelang. Ia melakukan tindakan tidak senonoh dengan merekam anak pemilik perusahaan saat berada di kamar mandi.

Dalam unggahan yang beredar luas di media sosial, pemilik usaha Supebella mengungkapkan kronologi kejadian melalui akun pribadinya . Peristiwa bermula ketika sang anak berteriak histeris sekitar pukul 05.30 WIB, saat sedang mandi. Sang suami kemudian menemukan sebuah ponsel yang diduga digunakan untuk merekam dari celah ventilasi kamar mandi.

“Suami saya menemukan salah satu satpam yang bekerja di rumah tidak jauh dari ventilasi kamar mandi,” tulis keterangan yang beredar.

Pemilik usaha juga menegaskan bahwa satpam bernama Heri tersebut telah dipecat dengan “sangat tidak hormat” dan meminta masyarakat untuk mewaspadai agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain.

Lebih lanjut, pemilik perusahaan menjelaskan bahwa Heri sebelumnya diterima bekerja karena alasan kemanusiaan, mengingat ia tidak memiliki orang tua dan tidak ada yang mengurus hidupnya. Namun, kepercayaan tersebut justru dibalas dengan perbuatan yang disebut mencederai mental anak yang masih berusia 11 tahun.

“Trauma anak saya tidak bisa hilang begitu saja. Tapi saya harap, dengan mengungkap kebenaran ini, tidak ada lagi korban lain,” tulisnya.

Unggahan tersebut ramai dibagikan di berbagai platform media sosial, disertai foto wajah terduga pelaku agar masyarakat lebih waspada.

Hingga kini, kasus ini masih menjadi perbincangan warganet. Pihak keluarga korban berharap agar penyebaran informasi ini dapat menjadi peringatan bagi perusahaan maupun masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam merekrut tenaga keamanan.

01/10/2025

Magelang – Sebuah majelis ilmu sekaligus tempat rehabilitasi bagi pengguna narkoba, pecandu minuman keras, hingga anak-anak nakal dan terlantar kini resmi dibuka di Dusun Candi, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tempat ini didirikan mandiri oleh"Qitink", tanpa memungut biaya dari siapapun yang ingin belajar atau mengikuti pembinaan.

Kegiatan ini berada di bawah pengasuhan Abdul Kodir, yang akrab disapa Mbah Sepuro. Setiap sore selepas salat Asar, sudah berlangsung kegiatan mengaji serta pembelajaran bahasa Arab bagi para peserta.

Menurut Qitink, pendirian majelis dan tempat rehabilitasi ini berangkat dari pengalaman hidup pribadinya. Ia mengaku pernah terjerumus dalam dunia narkoba dan pergaulan gelap.
“Saya bukan orang baik-baik. Badan saya penuh tato dan pernah jatuh ke dalam narkoba. Karena itu, saya ingin membangun wadah agar generasi muda tidak mengikuti jalan yang salah seperti saya dulu,” ungkapnya.

Menariknya, seluruh operasional masih ditanggung secara pribadi oleh Qitink. Ia juga menegaskan bahwa tanah dan bangunan yang digunakan sudah diserahkan penuh untuk dikelola sebagai sarana keagamaan dan sosial. Hal itu diperkuat dengan adanya kesepakatan tertulis yang ditandatangani oleh kepala dusun dan kepala desa setempat, yang menyatakan bahwa tanah serta bangunan tersebut tidak akan pernah ditarik kembali selama digunakan untuk kepentingan masyarakat.

“Sebetulnya, tujuan utama bukan hanya rehabilitasi, tapi juga membangun generasi muda yang lebih baik, berakhlak, dan punya bekal ilmu agama,” tambahnya.

Inisiatif ini mendapat perhatian masyarakat sekitar, karena menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap problem sosial. Selain menjadi tempat mengaji, majelis ini diharapkan dapat menjadi ruang pemulihan, pembinaan, sekaligus harapan baru bagi mereka yang ingin memperbaiki diri.

Cegah Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen Pancasila Untidar Lakukan Pendampingan kepada Siswa
30/09/2025

Cegah Perundungan dan Kekerasan di Sekolah, Dosen Pancasila Untidar Lakukan Pendampingan kepada Siswa

Upaya pencegahan perundungan, kekerasan, dan pelecehan seksual di lingkungan sekolah terus digencarkan. Dosen Pancasila Untidar, Delfiyan Widiyanto, M.Pd. menggelar program pendampingan kepada siswa SD Negeri Kota Magelang dan SMP Negeri Kabupaten Magelang. Kegiatan yang dilaksanakan pada interval

30/09/2025

Bursa Kerja di Kabupaten Magelang Kembali Hadir!

JOB CONNECT FEST 2025 MAGELANG: WUJUDKAN MIMPI KERJA MU! 🚀

INFO ACARA:
- 📍 Lokasi: Aula Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
- 🗓️ Tanggal: 22 Oktober 2025 (Rabu)
- ⏰ Waktu: 08.00 - 15.00 WIB

1000+ LOWONGAN PEKERJAAN MENANTI! 🎉
15 Perusahaan Top Terlibat, dari:
- 🏭 Pabrik
- 🛍️ Retail
- 🏨 Hotel
- 📚 LPK
- dan sektor lainnya!

PERSIAPKAN DOKUMEN PENTINGMU! 📝
1. CV (Curriculum Vitae) yang keren
2. Copy Ijazah
3. Pas Foto
4. Copy KTP
5. Copy SKCK

ACARA JOB CONNECT FEST 2025

- Lowongan kerja offline
- Interview di lokasi acara
- Cari² kerja sambil dengerin music Radio

HIGHLIGHT ACARA: 🎙️ Podcast Spesial!
Dihadiri oleh:
- Narasumber Terbaik
- Psikolog Handal
- Host Keren Radio Gemilang

Acara Terbuka Untuk Disabilitas

JANGAN SAMPAI LEWATKAN! 😎
Raih peluang kerja impianmu di Job Connect Fest 2025! Bawa semangat, persiapkan diri, dan temukan karir yang sesuai!

Siap ? Datang dan wujudkan! 🚀





29/09/2025

Magelang – Warga Dusun Padan, Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, digegerkan dengan penemuan seorang perempuan meninggal dunia di Sungai Keji pada Minggu (28/9/2025) malam. Korban diketahui bernama Mujilah (57), seorang pedagang warga setempat.

Kapolsek Muntilan, AKP Abdul Mutohir, S.H., M.H., membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut laporan pertama diterima pihak kepolisian sekitar pukul 23.53 WIB. “Korban ditemukan dalam kondisi terlentang di sungai oleh warga yang sebelumnya melakukan pencarian,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan keterangan saksi, pada pukul 23.00 WIB salah satu warga bernama Adik Irwanto sempat teringat kondisi korban yang diketahui menderita sakit stroke. Saat mendatangi rumah korban, ia mendapati korban tidak berada di rumah. Bersama dua saksi lain, yakni Andrianto dan Bagus Pramanca, mereka kemudian melakukan pencarian di sekitar dusun.

Namun upaya tersebut berujung duka. Sekitar pukul 23.53 WIB, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di aliran Sungai Keji dengan mengenakan daster corak bunga warna merah muda.

Penemuan ini kemudian dilaporkan ke Polsek Muntilan untuk ditindaklanjuti.
Selengkapnya di magelangnews.com

Address

Magelang
56172

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Magelang News posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share