01/10/2025
Magelang – Sebuah majelis ilmu sekaligus tempat rehabilitasi bagi pengguna narkoba, pecandu minuman keras, hingga anak-anak nakal dan terlantar kini resmi dibuka di Dusun Candi, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tempat ini didirikan mandiri oleh"Qitink", tanpa memungut biaya dari siapapun yang ingin belajar atau mengikuti pembinaan.
Kegiatan ini berada di bawah pengasuhan Abdul Kodir, yang akrab disapa Mbah Sepuro. Setiap sore selepas salat Asar, sudah berlangsung kegiatan mengaji serta pembelajaran bahasa Arab bagi para peserta.
Menurut Qitink, pendirian majelis dan tempat rehabilitasi ini berangkat dari pengalaman hidup pribadinya. Ia mengaku pernah terjerumus dalam dunia narkoba dan pergaulan gelap.
“Saya bukan orang baik-baik. Badan saya penuh tato dan pernah jatuh ke dalam narkoba. Karena itu, saya ingin membangun wadah agar generasi muda tidak mengikuti jalan yang salah seperti saya dulu,” ungkapnya.
Menariknya, seluruh operasional masih ditanggung secara pribadi oleh Qitink. Ia juga menegaskan bahwa tanah dan bangunan yang digunakan sudah diserahkan penuh untuk dikelola sebagai sarana keagamaan dan sosial. Hal itu diperkuat dengan adanya kesepakatan tertulis yang ditandatangani oleh kepala dusun dan kepala desa setempat, yang menyatakan bahwa tanah serta bangunan tersebut tidak akan pernah ditarik kembali selama digunakan untuk kepentingan masyarakat.
“Sebetulnya, tujuan utama bukan hanya rehabilitasi, tapi juga membangun generasi muda yang lebih baik, berakhlak, dan punya bekal ilmu agama,” tambahnya.
Inisiatif ini mendapat perhatian masyarakat sekitar, karena menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap problem sosial. Selain menjadi tempat mengaji, majelis ini diharapkan dapat menjadi ruang pemulihan, pembinaan, sekaligus harapan baru bagi mereka yang ingin memperbaiki diri.