Tirto Noto sukmo

Tirto Noto sukmo ■Pemandangan alam
■Keseharian
■Sekilas info
(4)

23/12/2025

Hujan + genangan air = risiko aquaplaning. Aquaplaning bikin ban kehilangan grip dan kendaraan jadi susah dikontrol. Biasanya dipicu karena kecepatan tinggi, ban gundul, dan tekanan angin kurang pas. Ingat, sampai tujuan dengan selamat itu yang paling penting.

Polri mengerahkan 11.625 personel untuk penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Penambahan perso...
22/12/2025

Polri mengerahkan 11.625 personel untuk penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Penambahan personel tersebut sebagai respon instruksi langsung Presiden RI Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto dalam percepatan penanganan bencana di Tanah Air.

Personel dari satuan wilayah melaksanakan evakuasi, pembangunan fasilitas darurat, dan dukungan operasional. Selain itu, Polri juga menyiapkan 239 personel tambahan yang tiba 23 Desember 2025 serta 1.000 personel cadangan dalam Operasi Lilin untuk pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Polri menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Lilin 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, sebagai bentuk kesia...
21/12/2025

Polri menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Lilin 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, sebagai bentuk kesiapan pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Astamaops Kapolri Komjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si., menegaskan bahwa Operasi Lilin merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam menjamin keamanan spiritual saat beribadah serta keamanan sosial di tengah momen kebersamaan masyarakat. Pelaksanaan operasi ini dilakukan secara humanis dan terpadu melalui sinergi Polri dengan seluruh stakeholder terkait, meliputi pengamanan tempat ibadah, rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, antisipasi cuaca ekstrem, hingga dukungan misi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana. Dengan kesiapan personel, sarana prasarana, serta layanan Polri 110, diharapkan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan kondusif.

20/12/2025

Angin kencang dapat terjadi kapan saja dan membahayakan keselamatan. Kenali langkah penyelamatan diri agar tetap aman dan waspada. Keselamatan adalah prioritas utama.

Tragis Di tengah lumpur bencana dan jerit korban, seharusnya negara hadir dengan empati dan keterbukaan. Namun yang terj...
18/12/2025

Tragis Di tengah lumpur bencana dan jerit korban, seharusnya negara hadir dengan empati dan keterbukaan.

Namun yang terjadi di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Aceh di Lanud Sultan Iskandar Muda justru sebaliknya. Seorang jurnalis Kompas TV, Davi Abdullah, mengaku mengalami intimidasi dan pemaksaan penghapusan rekaman saat menjalankan tugas jurnalistik pada 11 Desember 2025. Ironisnya, peristiwa ini terjadi bukan di ruang rahasia militer, melainkan di posko bencana, tempat publik seharusnya berhak tahu apa yang sedang terjadi. Pertanyaannya menjadi getir, kenapa kamera jurnalis terasa lebih mengancam daripada bencana itu sendiri?

Menurut penuturan Davi, insiden bermula saat ia merekam aktivitas sekelompok warga negara asing yang datang ke area posko dengan koper dan atribut tertentu. Situasi memanas ketika sejumlah anggota TNI dan seseorang yang mengaku dari unsur intelijen mendekati lokasi. Permintaan untuk menghentikan perekaman berubah menjadi tekanan untuk menghapus rekaman. Davi menjelaskan posisinya sebagai jurnalis yang bekerja untuk kepentingan publik, namun penjelasan itu tidak cukup. Ponselnya disebut sempat diambil, dan dua file rekaman berdurasi sekitar empat menit dihapus secara paksa, disertai ancaman perusakan perangkat. Ini bukan sekadar konflik di lapangan, tapi sinyal serius tentang relasi negara dengan pers di situasi darurat.

Di sinilah masalah kebijakan dan mentalitas bertemu. Indonesia secara hukum mengakui kebebasan pers sebagai pilar demokrasi. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dengan tegas melindungi kerja jurnalistik dan melarang segala bentuk penghalangan.

Dewan Pers dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berulang kali menegaskan bahwa intimidasi, perampasan alat, dan penghapusan paksa rekaman adalah pelanggaran serius. Namun di lapangan, terutama di wilayah bencana atau operasi keamanan, hukum sering kalah oleh tafsir kekuasaan. Sarkas Nya begini, di atas kertas kita negara demokrasi, di lapangan kamera masih diperlakukan seperti ancaman keamanan.

Kasus ini juga membuka pertanyaan tentang standar transparansi penanganan bencana. Bencana bukan hanya urusan logistik dan evakuasi, tapi juga akuntabilitas. Publik berhak tahu siapa yang datang, bantuan apa yang masuk, dan bagaimana koordinasi dilakukan. Kehadiran jurnalis justru membantu negara menunjukkan kinerjanya. Tapi ketika kamera diminta dimatikan dan rekaman dihapus, yang muncul bukan rasa aman, melainkan kecurigaan. World Bank dan berbagai lembaga internasional menekankan bahwa transparansi informasi adalah kunci kepercayaan publik dalam manajemen bencana. Tanpa itu, negara tampak defensif, bahkan ketika tidak ada yang disembunyikan.

Lebih jauh, intimidasi terhadap jurnalis di lokasi bencana juga berdampak langsung pada hak korban. Tanpa liputan bebas, penderitaan mudah diredam, kesalahan mudah ditutup, dan evaluasi sulit dilakukan. Sejarah menunjukkan banyak perbaikan kebijakan lahir dari liputan kritis media,dari distribusi bantuan yang timpang hingga kelalaian birokrasi. Jika jurnalis dibungkam, yang hilang bukan hanya rekaman, tapi peluang memperbaiki sistem. Memberangus kamera di posko bencana sama saja dengan mematikan alarm kebijakan.

Solusinya tidak rumit, tapi membutuhkan keberanian institusional. Pertama, aparat di lapangan perlu pedoman jelas dan pelatihan tentang interaksi dengan pers, terutama di situasi darurat. Kedua, mekanisme pengaduan harus cepat dan berpihak pada korban intimidasi, bukan berlarut dalam klarifikasi tanpa ujung. Ketiga, pimpinan institusi militer maupun sipil harus tegas menyatakan bahwa kerja jurnalistik adalah mitra, bukan musuh. Tanpa sikap tegas dari atas, budaya intimidasi akan terus berulang, berganti wajah tapi dengan pola yang sama.

Refleksi nasionalnya pahit namun perlu. Kita sering bangga menyebut Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Tapi demokrasi bukan hanya soal pemilu, melainkan keberanian menerima sorotan, terutama saat negara diuji oleh bencana. Jurnalis yang bekerja di tengah lumpur dan puing bukan lawan negara, melainkan saksi sejarah. Jika saksi dipaksa bungkam, yang tersisa hanya narasi resmi yang steril dari kritik. Kita lahir di negeri yang rawan bencana, jangan tambahkan satu bencana lagi berupa matinya kebebasan pers. Karena bangsa yang kuat bukan yang menutup kamera, tapi yang berani membuka diri even ketika yang terlihat tidak selalu indah.

: Tulisan ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, tulisan ini bukan naskah akademik maupun karya jurnalistik.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan komitmennya dalam penanganan bencana alam dengan member...
18/12/2025

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan komitmennya dalam penanganan bencana alam dengan memberangkatkan ratusan personel beserta bantuan logistik kemanusiaan ke sejumlah wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemberangkatan tersebut dilaksanakan dari Dermaga 106 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa malam (16/12). Pengiriman pasukan dan logistik ini merupakan bagian dari Operasi Aman Nusa II, yang secara khusus dirancang untuk merespons bencana alam secara cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan.

Dalam misi kemanusiaan ini, Polri mengerahkan 237 personel terpilih, terdiri dari 226 personel Brimob, 2 perwira pendamping, 4 pengemudi ambulans, serta 5 personel Korps Polairud. Selain kekuatan personel, Polri juga mengirimkan 75 unit kendaraan operasional, meliputi ambulans, kendaraan logistik, dapur lapangan, motor trail, hingga perahu amfibi (swamp boat) yang dirancang untuk menjangkau wilayah sulit dan tergenang. "Ini bukan operasi satu malam. Polri akan terus mengawal upaya pemulihan secara berkelanjutan hingga masyarakat dapat bangkit kembali," tutur Astamaops Kapolri Komjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si.

18/12/2025

Brimob Sumut bergerak cepat memperbaiki tiga titik tanggul jebol di Tanjung Pura, Langkat. Polisi dan warga gotong royong menimbun tanah dan memperkuat dinding tanggul agar tak kembali longsor. Warga menyampaikan apresiasi karena bantuan Polisi sudah hadir sejak hari pertama bencana.

Kapan MK datang kepadaku
16/12/2025

Kapan MK datang kepadaku

No kaleng²
14/12/2025

No kaleng²

13/12/2025

Polri melalui Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Riau kembali menunjukkan kesiapsiagaan dan profesionalismenya dalam operasi kemanusiaan. Dalam misi bantuan bencana di Kampung Tengah, Palembayan, Sumatera Barat, tim berhasil mengidentifikasi jenazah korban galodo yang ditemukan dalam kondisi terjepit di antara pohon dan dinding rumah. Upaya ini menjadi bagian dari dukungan Polda Riau untuk provinsi-provinsi terdampak bencana di Sumatera.

Ikuti saja alurnya semua ujian dunia pasti ada hikmahnya,satu hal untuk saudara-saudaraku setanah air,yang dilanda benca...
09/12/2025

Ikuti saja alurnya semua ujian dunia pasti ada hikmahnya,satu hal untuk saudara-saudaraku setanah air,yang dilanda bencana alam,Satu kata dari ku:''Semoga Sehat selalu dan diberkahi tuhan(allah) aamiin

Address

Magelang

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Tirto Noto sukmo posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share