20/11/2025
Saham yang tergerus, dividen yang menghilang, dan tanah adat yang menyisakan jejak sejarah. Bagaimana Pemprov menyikapinya? Berikut wawancara wartawan Herald.id, Andi Anwar dengan Sekprov Sulsel, Jufri Rahman.
Berikut kutipannya: Soal Saham GMTD yang Terus Menyusut Pak Sekprov, publik banyak bertanya-tanya: bagaimana sebenarnya kondisi saham Pemprov di GMTD. katanya terus menyusut?
Saham kita itu ketika GMTD baru dibangun cukup besar, tapi setiap tahun terdelusi karena Lippo terus tambah modal. Sementara Pemprov kesulitan menambah, sehingga konsekuensinya besaran saham kita berkurang.
Itu namanya delusi. Jadi apakah pihak GMTD masih sesuai tujuan awal pendiriannya sebagai pengembangan pariwisata? Itu dia.
GMTD itu Gowa Makassar Tourism Development, orientasinya pengembangan pariwisata. Pertanyaan besarnya: apakah yang dilakukan sekarang itu pariwisata? Yang terjadi justru properti. Artinya sudah bergeser dari tujuan awal. Karena itu, perjanjian pendirian GMTD harus dicermati kembali.
Harus. Kita tunggu arahan Gubernur, tapi secepatnya akan dibahas. Kita pemegang saham kedua terbesar, mestinya punya kursi direksi.
Selama ini kita hanya diberi posisi komisaris independen—yang kadang kontribusinya saja tidak dihargai. Bagaimana dengan audit? Seharusnya diaudit auditor independen.
Selama ini kan mereka yang tunjuk siapa auditornya. Bisa saja—ini pikiran jelek saya—ada permainan angka.
“Pegang mako keuntungannya sekian,” begitu kira-kira. Mudah-mudahan saya salah.
Baca selengkapnya selengkapnya https://herald.id/2025/11/20/wawancara-khusus-sekprov-sulsel-jufri-rahman-sertifikat-jk-lebih-dahulu-terbit/