04/09/2024
Bayi Dua Bulan Naik Pesawat. Harus Prepare Apa?
Dag, Dig, Dug flight bersama Baby Jagoanku. Usia Mumtaz baru 2 bulan dan kami harus kembali ke Makassar. Alhamdulillah perjalanan kami tidak sendiri, bersama toodlerku Rumaisha, ditemani kembaranku, Kakek dan sepupu. Rombongan.
Sebelum terbang aku prepare dan tanya2 keluarga dan teman plus browsing juga bagaimana cara aman membawa baby di pesawat. Sebelumnya Kakak Iparku membawa babynya usia 3 bulan dari Makassar ke Jayapura, Papua. Beliau menjadi referensi utamaku. Grup sharing emak2 juga berguna buat cari info seputar perjalananku kali ini. Dan ini pengalamanku flight dengan baby boy 2 bulan.
Kami memilih penerbangan pagi dimana babyku sedang tidur pulas jam 07.00 WIB. Sebelum pesan tiket pesawat cari jadwal yang cocok dimana baby kita tidur. Ketika pesan tiket pastikan setelah memasukkan nama anak kita, pilih infant bukan anak. Jika pilih opsi anak makan akan kena tiket seharga 1 orang, tapi kalo kita pilih infant hanya bayar 10%. Jadi untuk Toddler kami Rumaisha bayar seharga tiket 1 orang, untuk baby kami Mumtaz bayar 10% dari harga tiket.
Apa saja prepare yang dilakukan selama membawa baby di pesawat:
1. Tidak perlu surat dokter kecuali naik pesawat Garuda. Jadi sebelumnya aku cek dulu kondisi babyku ke dokter. Alhamdulillah sehat. Sebenarnya tidak perlu surat tapi aku minta buat jaga2. Dan memang tidak perlu bawa surat buat anak 2 bulan ke atas kecuali Ibu hamil.
2. Jangan pakai earmuff malah ribet kalo mau menyusui. Tidak disarankan dokter. Cukup tutupi telinga anak pakai tangan biasa.
3. Susui anak ketika take off dan landing agar telinga si baby tidak sakit.
4. Datang lebih awal ke bandara. Karena harus check-in (bawa infant tidak bisa check-in online). Setelah boarding, dari ruang tunggu menuju pesawat, petugas cek tiket dan minta keterangan baby yang kita bawa. "Berapa bulan, namanya siapa, terbang ke mana, maksudnya transit atau langsung? , dsb". Setelah itu kita mendapat surat terbang untuk anak untuk ditanda tangani dan diserahkan ke pramugari.
5. Pilih terbang di jam tidur anak. Kemarin saya flight jam 7 pagi, pas nyenyak2nya si dedek bobo. Kursi pesawat banyak yang kosong. Alhamdulillah baby tidak rewel. Sempat menangis sebenar. Terpaksa mamak jalan2 di lorong pesawat. Saya yang biasanya pusing mendadak kuat jalan2 di lorong pesawat.
6. Pakaikan baju bayi panjang lengkap sarung tangan dan topi, selimut. Karena udara di pesawat cukup dingin.
7. Pastikan printilan baby sudah ditaruh di satu tas tersendiri.
8. Sounding dan do'akan anak2 sebelum terbang. "Nanti p**p kalo sudah samapai ya nak, adek anteng ya, adek baik ya, adek sehat ya, dsb.
9. Jangan pergi sendiri, usahakan bersama keluarga atau teman untuk bantu kita di bandara. Apalagi kalo bawa toodler juga sepertiku.
Alhamdulillah, sampai juga kaki ini menapak di Tanah daeng, Makassar bersama Putra Bugisku Mumtaz Aiman Rusyadi & Gadis Bugisku Rumaisha Salsabila Mumtazah.