18/02/2025
Siapa yang memulai tagar ini, kita semua tidak tau. Cuma mau nanyain aja, nih tagar maksudnya apa?
Kalau merasa tak sanggup lagi hidup di Negri dimana kamu dilahirkan dan kamu mau pindah ke tempat yang akan jadi calon tempat kamu dikuburkan. Minimal, tagarnya jangan pakai narasi negatif.
Kata "Kabur", itu kata yang...
Seakan-akan kamunya terzholimi atau terancam oleh sesuatu.
Kalau sang pencetus awal tagar ini dan pendukungnya akan mengatakan, "ini tagar tuk kita minggat bentar ke Negara tetangga tuk cari penghidupan yang memuaskan".
Lah, kalau gitu maksudnya, kenapa gak pakai tagar , , de el el...
Nih kabur, malah ngajak-ngajak.
Kalau dikatakan nih tagar tuk menghindar dari masalah di Negri sendiri, berarti yang kabur ini kekuatan mentalnya perlu dipertanyakan.
Bolehlah merantau, kerja dan kuliah di luar Negri. Tinggal disana juga gak apa-apa. Cuma masalahnya, narasi tagarnya seakan-akan tak mampu dan tau menghadapi cobaan hidup.
Kalau pakai tagar , seakan-akan, kita mau ngosongin ini Negara dengan kompak dan saling ngajak.
Ingat...
Negara ini anugrah dan pemberian Allah. Setelah perjuangan dengan harta, darah dan nyawa para Pejuang. Kita pun merdeka.
Kebayang tuh, kalau yang bikin dan pencetus tagar ini hidup di zaman perjuangan for merdeka. Mungkin dia yang duluan kabur sebelum bambu runcing ditebang tuk dijadikan senjata.
Tak masalah kamunya kemana saja mencari rejeki atau mencari ilmu. Tapi, tolong tagarnya diperbaiki. Jangan pakai tagar , mungkin bisa dengan tagar yang konotasinya pemberani. Seperti tagar .
Ingat...
Dan mungkin yang pencetus tagar ini tidak ingat.
Dunia itu tempatnya ujian dan tempatnya masalah. Dia adalah darul ibtila. Tempat ujian dan masalah. Yang gak ada ujian dan masalah de el el... Itu tempatnya di Surga.
Dan kunci menyelesaikan masalah adalah menghadapinya dengan Iman, Amal dan Takwa. Itu solusi jitunya yang Allah ajarkan.
Kalau masalah rejeki...
Setiap hewan, burung dan cacing misalnya, semua itu Allah yang tanggung rejekinya.
Jika saja mereka ditanggung, gimana lagi dengan yang punya ijazah S-1, S-2 apalagi DoktorDoktor and Profesor.
, semua orang bisa melakukannya. Tapi kabur dari masalah, akan selalu bertemu dengan masalah. Dan inti masalah itu adalah ada pada cara kita menyikapi hidup ini.
Saya juga orang yang .