Lelakibugis

Lelakibugis Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Lelakibugis, Makassar.

Lelaki Bugis | Budaya • Sejarah • Kearifan Lokal 📜✨

📌 Cerita Bugis, Makassar, & Sulawesi Selatan
📖 Sejarah, Tradisi, & Nilai Kearifan Lokal
🎥 Reels Ceramah Bugis

🔔 Follow untuk mengenal Bugis lebih dekat!

Cerita Duka dari Lantai 2 Indomaret Parepare Malam Rabu (10/12/25), suasana di sekitar Indomaret Jenderal A. Yani KM 3, ...
12/12/2025

Cerita Duka dari Lantai 2 Indomaret Parepare

Malam Rabu (10/12/25), suasana di sekitar Indomaret Jenderal A. Yani KM 3, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, berubah drastis. Biasanya tempat itu ramai—motor lalu-lalang, orang turun beli kebutuhan. Tapi malam itu? Hening, cemas, dan penuh tanya.

Warga digegerkan oleh penemuan seorang perempuan 27 tahun yang ditemukan tergantung di kamar kost lantai dua, tepat di atas minimarket tersebut. Orang-orang berdesakan, sebagian berbisik, sebagian tak sanggup menatap lama.

Korban diketahui berasal dari Kabupaten Bone dan bekerja di Kota Parepare. Tak ada tanda-tanda sebelumnya. Tak ada kabar buruk. Tak ada keluhan. Itu yang bikin semua orang makin terkejut.

---

“Informasi awal dari temannya…”

Kapolsek Ujung, AKP Muh. Nur Parape, yang turun langsung ke lokasi, menjelaskan bagaimana laporan itu masuk.

> “Informasi awal dari temannya. Setelah laporan masuk, anggota langsung menuju TKP untuk pengecekan. Saat masuk ke kamar, korban sudah ditemukan dalam posisi gantung diri,” ujar Kapolsek.

Tim Inafis dan Resmob Polres Parepare ikut melakukan olah TKP, memastikan apakah ada unsur lain yang perlu dicurigai.

> “Penjelajaran oleh unit identifikasi sudah dilakukan. Setelah itu korban dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” tambahnya.

---

Pesan Terakhir yang Bikin Merinding

Yang paling menghantam batin justru datang dari rekan kerja korban. Suaranya bergetar saat bercerita.

Katanya, korban tidak pernah menunjukkan perubahan sikap. Tidak pernah curhat. Tidak pernah mengeluh. Bahkan pagi sebelum kejadian, ia masih bercanda dan bekerja seperti biasa.

Namun ada satu hal yang membuat semua orang lemas: pesan terakhir di grup kerja.

> “Tadi pagi ji dia kirim pesan di grup… dia bilang capek ma hidup, maaf semua nah, tidak bisama, maaf sahabatku kalau ada salahku semua. Kabari keluargaku nanti nah kalau tidak adama. Itu pesannya,” ungkap rekan korban.

Ironisnya, setelah pesan itu, korban masih sempat membeli kopi dan bercanda seakan tidak terjadi apa-apa.

Rekan korban juga mengatakan bahwa ia sering melihat korban menelepon seseorang, tapi tidak tahu dengan siapa.

> “Sering menelpon, tapi tidak tahu dengan siapa. Kita juga tidak bisa ikut campur karena sama-sama sibuk kerja,” ujarnya.

Korban diketahui bekerja di sebuah usaha teknik di Parepare.

---

Polisi Masih Menyelidiki Motifnya

Hingga saat ini, kepolisian masih menelusuri apa yang sebenarnya terjadi:

rekaman komunikasi terakhir korban,

pesan pribadi,

dan keterangan rekan kerja serta lingkungan kost.

Jenazah korban kini berada di rumah sakit untuk visum sebelum diserahkan ke keluarga.

Sementara itu, warga sekitar Lapadde masih larut dalam suasana duka dan tanya: apa beban sebesar itu hingga seorang perempuan muda memilih jalan setragis ini?

---

Jika kamu sedang menghadapi situasi berat, jangan simpan sendiri. Bicarakan pada orang terdekat, atau cari bantuan profesional. Ingat, hidupmu terlalu berharga untuk kamu tanggung sendiri bebannya.

🎉 Facebook mengenali saya karena memulai percakapan yang menarik dan menghasilkan konten yang menginspirasi di antara pe...
10/12/2025

🎉 Facebook mengenali saya karena memulai percakapan yang menarik dan menghasilkan konten yang menginspirasi di antara pemirsa dan rekan-rekan saya!

Awal Era Baru Daeng Trucha, Tapi Masih Banyak PR!Pertandingan tunda yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba: PSM Makassar vs ...
07/12/2025

Awal Era Baru Daeng Trucha, Tapi Masih Banyak PR!

Pertandingan tunda yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba: PSM Makassar vs Persebaya Surabaya, 6 Desember 2025 di GBH Parepare.
Skor akhir 1-1.
Hasil yang pahit-manis: tidak kalah, tapi rasanya seperti ada yang belum tuntas.

Dari 4 pertandingan awal kita bisa tarik benang merah tentang seperti apa perubahan PSM di tangan Tomas Trucha, dan PR apa yang masih menghantui Juku Eja.

PSM yang Lebih Berani: Transformasi Awal Era Trucha

Banyak analis sepakat bahwa PSM sekarang bukan PSM yang sama seperti awal musim. Di tangan Daeng Tomas, ada perubahan mencolok:

1. Intensitas Lebih Tinggi

PSM kini bermain dengan tempo lebih cepat dan intensitas tinggi. Pemain-pemain lebih agresif menekan sejak bola hilang.

Dari laga tadi vs Persebaya, jelas terlihat PSM lebih berani memakai high press, memaksa Persebaya membuang bola.

2. Pola Serangan Lebih Rapi

Build-up PSM jauh lebih terstruktur. Fullback diberi kebebasan naik, gelandang lebih terlibat dalam progresi serangan.

Itu terlihat dari gol pembuka PSM yang lahir dari aliran bola rapi dari tengah ke sayap, lalu cut-back yang efektif.

3. Keberanian Mengambil Risiko

Trucha mengizinkan lini depan bergerak lebih bebas.

Ada kreativitas baru di sepertiga akhir lapangan. PSM sekarang tidak lagi satu pola, tapi lebih variatif.

Itulah mengapa peluang PSM jauh lebih banyak dibandingan beberapa laga sebelumnya.

Tapi… PR-nya Masih Menumpuk, Daeng!

Meski banyak perkembangan, masih banyak hal yang perlu perbaikan.

1. Lini Belakang Masih Rapuh

PSM terlalu mudah ditembus saat gagal press. Defensive line kadang terlalu tinggi, transisi negatif lambat.

Gol Persebaya lahir dari ruang besar di belakang gelandang.

2. Konsentrasi Menurun Setelah Unggul

Begitu unggul, intensitas PSM turun drastis. Mereka belum bisa menjaga ritme sampai 90 menit.

Ini yang bikin Persebaya bisa mencuri gol balasan.

3. Kurang Tajam dalam Penyelesaian Akhir

Walau banyak peluang, finishing masih kurang klinis. PSM harusnya bisa menang kalau penyelesaian lebih dingin.

PSM memang belum sempurna—tapi siri’ tim ini kembali terasa.
Pressing tinggi, permainan cepat, dan nyali yang tidak menurun masih jadi ruh Juku Eja.

Tapi, Daeng… harga diri PSM tidak boleh diganggu lagi!
Gol balasan Persebaya itu pengingat bahwa untuk menjadi tim besar, kita harus konsisten sampai peluit akhir.

Bulan Desember baru dimulai.
PSM sudah memperlihatkan sinyal-sinyal hidup.
Sekarang tinggal bagaimana Daeng Tomas memolesnya jadi mesin kemenangan.

Ewakooo! 🔥❤️💛

Kalau menurutmu, Daeng, hal paling mendesak untuk diperbaiki PSM itu apa?
Drop di komentar!

Dari Teguran Jadi Luka: Kisah Kelam KDRT di SinjaiDi Sinjai, sebuah rumah di Jalan Bulo-Bulo Timur berubah menjadi saksi...
07/12/2025

Dari Teguran Jadi Luka: Kisah Kelam KDRT di Sinjai

Di Sinjai, sebuah rumah di Jalan Bulo-Bulo Timur berubah menjadi saksi duka. Seorang istri, yang hanya bermaksud menegur suaminya agar tidak minum ballo di dalam rumah, justru disambut amukan. Parang yang semestinya jadi alat kerja, hari itu berubah menjadi alat melukai orang yang ia nikahi.

Polisi menyebut, pelaku, MW (47), tersinggung ketika istrinya mengingatkan soal minuman keras. Kemarahan itu meledak dalam sekejap. Parang terayun, dan sang istri hanya punya satu refleks: menangkis. Dua jarinya putus. Kepala juga ikut terluka.

AKP Nasir mengatakan,

“Pelaku tidak terima ditegur oleh istrinya saat minum miras di dalam rumah. Kemudian ia mengambil parang dan menebas korban.”

Setelah kejadian, pelaku sempat melarikan diri. Tapi petugas Polres Sinjai bergerak cepat. Tidak sampai sehari, pelaku berhasil diamankan. Parang yang digunakan juga disita sebagai barang bukti.

AKP Rosdiana menambahkan,

“Korban mengalami dua jari putus dan luka pada bagian kepala akibat menangkis tebasan pelaku.”

Di balik angka dan laporan itu, ada seorang perempuan yang hanya ingin rumahnya aman. Ada seorang istri yang mengira tegurannya akan membawa kesadaran—bukan luka.

KDRT bukan sekadar persoalan rumah tangga. Ia tentang keselamatan, tentang martabat manusia, tentang siapa yang kalah ketika amarah dibenarkan.

Semoga kasus ini jadi pengingat: rumah tidak boleh menjadi tempat seseorang ketakutan. Rumah harus jadi tempat orang kembali — bukan tempat ia tersakiti.

05/12/2025

Sumatera kembali basah oleh duka.

Hujan yang tak kunjung ringan sejak akhir November 2025 mengubah tanah-tanah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi lautan lumpur dan air bah. Sungai meluap, bukit patah, dan kampung-kampung yang dulu riuh kini sunyi—ditinggalkan oleh orang-orang yang terpaksa berlari menyelamatkan diri.

Data terbaru yang dirilis BNPB mencatat: 836 saudara kita telah meninggal dunia, dan 518 masih hilang. Ribuan luka-luka, jutaan terdampak. Banyak nama belum ditemukan, banyak rumah hanya tinggal pondasi.

Di Aceh, Sumut, dan Sumbar, cerita memilukan datang beruntun. Jembatan runtuh, akses terputus, desa tak bisa dihubungi. Para relawan berjalan kaki berjam-jam hanya untuk sampai di titik pengungsian. Di sisi lain, para ibu duduk memeluk anaknya sambil menunggu kabar: “Apakah suami saya selamat?”
Pertanyaan yang entah kapan terjawab.

Bencana ini bukan sekadar tentang air yang naik. Ia tentang bagaimana alam yang letih bertemu dengan ulah manusia yang tak kunjung belajar—hutan gundul, lereng terbuka, sungai yang menyempit. Lalu hujan deras datang, membawa semuanya turun sekaligus.

Di lapangan, para petugas dan warga bahu-membahu. Perahu karet menyisir desa, makanan didrop, selimut dibagikan. Tapi jalan menuju pemulihan masih sangat panjang. Banyak daerah masih terisolasi, banyak keluarga belum bisa memakamkan orang terkasih dengan layak.

Dan di tengah semua itu, satu hal tetap terasa:
Indonesia adalah tubuh besar. Jika satu bagian terluka, seluruhnya ikut nyeri.

Hari ini, kita menundukkan kepala sejenak. Mendoakan mereka yang pergi, menguatkan yang bertahan. Besok, kita harus memastikan agar tragedi seperti ini tidak terus menjadi langganan. Bukan hanya soal bantuan, tapi soal keberanian merawat alam dan tanah tempat kita berdiri.

Untuk saudara di Sumatera—kami mungkin jauh, tapi hati kami ikut tenggelam bersama kalian.
Semoga lekas pulih.
Semoga setiap nama yang hilang segera ditemukan.
Semoga tanah itu kembali kering, dan hidup kembali berjalan.

Tiga Laga Awal Sudah Berlalu, Kini Saatnya Menyambut Ujian Bulan Desember!Tiga pertandingan. Tiga kemenangan beruntun! 1...
05/12/2025

Tiga Laga Awal Sudah Berlalu, Kini Saatnya Menyambut Ujian Bulan Desember!

Tiga pertandingan. Tiga kemenangan beruntun! 10 gol dicetak, cuma 3 kali kebobolan. Itu rapor kilat Tomas Trucha dan Juku Eja! Kita akui, Daeng Tomas telah menyuntikkan nyali baru, mengubah PSM yang lesu menjadi tim pembunuh di lapangan. Menang 1-0 vs Dewa United saat debut, pesta gol 5 -0 saat membantai PSBS Biak, lalu kemenangan dramatis 4-3 lawan Persis Solo itu menutup November dengan manis.

Tapi, jangan cepat puas, Daeng! Keberanian sejati diukur dari seberapa besar lawan yang kau hadapi. Ini soal Siri' (harga diri)!

Desember: Medan Pertempuran yang Sebenarnya!
Bulan Desember ini bukan lagi soal pemanasan, tapi soal pembuktian harga diri. Jadwal berat sudah menunggu, dan inilah momen PSM menunjukkan apakah siap kembali ke puncak, atau cuma tim penggembira.

Ujian Mental di Kandang Sendiri:
PSM vs Persebaya (Sabtu, 6 Desember, Parepare). Laga tunda rasa panas ini adalah penentuan. Persebaya datang untuk mencuri poin, tapi Parepare itu markas kita! Kita harus tunjukkan bahwa ketangguhan kita tidak bisa digoyahkan di Gelora BJ Habibie. Kita wajib amankan tiga poin pertama di bulan ini!

Ujian Konsistensi dan Taktik:
PSM vs Malut United FC (Minggu, 21 Desember, Parepare). Trucha harus membuktikan, skema menyerang yang ia bawa bukan cuma efektif melawan tim papan bawah, tapi juga konsisten menjaga momentum menjelang paruh musim berakhir.

Tuntutan Sejarah di Laga Puncak:
Persib Bandung vs PSM (Sabtu, 27 Desember, Bandung). Inilah puncaknya. Laga tandang klasik yang selalu menentukan gengsi. Jika PSM mampu p**ang dari GBLA dengan membawa poin, itu artinya Trucha sudah lulus ujian terberat. Ini bukan cuma tiga poin, ini soal menegaskan dominasi dan kehormatan.

Kita sudah melihat hasil kerja Daeng Tomas. Sekarang, kita menuntut mentalitas pemenang untuk menghadapi lawan-lawan berat. Ewako Juku Eja!

Jangan biarkan kemenangan tiga laga awal ini sia-sia! Mari kita kawal para punggawa di Parepare dan kirim doa terkuat untuk laga tandang!

Mana suaramu, pendukung PSM?! Berapa poin dari 9 poin maksimal yang wajib kita amankan bulan ini? Tulis di kolom komentar dan tunjukkan Pacce'-mu!

Makassar kembali gaduh.Seorang pria bernama Hasri (36) akhirnya dibekuk polisi setelah memukul dan menebas seorang debt ...
04/12/2025

Makassar kembali gaduh.
Seorang pria bernama Hasri (36) akhirnya dibekuk polisi setelah memukul dan menebas seorang debt collector berinisial DR yang datang menagih cicilan motor.
Sapu tangan tidak diberi—yang diberi malah kepalan tangan dan parang.

Ia diciduk dini hari di Jalan Maccini Raya, Selasa (2/12), setelah korban melapor dan polisi menelusuri jejaknya.
Kasusnya sendiri sudah terjadi sejak 24 Oktober, saat korban menghubungi pelaku hendak menagih cicilan.
Hasri menyuruh korban datang ke rumah, tetapi begitu sampai, bukan cicilan yang ia bereskan—melainkan amarah yang meledak.

DR dipukul di kepala, lalu ditebas di kaki memakai parang.
Kini Hasri duduk sebagai terlapor, bukan lagi sebagai lelaki yang bebas berjalan p**ang.

Kisah seperti ini bukan baru sekali terjadi.
Di berbagai daerah, tagihan kecil sering memantik masalah besar,
karena sebagian lelaki lebih cepat mengangkat emosi daripada akal.
Padahal aturan sudah jelas, jalur resmi sudah ada,
dan tidak ada cicilan yang perlu dibayar dengan darah.

Dan kalau hati mau jujur sedikit saja, kita tahu:
setiap rumah punya orang yang menunggu—pasangan, anak, atau orang tua.
Mereka berharap lelaki yang mereka cintai p**ang dengan selamat,
bukan ditangkap polisi karena kalah melawan dirinya sendiri.

Pada akhirnya, hidup ini selalu memberi dua pilihan:
menyelesaikan masalah dengan kepala yang dingin,
atau membiarkan satu detik amarah merobek masa depan.

Karena cicilan motor bisa dicari solusinya.
Tapi penyesalan tidak bisa dicicil.

Di Morowali, Sulawesi Tengah—tepatnya di kawasan industri raksasa PT IMIP—terjadi sebuah ironi yang bikin banyak orang m...
04/12/2025

Di Morowali, Sulawesi Tengah—tepatnya di kawasan industri raksasa PT IMIP—terjadi sebuah ironi yang bikin banyak orang mengernyitkan dahi.

Seorang mantan karyawan buka suara. Katanya, tukang sapu TKA asal China di sana digaji 8.000 Yuan sebulan, atau kalau dirupiahkan sekitar Rp18,7 juta.
Iya, betul. Delapan belas koma tujuh juta.
Untuk kerjaan sapu-menyapu.

Bahkan gajinya dibayarkan dua kali sebulan:
50% langsung dikirim ke keluarganya di China, 50% sisanya diterima di Indonesia.

Jumlah mereka? Bukan satu dua. Disebut dalam berbagai laporan:
“ratusan orang” hanya untuk pekerjaan bersih-bersih.
Dan total TKA di wilayah itu mencapai “ribuan orang”, bahkan disebut setara satu kecamatan.

Ada p**a pengakuan lain yang lebih miris: jika ada sidak pejabat, para TKA tertentu dievakuasi ke hutan supaya tidak terlihat.
Lokal disuruh minggir, tamu luar disembunyikan.
Sementara di tanah sendiri, gaji rakyat lokal masih jauh dari angka itu.

Begini kadang wajah negeri: orang kampung sendiri kerja banting tulang, digaji secukupnya.
Orang luar sapu lantai, dibayar belasan juta.
Kalau bukan ironi, apa namanya?

Kakak bunuh adik kandung, tangis pecah di Gaddong.Makassar kembali kedatangan kabar yang membuat dada sesak. Dua saudara...
01/12/2025

Kakak bunuh adik kandung, tangis pecah di Gaddong.

Makassar kembali kedatangan kabar yang membuat dada sesak. Dua saudara kandung—yang dibesarkan oleh ibu dan bapak yang sama—hari ini terpisah selamanya.

Ardi (27) dan adiknya, Ayyub (25), adalah dua nama yang disebut warga di lorong Gunung Latimojong siang itu. Bukan karena prestasi atau pesta keluarga… tetapi karena sebuah tragedi.

Di depan rumah yang tidak terlalu besar itu, warga masih berkumpul. Ada yang duduk menenangkan diri, ada yang masih terkejut melihat apa yang terjadi hanya beberapa menit sebelumnya.

Nasir (64), bapak sambung kedua anak ini, berdiri sambil berusaha menerangkan apa yang ia tahu.

“Saudara kandung, satu bapak satu mama,” katanya pelan.

Ketika ditanya soal penyebabnya, ia menambahkan sesuatu yang membuat hati makin berat:

“Cuma awal-awalnya itu memang ada rasa cemburu. Katanya si Ayyub ini disenang sama mamaknya, terus pelaku ini tidak disenangi mamaknya.” — Nasir

Seorang warga bernama Rosdiana menjadi saksi ketegangan terakhir dua bersaudara ini.

Dengan suara bergetar ia mengingat kembali,

“Mau ka pergi pasar, kuliat ki baku kejar dari luar bawa pisau… lari ka saya masuk di rumahnya warga.” — Rosdiana

Tak lama setelah itu, Ayyub ditemukan terkapar dengan tubuh melemah, masuk ke rumah seorang warga, seolah mencari tempat berlindung. Ia dilarikan ke RS Bhayangkara, tapi tak tertolong.

Jenazahnya disambut tangis di rumah duka. Pelukan ibu, jeritan keluarga, dan wajah-wajah yang tertunduk memikirkan: bagaimana dua saudara bisa sampai pada titik ini?

Kita semua tahu: dalam keluarga, kadang ada luka kecil—cemburu, rasa tak adil, perhatian yang dirasa berat sebelah. Tetapi kalau tidak pernah dibicarakan, luka kecil itu bisa tumbuh menjadi jurang.

Semoga rumah-rumah kita penuh percakapan yang meredakan, bukan memendam.

Semoga Ayyub tenang. Dan semoga tidak ada lagi saudara yang kehilangan saudara… hanya karena rasa yang tak pernah diberi ruang untuk disembuhkan.

---

01/12/2025

Saat ini, 1 Desember 2025 pagi, berlangsung aksi kontra demo isu Papua Merdeka di Jl. Lanto Daeng Pasewang, tepatnya di depan gedung Bosowa School.

Tak jauh dari titik aksi juga berlangsung demonstrasi dengan isu Papua Merdeka di depan RSKD Dadi. Aksi ini biasanya berlangsung setiap tahun pada tgl 1 Desember, memperingati deklarasi Hari Kemerdekaan Papua 1 Desember 1961.

Semoga berlangsung damai dan tidak menimbulkan korban.

01/12/2025

Saat ini, 1 Desember 2025 pagi, berlangsung demonstrasi Hari Kemerdekaan Papua di Jln. Lanto Daeng Pasewang. Aksi ini berlangsung setiap 1 Desember untuk memperingati Deklarasi Kemerdekaan Papua tahun 1961 oleh pro kemerdekaan Papua.

Semoga berjalan kondusif dan tidak ada korban.

Remontada! PSM is back! Ada pertandingan yang kita tonton dengan tenang.Ada juga pertandingan yang membuat kita merasa s...
29/11/2025

Remontada! PSM is back!

Ada pertandingan yang kita tonton dengan tenang.
Ada juga pertandingan yang membuat kita merasa seperti ikut berlari di lapangan.
Laga Persis Solo vs PSM Makassar malam tadi jelas masuk kategori kedua.

Di Stadion Manahan, Juku Eja berangkat dari posisi sudah hampir putus asa. Baru sembilan menit berjalan, Xandro memanfaatkan kemelut di depan gawang PSM—bola disambar, dan kita tertinggal 1-0. Statistik babak pertama bahkan menunjukkan PSM lebih banyak menyerang, lebih banyak mengancam, tapi justru Persis yang lebih dulu tersenyum.

Masuk babak kedua, penderitaan itu sempat bertambah. Serangan balik cepat di menit ke-60 membuat Garvane Kastaneer, dengan santainya, melewati Hilmansyah lalu menambah gol kedua Persis. Dan jujur saja, ini momen ketika sebagian kita mulai bilang, “Kayaknya susahmi ini…”

Tapi PSM bukan tim yang selesai hanya karena tertinggal dua gol.
Di menit 65, Alex Tanque dijegal di kotak penalti. VAR mengecek, wasit menunjuk titik putih, dan Yuran Fernandes mengeksekusi dengan dingin. Hanya tujuh menit berselang, Savio Roberto mengubah umpan Victor Luiz jadi gol penyama 2-2—dan kita mulai percaya lagi.

Drama belum selesai. Persis kembali menusuk di menit 79 lewat Kastaneer. 3-2.
Tapi dua menit kemudian, di tengah kemelut dan tabrakan dengan kiper Persis, Daisuke Sakai menghajar bola dan menyamakan lagi jadi 3-3. VAR memeriksa, dan gol disahkan. Jantung semua orang langsung turun ke tempatnya.

Menit 87, tembakan Savio membentur tiang. Rasanya seperti ditertawakan keberuntungan.
Tapi Tuhan rupanya hanya menunda, bukan menolak.

Menit 90, lewat skema tendangan sudut, Alex Tanque menanduk bola seperti seorang prajurit yang menolak p**ang tanpa kemenangan. Gawang Persis jebol. PSM berbalik unggul 4-3. Dan kita tahu, setelah itu, tidak ada yang bisa menghentikan Juku Eja.

Dengan kemenangan ini, PSM naik ke posisi kedelapan klasemen. Sementara Persis makin terbenam di peringkat 18.

Tapi lebih dari sekadar angka di tabel, pertandingan ini mengingatkan kita tentang sesuatu yang lebih besar:
bahwa PSM Makassar tidak pernah bermain hanya untuk tiga poin. Mereka bermain untuk harga diri kota ini. Untuk suara tribun, untuk kampung halaman, untuk para pendukung yang percaya bahwa “Ewako” bukan hanya teriakan—tapi cara hidup.

Dan malam tadi, di Solo, PSM sekali lagi menunjukkan bahwa Makassar punya satu kebanggaan yang tak pernah padam, sekalipun tertinggal dua gol:
mental baja, hati yang tak menyerah, dan keyakinan bahwa selama peluit akhir belum berbunyi—kita selalu bisa menang.

Ewako Juku Eja!
Dari Makassar, untuk seluruh jiwa yang bangga menyebut kota ini rumah.

Pic: akun X PSM Makassar

Address

Makassar
90222

Telephone

+81343750911

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Lelakibugis posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Lelakibugis:

Share