
25/06/2025
"Di Balik Ketakutan, Ada Harapan”
Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, seorang ibu duduk termenung di ruang tamu. Wajahnya terlihat lelah, namun matanya penuh tekad. Putrinya yang masih kecil, Aira, menghampirinya dengan raut wajah cemas.
“Ibu,” ucap Aira lirih, “kenapa akhir-akhir ini kita sering makan seadanya? Kenapa Ibu sering menangis diam-diam?”
Sang ibu menghela napas dalam-dalam, lalu menatap anaknya dengan senyum yang dipaksakan kuat.
“Kita harus berjuang, Nak,” katanya dengan lembut namun penuh keyakinan.
Aira menunduk, menggenggam tangan ibunya. “Aku takut, Bu... Aku takut kita nggak bisa terus bertahan.”
Ibu menarik Aira ke pelukannya. Air matanya hampir jatuh, tapi ia tahan. Ia tahu, saat ini bukan waktunya menunjukkan kelemahan. Ia harus kuat, untuk Aira.
“Ibu tahu, Nak,” bisiknya, mengusap rambut Aira dengan lembut. “Ibu juga takut... Tapi ibu percaya, kita bisa melewatinya. Bersama.”
Aira mengangkat wajahnya. Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari, senyum kecil muncul di bibirnya. Ia tidak mengerti segalanya, tapi satu hal ia tahu—ia tidak sendirian.
Pesan Moral:
“Kekuatan dari Hati yang Saling Menguatkan”
Dalam hidup, kita tidak selalu berjalan di jalan yang mudah. Terkadang, kenyataan membawa kita ke situasi yang membuat kita takut, lelah, dan hampir menyerah. Namun di tengah kesulitan itulah, kasih sayang seorang ibu dan anak menjadi pelita yang menyala paling terang.